" Sabar dan tenanglah dalam menghadapi semua masalah yang di berikan "
Dhira sampai ke kantor dektektif sahabat ayahnya, dia meminta tolong untuk mencari tau apa yang sebenarnya terjadi siapa yang menyebarkan gossip tersebut karena itu menyangkut nama baik keluarganya kalau sampai gossip itu tersebar luas.
" jadi bisa ceritakan dengan singkat? " tanya Dhira ke daktektif tersebut.
" seperti yang sudah saya jelaskan lewat panggilan, bahwa dalang di balik ini semua Vionna dan Cassandra. Sebenarnya Cassandra menyuruh Vionna karena dia memiliki kelemahan Vionna. " jelas sang dektektif panggil saja dia Rahman.
" huh apa ada sasuatu yang bisa membuktikan kalau hal itu semua tidak benar? " Dhira kembali bertanya kepada sang dektektif.
" buktinya sudah terkumpul semua bahwa itu semua bukan anda tapi orang lain, bahkan orang tersebut juga sudah jujur mengatakannya dan itu sudah divideo, lalu beberapa rekaman cctv juga sudah terkumpul. Tapi jika anda benar benar ingin membersihkan nama anda maka para pelaku harus di ketahui " jelas dektektif Rahman lagi sambil memberikan beberapa foto dan flashdisk di depan Dhira.
" mereka masih muda, dan teman sekolahku jadi gak bisa membuat mereka di penjara. Saya akan menyimpannya untuk diri saya sendiri, ah tolong beri tau ke guru guru saja tidak usah beri tau ke yang lainnya. Jika memang sudah membuat nama baik keluarga saya menjadi jelek baru keluarkan semua bukti ini " jelas Dhira jujur dia gak suka main hukum seperti ini tapi nama keluarganya sangat terkenal jadi dia gak bisa membuatnya jadi jelek hanya karena gossip yang tidak benar.
" baiklah, apakah keluarga anda tau? Kenapa anda tidak mau menangkap mereka atau memberhentikan gossip tersebut dengan memberikan semua bukti ini " tanya dektektif Rahman lagi penasaran karena kenapa keluarga Dhira adem saja.
" mereka tidak tau, ini masalah saya jadi biar saya yang menyelesaikannya. Pertama mereka orang yang saya kenali, kedua nama keluarga mereka dan posisi mereka sebagai siswi akan terkena, lalu jika menyebar mereka beneran akan ke penjara karena ayah dan abang saya tau. Anda tau sendiri bagaimana tempramennya ayah dan abang saya. " jelas Dhira dia harus melihat dari semua sisi, dia gak bisa merugikan banyak orang hanya untuk menguntungkan dirinya sendiri.
" baiklah saya mengerti kalau ada apa apa hubungi saya saja, tapi ada apa dengan pipi dan sudut bibir anda? " tanya dektektif Rahman.
" di tampar sahabat sendiri, baiklah saya pulang duluan, terima kasih dan masalah bayaran minta ke ayah saja bilang saja kalau saya lagi suka sama seseorang dan saya minta di cari tau tentangnya. " jelas Dhira membuat sang dektektif tertawa.
" saya iklas membantu anda, saya sudah sering di bantu ayah anda jadi ini bukan apa apa. Lagi pula kenapa anda baru memberi tau saya kemarin? " tanya sang dektektif.
" saya mengira kalau akan reda begitu saja tapi ternyata tidak tapi kerja anda sangat cepat yaa padahal bari kemarin di paginya anda sudah dapat semuanya. " Dhira takjub akan cara kerjanya dektektif.
" sebenarnya ini termasuk mudah, ah saya hampir lupa, anda bisa melihat video di flashdisk tersebut, orang yang bernama Vionna seperti sengaja mencari tempat yang terkena kamra cctv. Karena dia malah di tempat yang sangat terlihat cctv bahkan dia sempat melihat cctv tersebut. " jelasnya lagi membuat Dhira bingung.
" hmm baiklah terima kasih banyak, saya pulang dulu " Dhira pun pulang setelah berpamit dengan dektektif tersebut.
Sepanjang jalan Dhira memikirkan apa yang harus dia lakukan selanjutnya, dia mempunyai dua pilihan, pilihan pertama memberi tau kepada semua orang kalau dia benar dan dua orang yang kena, atau dua orang itu baik baik saja tapi dia yang kena. Bukankah lebih baik kalau menyelamatkan dua orang dan mengorbankan satu orang?
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ ME YOU AND HIM [END]
FanfictionAku emang bodoh mengejar-ngejar seseorang yang bukan memprioritaskan aku. Hanya di anggap sahabat bahkan tidak mempercayaiku. Sampai aku nggak sadar kalau di belakangku ada orang yang mati-matian buat ku tersenyum, tertawa, dan bahagia. Bahkan tanpa...