[13] Fight

1.3K 228 14
                                    

13

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

13. Fight

Jaemin bungkam, menatap wajah damai Lia dalam keheningan. Jam sudah menunjukkan pukul setengah enam pagi.

Lelaki itu menopang kepalanya guna bisa memperhatikan sang gadis.

Semalam setelah sedikit pertengkaran yang terjadi, mereka tertidur walau ada ketegangan diantara keduanya.

Lia juga sempat menangis semalam, dia bergetar dalam pelukan Jaemin. Gadis itu takut―Itu yang Jaemin tangkap. Walau pada akhirnya Lia tetap bisa terlelap.

Jaemin tumbuh dalam kesakitan, ditelantarkan dan hidup tanpa kasih sayang dari kedua orang tuanys. Sejak kecil Jaemin sudah merasakan keras dan kejamnya dunia. Dan kalian berharap Jaemin memiliki sifat yang lembut?

Jaemin bahkan sempat melakukan konsultasi untuk menyembuhkan sifatnya yang memang sedikit 'gila'.

Ini bukan kali pertama Jaemin membunuh pelayan di mansionnya. Dia pernah melakukannya juga sebelumnya, hanya saja tidak ada yang mengetahui kejadian ini selain dirinya dan beberapa anak buahnya.

Jaemin melakukan itu juga bukan tanpa alasan, karena pelayan itu dengan kurang ajarnya mencoba menyentuh Jaemin yang memang sangat tidak suka di usik. Jadi tanpa ragu Jaemin merenggut nyawa pelayan itu.

Dia tidak suka diganggu. Jaemin menyukai ketenangan. Dia begitu mudah emosi dan terkadang Jaemin juga akan sulit mengontrol amarahnya sendiri.

Jaemin sering melakukan tindakan yang diluar kendalinya demi memuaskan hasratnya. Tapi Jaemin tidak pernah menyesal. Karena bagi Jaemin mereka pantas mendapatkannya.

Kejadian kemarin juga memang karena dirinya. Jaemin lah yang membunuh kedua pelayan itu karena dengan lancangnya mengusik Lia bahkan mengatakan sesuatu yang kotor pada gadisnya.

Jaemin marah, dia yang beberapa waktu dapat menahan hasratnya itu kembali tak terbendung dan berakhir membuatnya membunuh kedua pelayan itu.

Mereka terlalu berani dan begitu kurang ajar. Cih, mereka memang pantas mendapatkannya.

Mengenai Lia, Jaemin tahu gadis ini takut padanya dan mungkin hubungan mereka akan sedikit berubah mulai sekarang.

Jaemin tidak suka orang lain mengusik dan menyakiti miliknya karena hanya Jaemin lah yang berhak melakukan itu.

Dia tidak berniat untuk menyakiti Lia, tapi Jaemin tidak bisa menjamin karena dia memang sulit mengontrol emosinya.

Seolah ada sisi lain dalam diri Jaemin yang mengendalikannya. Jaemin tidak ingin menyakiti Lia, itulah mengapa dia yang sempat berhenti konsultasi pada dokter pribadinya kembali menjalani konsultasi agar Jaemin lebih bisa mengontrol emosinya dan tidak berakhir menyakiti Lia.

Itu semua demi Lia. Jaemin rela melakukan hal itu lagi, demi Lia! Dia tahu, gadisnya itu takut padanya dan kenyataan itu membuat hatinya mencelos.

Jaemin begitu keras kepala, angkuh dan egois. Dia tidak mudah mengakui apa yang sedang ia rasakan. Hanya saja Jaemin menyadari akhir-akhir ini dia begitu egois demi Lia. Begitu keras kepala jika menyangkut tentang Lia.

[M] Black Rose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang