{14}

1 2 0
                                    













" Akhirnya badai pun menghilang, setelah hujan pasti ada pelangi kan? "


























Arjuna setiap hari menjenguk Dhira membuat abang abang Dhira agak kesal karena mengganggu mereka saja. Tapi satu sisi mereka senang karena Dhira bisa tertawa bahagia dengan Arjuna, terlebih lagi Arjuna juga sering membuat lawakan yang walaupun gak lucu Dhira tetap ketawa karena Dhira orangnya receh.

Empat hari Dhira berada di rumah sakit dan tiga hari Dhira berada di rumah. Sudah seminggu dia tidak masuk sekolah dan akhirnya dia kembali ke sekolah. Dia diantar oleh abang pertamanya. Bahkan bangnya mau mengantarnya sampai kelas tapi di tolak oleh Dhira saat bertemu dengan Lea dan Zara.

" Leaaaaa, Zaraaaaa " teriak Dhira sambil berlari kecil kearah kedua sahabatnya dan mereka pun berpelukan bersama.

Tepat saat itu para lima cowok yang baru dari parkiran pun datang mendekati mereka. Dan mereka pun berjalan bersama sampai lupa kalau hari ini yang menjaga pak Agus.

Berakhir Bima, Bian, Varrel, Arjuna, dan Zara kena hukum. Karena ada rapat guru Dhira, Lea, dan Mahendra menunggu yang lainnya di kantin.

" Dhira gue minta maaf yaa " Mahendra selalu minta maaf saat bertemu dengan Dhira membuat Dhira terkekeh.

" apa gak ada kata lain selain maaf, lagi pula kamu kan juga manusia Hen, jadi bisa aja ngelakuin kesalahan dan aku gak apa apa kok " jelas Dhira membuat Lea tersenyum senang karena persahabatan mereka masih utuh.

" makasih Dhira " senang Mahendra.

" sama sama Hen, dan aku juga kemarin sempat kasar ke kamu maaf yaa " Dhira juga merasa kalau dia kasar ke Mahendra pun ikut meminta maaf dan mereka sama sama tertawa.

Dan mereka pun bercengkrama seperti biasa, tak lama mereka yang baru saja kena hukum datang dengan muka yang letih lesu dan lunglai.

" haha kasiannya, sini udah kita pesanan minuman " kekeh Dhira ke teman temannya yang baru datang.

" sayang aku keringetan " Arjuna bodo amat sama yang lain dan langsung menempel ke Dhira.

" ya udah sini, aku bawa tisu " Dhira pun menyeka keringat Arjuna membuat yang lain jadi bengong.

" udah makan? " tanya Arjuna.

" udah pesan tadi, buat kalian semua juga, aku yang traktir, kan hari pertama aku sekolah lagi " senang Dhira dan yang lain senang karena luamayan dapat traktiran.

" ihh kok ada timunnya mana di potong kecil kecil kan aku gak suka " Arjuna yang ada di samping Dhira pun langsung memisahkan timun tersebut.

" Jun, cil sejak kapan kalian pacaran ? " tanya Bima penasaran.

" udah lama dari 10 tahun yang lalu " jelas Arjuna.

" emang kenapa Bim? " tanya Dhira bingung

" ituu pacar lu kek serius banget gitu pisahin timun dari empek empek lu " jelas Bima membuat Dhira tertawa.

" nah dah selesai sayang, selamat makan " jelas Arjun lalu mereka pun mulai makan.

Dhira yang suka pedas mengambil satu sendok cabai, lalu dia ingin menambah lagi tapi di hentikan oleh Mahendra yang berada di sebelahnya.

" udah banyak itu, nanti sakit perut ini masih pagi. Jangan nyiksa diri sendiri " jelas Mahendra lalu menjauhkan cabai tersebut dari hadapan Dhira.

" enaknya yang punya dua pacar berasa double pengawasan gitu " Varrel pun bersiul pura pura ngomongin orang.

✔️ ME YOU AND HIM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang