mine

705 61 17
                                    

Seokjin sementara hanya dijadikan saksi atas kematian jungkook. Dalam proses penyelidikan dengan cara mengajukan pertanyaan lisan atau tertulis sebagai seorang saksi. Seokjin
menjawab beberapa pertanyaan penyidik walaupun ada poin fakta yang tak ingin ia ungkapkan.

Seokjin duduk dengan wajah menekuk menunjukkan raut wajah syok mengingat insiden berdarah tepat di depan matanya. Seluruh tubuh Seokjin dingin, dadanya berdebar kencang, rasanya kepalanya ingin pecah, ia memasang ekspresi kosong di dalam ruangan interogasi.

 Seluruh tubuh Seokjin dingin, dadanya berdebar kencang, rasanya kepalanya ingin pecah, ia memasang ekspresi kosong di dalam ruangan interogasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok
Tok
Tok

Ketukan pintu dari arah luar ruangan, tak membuat seokjin mengalihkan tatapan kosongnya.

Ceklek

Pintu ruangan terbuka, sosok pria perawakan tinggi menggunakan kemeja dan celana kain dengan warna hitam senada, duduk dihadapan seokjin.

"Tuan muda, aku datang sebagai perwakilan tuan Kim". Ternyata sosok itu adalah sekertaris appa seokjin, yaitu Kim Namjoon.

Seokjin menatap Namjoon sekilas lalu kembali menundukkan pandangan nya.

Namjoon menaikkan satu alisnya karena merasa di acuhkan.

"Tuan muda tidak perlu merasa khawatir, tenanglah aku akan menyelesaikan semuanya".
Ujar Namjoon meletakkan kedua tangannya di meja.

"Dimana appa?". Tanya seokjin tentang appanya tidak datang.

"Tuan pergi keluar kota sehari sebelumnya". Jelas Namjoon memandang wajah seokjin yang masih Betah menundukkan wajahnya.

Helaan nafas panjang terdengar seperti seokjin kecewa mendengar kabar appanya.

'entah berapa pria yang tertarik denganmu prince? Sungguh aku tak suka dengan itu". Namjoon membatin dengan mengigit pipi dalamnya, ia paham pesona seokjin sangat memikat, namun Namjoon tak suka jika pria melirik seokjin bahkan menyukainya.

"Tuan adakah seseorang yang selalu meneror tuan ? bisa saja orang itu ada hubungannya dengan kematian tuan jungkook" Tanya namjoon

Mendengar itu hati seokjin semakin berdetak seakan jantungnya ingin keluar. Matanya terpaksa mengarah ke Namjoon.

"Namjoon-ssi, semuanya sudah ku katakan pada penyidik". Ucap seokjin dengan nada bergetar

"aku harap kau tidak sedang menyembunyikan apapun tuan".ujar Namjoon bermaksud mengingat kan seokjin.

"Seperti nya dapat ku simpulkan, dari apa yang ku dengar dari petugas penyidik, apa benar jungkook hampir menyetubuhi mu?". Tanya namjoon menampilkan kedua lesung pipinya, namun pertanyaannya sukses membuat wajah seokjin memerah.

"Kau diam, berarti benar jungkook ditembak seseorang saat kau hampir diperkosa?". Ulang Namjoon

" Berhenti membuat ku kesal Namjoon-ssi". Ucap seokjin menahan emosi, tangan nya berada diatas pahanya mengepal hingga buku-buku tangannya memutih.

"Aku bersyukur ia tewas". Guman Namjoon pelan hingga seokjin tak menangkap pembicaraan Namjoon.

"Apa yang kau gumamkan Namjoonssi".

"Tidak, bukan apa-apa". Namjoon mengelengkan kepala sembari tersenyum tipis. "Mm tuan apakah kau kenal dengan Jung hoseok?". Tanya namjoon

"Kenapa dengannya". Tanya seokjin penuh penasaran

"Sebelum masuk kesini, polisi menemukan fakta baru. Sepertinya kau salah faham tentang surat yang selalu kau dapatkan di loker mu. Jung hoseok secara sukarela mengakui ia yang meletakkan surat itu". Jelas Namjoon pada seokjin

Seokjin mengetahui fakta ini merasa heran, karena sebenarnya ia tak menyangka jika sosok Jung hoseok terlibat didalamnya. Padahal keduanya tidak dekat sama sekali.

"Dia sepertinya mengaku menyesal jika kau terganggu akan hal itu". Namjoon mengatakan hal ini mencoba menggoda seokjin

"Akkkkkhhhh". Memukul meja dihadapannya
"Kenapa banyak homo sialan di sekeliling ku". Erang seokjin frustasi

Namjoon menjilati bibir bawahnya
'kau jauh lebih menggoda ketika sedang marah'. Batin Namjoon seraya duduk menyilangkan kakinya dan mencondongkan badannya di meja

Tok
Tok

Namjoon mengetuk meja dengan jari telunjuk nya, hal ini dilakukan untuk menarik perhatian seokjin yang menjambak ringan rambut dengan kedua tangan nya.

" Dan hal yang ku tau juga, tuan mendapatkan pesan Vidio masturbasi seorang pria? Jung haseok tidak mengakui jika melakukan itu, menurut tuan, apakah jungkook yang mengirimkan nya? Atau mungkin tuan tau orang mengirimkan nya".

Seokjin masih memegangi rambutnya menukik alis heran tentang hal tidak penting yang ditanyakan Namjoon, setahu Seokjin sosok Namjoon bukan tipe yang terlalu suka terlibat dengan urusan orang lain.

"Kenapa itu yang kau tanyakan, apa itu hal penting". Ucap sarkas seokjin Karena tak nyaman.

"Oh maaf tuan jika kau tak suka aku menayakan hal ini". Memperbaiki postur badannya, Namjoon duduk bersandar pada sandaran kursi.

Seokjin merotasi kan matanya, ia mulai menampakkan wajah ketidaksukaan pada sekertaris pribadi appanya itu.

'syukurlah jika dia tak tau, tapi ada hal lain yang harus ku singkirkan secepatnya'. Batin Namjoon melipat tangan di depan dadanya.

"Jadi apakah aku akan tetap berada disini". Tanya seokjin karena ia sudah tak tahan berada di ruangan interogasi yang sempit dan hal lain ia ingin menjernihkan pikiran nya, kondisi nya ia sangat terguncang tentang serentetan peristiwa yang dihadapinya.

"Bersabarlah tuan, Saya jamin anda akan keluar sebentar lagi dan urusan ini akan selesai". Kata Namjoon mencoba menenangkan Seokjin

Seokjin menganggukkan kepalanya ringan dan menjatuhkan kepalanya pada tumpukan tangan nya di meja. Ia merebahkan kepalanya sejenak untuk mengistirahatkan pikiran nya.

'kau milikku prince, sejauh ini aku berusaha tetap dekat denganmu'batin Namjoon mengulas senyum.












.............

#bagi pembaca yang mungkin tak sengaja mampir membaca karya gw yang nggak ada apa-apa nya, mohon maaf jika ada penempatan kalimat atau kata yang salah. Sekedar info Jujur gw cuman iseng buat cerita ini di wattpad, awalnya gw buat hanya bentuk kepuasan pribadi saja. Memang gw perna lampirkan blng nggak peduli orang suka atau tidak suka cerita yang gw buat, yang penting nulis aja nuangin imajinasi gw di wattpad, tapi lama-lama udah dapat komentar dari reader jadi buat gw nggak enakan dan ada rasa berat banget kalau yang gw tulis ngga bagus, apa yang gw tulis itu, orang dapat nggak maksud cerita gw. Arggghh pokoknya gw nulis kata singkat diluar cerita cuman bagian curahan hati gw yang ragu ama yang gw lakuin sekarang.

#Dan info lainnya, mungkin sekitar 2 atau 3 chapter lagi, cerita ini akan selesai.

















The Law Of Life(BTSXKSJ)/EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang