Wara Wiri (2)

22.2K 1.9K 27
                                    

"Yang namanya Kayana mana?" Sebuah suara lantang terdengar dari arah depan. Kayana yang sedang duduk bersama teman-teman seangkatannya merasa kebingungan saat namanya dipanggil.

"Saya kak?" Sahut Kayana sembari mengancungkan tangannya.

"Kedepan,cepat!" Bentak salah seorang senior nya dengan bedak paling tebal.

"Tanda tangan absen kamu, kok beda banget sama yang kemarin? Kamu tipsen ya?" Tanya seniornya sesampainya Kayana didepan aula.

Beberapa seniornya melontarkan sindiran. 'Duh,enak banget tuh tipsen'

"Engga kak-" geleng Kayana sembari menunduk dalam.

Sudah pasti seniornya kemarin yang mengadukan Kayana,nggak salah lagi!

'Anjrit, dasar manusia cepu!' Maki Kayana didalam hati.

"Kalau yang suka bolos ospek enaknya diapain nih kak?" Senior dihadapannya bertanya pada rekannya yang lain.

"Hah? Kok bisa sih ada yang berani bolos?Siapa tuh?"

"Ini nih orangnya." ucap seniornya yang berbedak tebal tadi berusaha mempermalukan Kayana.

"Kayana Amira." Seniornya membaca name tag Kayana dengan nada mengejek.

"Ngerasa cantik lo? Masih anak baru belahu banget. Berani banget bolos ospek." sindir nya pedas.

Kayana menahan napas, berusaha menjaga kesabaran nya sekuat mungkin. "Engga kak."

"Loh? Berani lo ngejawab?" Ketus seniornya.

Lah terus dia harus ngapain? kalau ditanya ya dijawab.

"Engga kak." balas Kayana lagi dengan nada kalem dan seadem mungkin.

"Diapain nih guys bagusnya? Ada saran ga? Atau temen-temen lo yang lain ada saran ga? Enaknya lo di apain gitu." ujar Rosa, seniornya yang berdempul tebal tadi dengan suara lantang.

"Disuruh nyebur ke sungai dibelakang kampus boleh juga tuh kak." ucap salah seorang seniornya menyarankan.

"Oh! Yang dibelakang ya, seru juga tuh kayaknya!" Rosa tampak menyetujui usulan barusan.

Kayana pun hanya diam dan tak menanggapi,berusaha meredam emosinya walaupun didalam hati dia sudah dongkol maksimal dan menyumpah serapahi seniornya karena memperlakukannya seperti ini.

"Jangan diem aja dong,punya mulut nggak?" Sentak Rosa tajam,membuat Kayana jadiserba salah.Tadi saat dia menjawab dicap kurang ajar. Saat Kayana memilih diam, tindakannya tetap disalahkan.

Karena Kayana tetap hening dan nggak menggubris ucapannya barusan. Rosa langsung menarik kencang rambut Kayana yang tergerai membuat kepala nya langsung mendongak kedepan.

Sebenarnya jambakan barusan nggak begitu sakit,namun karena akumulasi dari rasa malu kesal serta amarah yang sudah menumpuk dan dia tahan sedari tadi refleks air matanya keluar begitu saja.

"Yah...nangis. Gimana dong?ga seru deh.." ujar seniornya yang lain dengan nada mengejek.

Kayana yang sedang menangis sesegukan berusaha keras menahan dirinya agar tidak mengacak-acak wajah penuh dempul dihadapannya ini. Kalau dia sampai mengeluarkan kemampuan bela diri-nya, bisa dipastikan perempuan dihadannya ini nggak berbentuk.

"Udah!" ucap seseorang dengan tegas dari kejauhan. Suara nya begitu tajam dan aura nya tampak menakutkan.

"Eh.. Adrian. Ini nih,junior kurang ajar yang kemaren-" ucapan wanita tersebut terpotong.

"Lo yang kurang ajar." sembur Adrian marah.

Rosa tampak terhenyak sekaligus shock, baru pertama kali ini melihat kemarahan Adrian.

Skripsi atau Resepsi [END]Where stories live. Discover now