Bagian 2

3.3K 374 71
                                    

- Hallo -











































~Happy reading~

.
.
.

Suara langkah kaki terdengar, hembusan nafas yang tak teratur, keringat bercucuran di dahinya. Matahari pagi ini terasa sangat panas, sampai membuat seorang (Name) memaki dalam hati

'Sialan ni matahari, tetiba kayak lagi pms' Batin (Name). Walaupun raut wajahnya capek banget abis lari keliling pulau rintis

'mending cari minum dari pada nambah dosa' lanjut dalam batinnya

(Name) melihat sekeliling nya tapi di sekelilingnya tak ada yang jualan apapun hanya ada rumah (alias gak ada yang jualan)

"Hah... Aku kene cepat cari ni, nanti bisa mati kehausan" (Name) pun jalan lagi sambil melihat sekeliling ada tukang es doger gak- eh, ada yang jual minuman

(Name) terus mencari, ada yang jual tapi belum buka, ada yang jualan kek warteg gitu tapi tadi di bilang air dalam kemasan botol nya belum sampe. Terpaksa (Name) harus berjalan lagi

Tak jauh dari warteg itu ada kedai yang baru buka, dari keliatannya dia jual minuman jadi (Name) samperin

"Permisi" yang jaga kedai langsung menoleh melihat ke arah nya. Seorang pria tua dengan topi berwarna putih (tapi agak kream)

"Ye, nak pesen koko? Nak yang ice atau hot?" Tanya pria tua itu kepada (Name)

"Ice" jawab (Name)

"Oke" (Name) pun duduk di kursi yang sudah ada di hadapannya

Oh ya! (Name) sekarang pake jaket tapi yang ada hudinya atau lengan pendek tapi ada hudinya? Hudinya untuk menutupi wajahnya karena ia takut bertemu dengan orang - orang ayahnya

"Kau pendatang baru ye?" Tanya pria tua itu sambil membuat koko

"Iye, saya pendatang baru. Baru je pindah kemarin" jawab (Name) yang melihatnya tapi pria itu tak bisa melihatnya yang memakai hudi

"Kau sendiri?" Tanya tok abah yang melihat (Name)

"Iye pa-" Tok abah segera memotong kalimatnya

"Jangan panggil pak ci, panggil je atok atau tok abah" Ucap tok abah

"Ah, ye tok abah"

"Tapi orang tua kau izinkan?" Tanya tok abah

"Hm... Orang tua saya sibuk tok dengan kerjanya, tak sempat nak beri tau" jawab (Name)

"Tapi kau harus beri tau lah... Die kan orang tua kau juga, sesibuk apapun die mesti khawatir kan kau" (Name) menghela nafas

"Iyelah tok"

"Nah, ni ice koko spesial nya" tok abha menyerahkan Koko nya ke (Name) yang langsung menerima nya

"Makasih tok" (Name) mulai menyedot sedotan

Bertemu kamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang