jiminjin part3

776 61 13
                                    

Seokjin tak segan-segan melontarkan makian, menjahili, dan mempermalukan Jimin di depan umum, dan hal itu sudah menjadi pemandangan biasa orang kampus melihat tindakan seokjin pada Jimin.

Jimin yang mendapat perlakuan tersebut hanya membiarkan seokjin, namun hal tersebut tak mengurangi rasa cintanya pada seokjin.
.
.
.
.
.
.

"Akhhh aku sangat muak dengan homo sialan itu". Ujar seokjin membanting keras pintu lokernya.

Jungkook, Sandeul dan Ken menghampiri seokjin.

"Dia benar sangat menggilai mu". Kata jungkook bersandar pada loker samping kanan seokjin, melirik seokjin dengan menaikkan sebelah alisnya.

Mendengar itu rahang seokjin mengeras sorot matanya tajam.
Sandeul dan Ken menyadari itu melirik satu sama lain.

"Maaf seokjinah aku hanya mengodamu, kau tak perlu menunjukkan ekspresi begitu".ujar jungkook menenangkan seokjin

"Keparat sialan". Sahut seokjin merotasi kan matanya.

"Sepertinya cara mu untuk membuat nya jerah menganggu mu belum cukup seokjin-ah". Pendapat Ken

"Mwo! yakk apanya yang belum, kau lihat sendiri hampir setiap saat seokjin selalu merundung Jimin. Aku hanya berpikir kalau Jiminnya saja yang kuat secara mental". Cerocos Sandeul

Seokjin mendesa menarik nafas dengan cepat seakan udara sangat menyesakkan, darah seokjin seakan berdesir mendengar Omelan Sandeul tentang Jimin seakan terdengar berupa pujian.

Mendengar helaan nafas seokjin, Sandeul tiba-tiba menciut sadar ucapan nya mungkin menyinggung seokjin.

"Haha seokjin-ah kau benar-benar sensitif saat ini, kau ingin aku membantu mu untuk menyingkirkan Jimin?". Tawar Jungkook dengan mencubit pipi merah gembul seokjin.

Seokjin meraih jemari Jungkook untuk melepaskan cubitan jungkook dipipinya.

"Jangan mencoba untuk melakukan kekerasan fisik padanya". Ancam seokjin pada jungkook.

"Kau masih khawatir padanya?... hahha". Tanya jungkook diakhiri tawa kekehan

"Ti..tidak". Jawab seokjin dengan gelagapan. Sebenarnya ia tak ingin Jimin terluka secara fisik bagaimana pun Jimin temannya sejak lama.

"Kau tak pandai berbohong seokjin". Kata jungkook kemudian ia berjalan kearah belakang seokjin dan meletakkan dagunya di bahu kiri seokjin.

Jungkook bersmirik "aku punya rencana membuat Jimin tak menganggu mu lagi".

Ken dan Sandeul saling bertatapan merasa Jungkook melakukan skinship berlebihan, seokjin yang mendapat perlakuan itu tak ambil pusing karena ia pikir jungkook tipe orang yang seperti itu.

"Apa rencana mu?" Tanya seokjin

Jungkook berdiri tegak dan meletakkan kedua tangannya memegang bahu seokjin dari arah belakang dan memijit kecil.

"Serahkan padaku, kau hanya perlu mengarahkan Jimin pada pesta khusus ku buat untuk dirinya". Jungkook menepuk puncak kepala seokjin dengan lembut dan diakhiri meniup tengkuk kiri seokjin.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ponsel bergetar menandakan adanya pesan yang masuk. Jimin mengambil ponselnya di meja dan tersenyum, karena entah kebaikan apa yang dilakukan Jimin seharian ini hingga ia mendapat kan pesan seokjin.

' temui aku di hotel **** jam 20.00 malam ini di kamar no **, jika kau tak datang aku benar-benar tak akan memaafkan mu lagi'. Tulisan pesan yang dikirim seokjin pada Jimin.

Jimin sangat bahagia bukan main, ia tak manaru curiga apapun, Jimin hanya tau bahwa ia sebentar lagi akan berbaikan lagi dengan seokjin nya.
.
.
.
.
.
Jimin sudah berada di depan pintu kamar hotel yang seokjin maksud, kedua tangan nya membawa makanan dan minuman kesukaan seokjin, Jimin pun menekan bel apartemen. Sambil menekan bel dey senyum Jimin tak pudar diwajahnya, ia sangat bahagia sekarang.

The Law Of Life(BTSXKSJ)/EndWhere stories live. Discover now