Pervert (18+)

1K 71 11
                                    

Profesor muda min yonggi terus memperhatikan gerak-gerik seokjin. Sesekali ia menghampiri tempat duduk seokjin, ia terbiasa berlalu lalang sekitar tempat duduk seokjin kalau saat mengajar.

Untuk kali ini min yonggi bertindak lebih berani ia mencondongkan badannya tepat di tengkuk seokjin yang duduk dipojok kanan, karena semua mata mahasiswa tertuju pada layar Proyektor hingga tidak ada yang menyaksikan tindakan min yonggi pada seokjin.

"Oh". Seokjin memegang tengkuk nya ketika merasa ada hawa dingin tepat di tengkuk nya dan kembali fokus lagi ke layar proyektor.

Yonggi menarik senyum tipis karena tingkah seokjin. Ia pun mencoba menjailinya dengan meniup tengkuk Seokjin.

Seokjin merasa ada yang aneh, ia pun membalikkan wajahnya dan betapa terkejutnya ia mendapati yonggi berada sangat dekat tepat berada depan wajahnya.

"Ah..." Seokjin terkejut otomatis menjauhkan wajahnya dari yonggi.

"gyosunim kau membuatku kaget ". Cicit seokjin dengan pelan

Yonggi menegakkan postur tubuh nya, dan tiba-tiba memegang daun telinga seokjin.

" Kau cocok menggunakan piercing".

Seokjin membiarkan yonggi menyentuh telinganya Tanpa ingin mencegah, walaupun merasa risih seokjin tidak ingin bertindak tidak sopan pada yonggi sebagai dosennya.

"Iya terimakasih gyosunim". Ucap seokjin

Yonggi menjauhkan tangannya namun ia beralih mengusap sensual leher putih seokjin dengan jemari nya. Mendapatkan perlakuan itu seokjin Menaikan bahu karena rasa geli.

'seperti ku duga, kau sangat sensitif prince'. Batin yonggi dan menghentikan aksinya kemudian melangkah kan kakinya meninggalkan seokjin yang menatap nya heran.

'dasar brengsek, dia bertingkah seperti homo saja' umpat seokjin dalam hati
.
.
.
.
.
Jam mata kuliah yonggi berakhir...

"Em seokjin-ssi bisa bawahkan bawaanku ke ruangan". Tanya yonggi pada seokjin yang sibuk berbisik-bisik pada Sandeul.

"Ah nde gyusonim". Sahut seokjin kemudian dengan sigap menghampiri yonggi untuk mengambil bawaannya berupa tas punggung.

......

Keduanya memasuki ruangan khusus untuk dosen pengajar, dan yonggi mendapat ruangan untuk dirinya sendiri.

"Seokjin-ssi kau letakkan saja disini". Ucap yonggi memegang meja memberi isyarat untuk seokjin.

"Ah iya". Seokjin meletakkan tas yang memang agak berat, di meja yonggi.

"Seokjin-ssi bisa Kau buatkan aku kopi?". Tanya Yonggi tersenyum tipis dan mendaratkan bokongnya di meja.

Seokjin mendapatkan membulatkan matanya.

"Kau tak bisa?"tanya yonggi lagi menaikkan alisnya

"Akan ku buatkan gyosunim".

"Wow kau anak baik, disana mesin pembuat kopi manual nya". Kata yonggi melirik mesin pembuat kopi manual di sudut ruangan.

 Kata yonggi melirik mesin pembuat kopi manual di sudut ruangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Law Of Life(BTSXKSJ)/EndWhere stories live. Discover now