11

1.2K 130 107
                                    

Untukmu Aku Bertahan
.
.
.

Seo (Lee) Minhyung (Mark)

Lee (Na) Jaemin

Seo/Moon (Lee) Donghyuck (Haechan)

Jung (Lee) Jeno

Dong (Huang) Renjun
.
.
.
Warn

BXB story, if you don't like it just close this book

Just fic, don't bring it to real life

Baca TAG nya ya biar nggak SALPAK😉😉
.
.
.

Jaemin hanya diam saat Mark naik ke ranjang, Mark ingin menyentuh bahu sang suami namun tangan itu seolah berat dan berakhir Mark menarik kembali tangannya.

" Nana, maaf tadi membentakmu, aku melakukannya karena terbawa emosi, harusnya aku bisa lebih mengendalikannya"

Jaemin tak menjawab, pria itu memilih merebahkan diri di ranjang, menarik selimut untuk nenutup tubuhnya sebatas dada.

" Nana, kalau aku ada salah tolong katakan saja, ayo kita selesaikan sama-sama" ucap Mark lembut.

Tetap tak ada jawaban dari Jaemin, Mark mendekatkan diri guna mengintip apakah Jaemin tidur? pria itu menghembuskan nafas saat melihat mata itu terpejam.

" Nana, apapun salahku, aku minta maaf, aku berharap besok kau sudah tak marah lagi"

Mark mengecup kening Jasmin lantas melangkahkan kaki keluar dari kamar, setelah pintu tertutup, netra Jaemin terbuka.

Pria itu memang sengaja pura-pura tidur, Jaemin masih sakit karena Mark membentaknya.

Entah bagaimana Jaemin akan menghadapi sang suami di hari esok, Jaemin mengambil ponselnya yang berdering, ada pesan dari sang papa.

Jaemin mengetik beberapa balasan dan kembali meletakkan ponselnya, lama terdiam akhirnya kantuk sungguh menghampiri Jaemin.

Jaemin akhirnya sungguh tertidur, beberapa jam setelahnya nampak Mark kembali ke kamar setelah semua pekerjaan selesai.

Setelah membersihkan diri, Mark menyusul sang suami yang lebih dulu terlelap.

Keduanya tidur dengan posisi Mark yang memeluk Jaemin dari belakang, Mark mengecup leher sang suami sebelum memejamkan mata.

..

Jeno tertawa mendengar lelucon yang terlontar dari mulut Renjun, keduanya tengah menikmati makan malam yang di masak Renjun.

" Renjun, sepertinya selera humormu akan cocok dengan papaku" ucap Jeno.

Mendengar kata itu, mata Renjun pun membulat, sementara Jeno kembali tertawa.

" Kenapa dengan ekspresimu itu Renjun? bukankah nanti memang kita akan bertemu orang tuaku?"

" Jeno sungguh mau bawa Injun ke Korea? kita akan bertemu keluarga besar Jeno?!"

Untukmu Aku BertahanDonde viven las historias. Descúbrelo ahora