Bagian sebelas

35.4K 2.2K 498
                                    

Halo!!!!

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU!!!!
.
.
.
.
.
Happy reading ❤

•••••

Ella tengah meremas ujung baju yang dikenakannya. Dia sedang menundukkan kepalanya karena tatapan menelisik milik Stela terlihat begitu mengancam di matanya. Saat ini, Ella sedang berada di ruangannya dengan Stela. Dia datang ke kantor ini untuk menemui Arthur. Tapi sebelum itu terjadi, Stela menarik dirinya masuk ke dalam ruangan mereka.

"Stela udah dong ngeliatin akunya." Rungut Ella sebal. Karena sedari tadi, Stela tak berhenti menatap dirinya.

Stela memutar bola matanya malas. "Gitu doang takut." Cibirnya.

"Bukan takut, cuma nggak nyaman aja."

"Iya-iya. Tapi jawab pertanyaan gue yang tadi." Tuntut Stela.

"Pertanyaan apa?" Tanya Ella dengan polosnya.

"Astaga Calu!" Stela menyugar rambutnya kebelakang. Saking frustasinya dia dengan ke-lemotan temannya.

"Tadi kan gue tanya. Lo kemana dari tadi pagi? Kenapa baru dateng siang menjelang sore begini?" Sambung Stela mengulang pertanyaannya.

"Oh yang itu." Sahut Ella manggut-manggut. "Aku ada kok di apartemen."

Mendengar jawaban Ella yang menyebalkan, membuat wajah kesal Stela menjadi datar seketika. Dia pun kembali menduduki kursi kerjanya, kemudian fokus menatap komputer di hadapannya. Tentu saja dia tahu bahwa Ella berada di apartemennya. Bukan itu jawaban yang dia inginkan, tapi ah sudahlah.

"Dahlaaaa.. capek ngomong sama lo."

Ella hanya cekikikan melihat kekesalan Stela kepadanya.

"Tunggu di sini ya, Stela. Aku mau ke ruangan pak Arthur dulu." Ucap Ella seraya beranjak dari duduknya.

"Eitsssss tunggu dulu." Stela memegang tangan kanan Ella. Lalu dia menarik Ella untuk kembali duduk di kursi gadis itu.

"Ngapain lo ke ruangan pak Arthur?"

Ella mengangkat amplop coklat di tangannya. "Mau nyerahin ini."

Stela mengernyitkan dahi bingung. "Apa itu?"

"Surat resign."

"What?!" Stela terperanjat kaget. Dia tidak percaya dengan ucapan Ella.

"Yang bener lo?" Ujarnya menuntut jawaban. Karena setahunya, Ella sangat ingin mendapatkan pekerjaan ini. Dia sangat tahu perjuangan Ella untuk bisa menjadi seorang editor. Dan sekarang Ella akan melepaskan pekerjaan yang sudah dia perjuangkan dengan susah payah.

"Bener, Stela. Ellard nyuruh aku resign."

"Astaga." Stela meremas rambutnya saking terkejutnya dia.

Jawaban Ella kali ini lebih mengejutkannya. Jadi Tuannya yang menyuruh Ella untuk melepas pekerjaannya. Dia tahu, suatu saat Ella akan kembali ke dalam pelukan erat sang Tuan. Tapi Stela tidak menyangka akan secepat ini.

ELLARD OCEAN[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang