12

1.3K 126 25
                                    

---

Dengan kecepatan tinggi, akhirnya pria berwajah bule itu sampai di tempat yang kosong, gelap, dan sepi, seperti gudang tua.

Membawa langkahnya yang bergetar karena terlalu marah dengan tatapan yang menyorot tajam.

"Welcome, Jake Shim."

"Kau kemari untuk menjemput kekasihmu atau ajal mu. Tidak ada yang tau."

"Tutup mulutmu, brengsek. Dimana dia?"

"Hm...entahlah. coba kupikirkan dulu."

"Jangan bercanda, Yo Hoon. Kau tau, aku tidak suka kalau milik ku di ganggu."

"Aku sangat mengetahuinya. Itu sebabnya aku menculik kekasih mu itu."

"Tapi kalau dipikir-pikir kau sangat lambat, ya? Sudah dua hari dia ditangan ku, aku tidak yakin dia masih hidup."-yo Hoon tersenyum simpul, mendudukkan diri di sofa tua yang ada di sana.

"Melihat status mu sebagai mafia nomor 1 di Korea, kau tidak mungkin datang sendiri tanpa rencana. Dimana anjing anjing setia mu?"-lanjutnya

Jake menyeringai, berjalan mendekati lawan bicara.

"Wae? Kau takut akan di anggap sebagai pengecut kalau aku datang untuk membunuhmu sendirian?"

Kekehan keluar dari bibir Pria kekar bertato itu.

"Jake Shim...Jake Shim. Apa begitu mudahnya kau jatuh cinta? Apa tidak ada orang lain selain anak dari Park Hyunbin? Pengecut sebenarnya adalah kau. Mencintai anak pembunuh istrinya sendiri. Wah mengerikan kau mengejutkan ku."

"Tutup mulutmu dan katakan dimana sunghoon."

Tak mendapat jawaban, Jake mengerutkan kening ketika dua jari Yo Hoon mengapit sebuah remot kontrol.

"Lihat awan, indah sekali bukan? Bagaimana, sunghoon? Kau suka di atas, kan? Ahh apa kau tidur?"

Tangan jake mengepal ketika melihat pria yang dicarinya berada di atas dengan tali yang mengingatnya, tak sadarkan diri.

"Aku hanya akan menekan tombol merah, dan kau akan menyaksikan kekasihmu mati di depanmu. Seperti aku menyaksikan kau membunuh myera di depanku."

Jake mengepalkan tangan dengan kedua mata yang tertutup.

"Lepaskan dia, bajingan."

"Lepaskan talinya? Kalau begitu dia akan mati. Sama seperti istri mu dulu."

"Berhenti. Kalau kau masih melangkah maju, aku akan menariknya hingga kaca tertinggi, menambah penderitaan rasa sakitnya."-ucap Yo Hoon ketika melihat Jake yang terus melangkah maju.

"Shit."-gumam Jake saat melihat banyaknya anak buah Yo Hoon yang menghampirinya. Bahkan anak buahnya juga akan kalah jumlah.

Jake segera mengeluarkan pistol nya dan mengarahkan ke Yo Hoon.

"Lepaskan senjata mu atau...."

Ibu jari Yo hoon mendekati tombol merah yang ada di remot kontrolnya.

"Cih, pengecut."-jake melemparkan pistolnya kepada Yo Hoon.

"Pisau yang ada di sepatumu."

Dengan tatapan datar, Jake melepaskan sepatu dan melemparkan pisau kecil itu ke sembarang arah.

"Bagus, sekarang lihat kekasih mu."

"Bagaimana? Apa kau merasa sedih? Tidak bisa berbuat apa-apa? Aku dulu ada di posisimu, brengsek."

Mata Jake tidak lepas dari pria yang ada di atas, sesekali bergumam maaf.

Dor

Semua yang di sana segera mengeluarkan senjata masing-masing, kecuali Jake.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Happiness Comes||JakehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang