10

761 97 0
                                    

°°°  = Berganti hari.
---   = -Hari yg sama
          -Beda waktu
          -Beda tempat
          -Beberapa waktu ke depan.
___________________________________________

---

Sudah sekitar 3 jam kaki sunghoon berjalan, tapi ia masih belum bisa menemukan jalan keluar dari hutan itu.
Berakhir memutuskan untuk duduk bersandar di pohon besar.

"Apakah benar yang dikatakan sunoo?"

Sunghoon menghela nafasnya, menunduk kan kepala.

"Aku tidak mengerti. Aku tidak bisa mengerti apa yang ada di dalam otak mu, Jake. Aku selalu bersikap seolah tahu dirimu, tetapi nyatanya, aku tidak sifat, hati dan pikiranmu."

"Apa luka bakar mu sudah mulai membaik?"

"Ah, kau datang."

"Hm, aku harus memeriksa lukamu, Jake."

"Aku sudah bilang, aku tidak apa-apa."

"Ck, tetap saja harus di olesi salep."-Sunoo membuka kancing kemeja Jake satu persatu

"Yak...kalau jungwon lihat dia akan berfikir kita akan melakukan hal aneh."

"Diam."

"Wah...Baik-baik saja kau bilang? Lukamu masih basah dan kulitmu mulai terkelupas, bodoh."-Sunoo menggeleng, meringis saat melihat luka di punggung Jake.

Jake hanya diam saat sunoo mengoleskan selep di punggung nya. Lelaki itu tidak merasakan perih atau sakit.

"Apa... sunghoon baik-baik saja?"

"Huh? Kau yang satu rumah dengannya, harusnya kau tahu betul bagaimana keadaan nya."

"Aku tidak berani menampakkan wajah didepannya."

"Aku paham, tapi setidaknya minta maaf padanya. Nyawanya hampir saja melayang atau bahkan kehormatannya hampir--"

"Ya aku tahu aku salah, stop bahas hal mengerikan seperti itu."-potong jake

"Mengerikan? Kau takut? Kau takut kehilangannya?"

"B-bukan seperti itu...aku kan sudah bilang aku hanya merasa bersalah."

"Sampai merelakan punggung mu tertindih kayu yang sudah dimakan api?"

"Itu reflek."

"Reflek bibirmu."

"Selesai, jangan sampai terkena air."-sunoo mengemasi obat-obatan yang dibawanya

"Aku ingin mengecek keadaan Sunghoon dan jungwon."-lanjutnya

"Hm."

"Aku menyesal tidak sengaja mendengar nya."

"Untuk apa dia menyelamatkanku dan mengorbankan diri kalau dia juga yang mengirim ku kepada Yo Hoon. Seharusnya dia membiarkanku mati dimakan api."

"Sunghoon? Kenapa kau ada di sini?"

"Oh, heeseung hyu-ssi Uhm, aku harus pulang. Bisa kah kau mengantarkan ku?"

Heeseung mengerutkan keningnya, sunghoon menggunakan panggilan formal?

"Tapi--"

"Aku tidak bisa selamanya tinggal di sana, lagipula halmoni pasti menghawatirkan ku."-potong sunghoon

"Baiklah. Silahkan naik."


°°°

Happiness Comes||JakehoonWhere stories live. Discover now