- happy reading -
18-NGAMBEK
Sandi berdiri, "AQILLA!!!" bentaknya membuat aqilla memejamkan matanya dan menangis. Elsa , farhan, lia dan dokter devan terkejut ketika sandi berteriak.
Ia menghembuskan nafasnya lelah, "maaf."
Sandi mendudukkan dirinya kembali diatas brankar itu dan mendekati aqilla, tetapi aqilla bergeser duduk, membuatnya berdecak pelan.
"Qill, maaf, gue minta maaf, kelepasan." Ucapnya
Aqilla mengusap air matanya gemas, "makan ya?, Mau, ya?" Bujuk sandi lagi.
"Gamau....ngga laper," rengek aqilla.
'sya, mam yu.'
(Sya, makan yu.)'amau, sya nda per.'
(Gamau, sya ngga laper.)Sandi sudah lelah membujuk, ia pun ikut berdiam diri, dan menghembuskan nafasnya pelan.
"Qill, makan yu." Farhan , lia dan elsa ikut membujuk aqilla, tapi aqilla tetap tidak mau.
"Dek, makan ya, biar perutnya ngga sakit lagi, walaupun udah minum obat, kalau perut kamu nya ngga diisi percuma." Ucap dokter revan.
"Tau tuh qill, kasian bayi nya." Ujar farhan.
PLAK!
geplakan maut dari elsa begitu dahsyat Farhan dapatkan di bahu sebelah kanannya, ia meringis pelan, mengelus bahunya dan terkekeh.
"Bayi cacing nya maksud gue, hehe." Lanjutnya diakhiri kekehan.
Aqilla menggembungkan pipinya dan mengelus perut ratanya, "emang ada bayi cacing?" Tanyanya membuat semua orang yang disana menggaruk tengkuknya, tidak dengan dokter devan yang geleng geleng dan sandi yang hanya terdiam.
Aqilla melirik ke sebelahnya, ia melihat sandi yang hanya diam tanpa bersuara dan menghembuskan nafasnya lelah. Aqilla mengerucutkan bibirnya, ia merasa bersalah, ia takut sandi marah padanya.
"Baby san...." Rengeknya yang tidak dihiraukan sandi.
Dokter devan menahan tawanya kala mendengar panggilan membagongkan itu dari bibir tipis aqilla, begitu juga dengan yang lainnya, humor mereka sangat receh.
'plis , dasar anak muda.' batinnya.
Sandi sudah lelah menghadapi aqilla yang kekanak-kanakan, cengeng, bawel, cerewet, kadang susah diatur, semua sifat aqilla selalu membuatnya teringat dengan asya.
'gue capek qill, gue capek, gue gabisa buka hati buat lo, hati gue cuman buat asya, cuman asya, semakin gue deket sama lo, gue selalu inget asya, asya asya asya, gue cuman pengen asya, asya nya ican.' batin sandi.
Tanpa sengaja, air matanya titik, ia sangat merindukan asyanya, cuman pengen asya nya,ia sangat berharap bisa bertemu dengan asyanya, walaupun tidak bisa memilikinya, tapi tolong, sebentar aja, dia pengen ketemu sama asya nya, walaupun cuman 1 menit.
Orang orang yang disana melongo ketika melihat sandi menangis dalam keadaan melamun, tatapan matanya kosong, entah apa yang ia pikirkan.
"Baby san..." Aqilla menepuk dan mengelus pundak sandi membuatnya tersadar , ia menghapus air matanya dan melepas tangan aqilla secara lembut, setelahnya ia pergi entah kemana.
Aqilla memajukan bibir bawahnya dengan mata yang berkaca-kaca, farhan, elsa dan lia bersiap siaga melihat aqilla menangis.
"Huaaaaaa....." Berakhir ia menangis sesenggukan. Elsa mendekatinya dan mengelus pundaknya.
YOU ARE READING
HAI, AQILLA! [On Going]
Teen FictionDia Aqilla, si manis dengan segala kekurangan nya. Ia tidak bisa berjalan. •𝗙𝗢𝗟𝗟𝗢𝗪 𝗗𝗨𝗟𝗨 𝗦𝗘𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗕𝗔𝗖𝗔 •𝗞𝗮𝗹𝗮𝘂 𝗸𝗮𝗺𝘂 𝗺𝗮𝘂 𝗱𝗶𝗵𝗮𝗿𝗴𝗮𝗶, 𝗵𝗮𝗿𝗴𝗮𝗶 𝗱𝘂𝗹𝘂 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗹𝗮𝗶𝗻 UPDATE SESUAI MOOD! - dari sekian lama...