Bagian 21

951 132 5
                                    

Langsung scroll aja, Soalnya langsung up sama chapter 20































Laksamana maksmana mengajak (Name) ke ruangannya yang tak pernah di masuki alien maupun manusia seperti Boboiboy

Posisi mereka duduk berhadapan, hanya berdua tanpa Alex

"Harus aku mulai dari mana...?"

"Apa anda bisa jelaskan? Termasuk buku kuno dan kenapa si landak 1 memelukku?" Laksamana maksmana terkekeh mendengar kata 'landak' yaitu julukan Kaizo

"Karena dia mengenalmu (Name)" Jawab Laksamana maksmana membuat (Name) terkejut

"Dia mengenalmu sejak kecil, karena itu dia memelukmu" lanjut Laksamana maksmana

Membuat (Name) semakin bingung

"Aku tau kekuatan ku tak kan lama" Laksmana maksmana menghela nafas berat 

"Apa maksud anda?" Tanya (Name)

"Sekarang kau berkata pada ku dengan baku? Formal saja" Pertanyaan semakin banyak di otak kecilnya

"Laksamana maksmana, maafkan saya. Tapi tolong jangan buat saya-"

"Kau ingin aku ceritakan atau aku lepaskan kekuatan itu?" Tanya Laksmana maksmana. (Name) diam

"Ceritakan, sebagian akan saya cari tentang kekuatan yang di maksud atau tidak, akan meminta anda untuk melepaskannya" Laksmana maksmana tertawa

"Hahaha.... Kau mirip sekali dengan ibumu (Name). Tapi panggil aku ayah dulu"

(Name) terdiam

"Ayah... Oke, anda bisa ceritakan sekarang" Laksamana maksmana terkekeh

"Baik baik. Kita kembali ke masa dulu"

Hologram menampilkan gambar sebuah istana megah dan simbol

"Ini bukannya simbol kekaisaran Velerie?" Hologram kembali menampilkan 2 sepasang kekasih yang tengah memakai baju pengantin

"Aku ceritakan dari akarnya. Di kerajaan Velerie terjadi sebuah pernikahan dari 2 kerajaan. Velerie dan Kekaisaran Licht. Pernikahan itu sangat mewah, dan aku diundang"

Hologram akan berganti setiap Laksmana maksmana mengganti topik sesuai yang dibicarakan

"Mereka tampak bahagia, setelah menentang Ratu Licht

Tak lama lahir seorang putri dari kedua kerajaan. Yaitu... (Name) Laras Licht Velerie, ah maaf. Nama itu karangan, yang benar itu.. (Name) Kalaras Goud en schaduw" 

"Nama Putri itu mirip denganku" Gumam (Name)

Laksamana maksmana terkekeh

"Karena dia dirimu (Name)" (Name) terkejut

"Kalau begitu mereka berdua, Ayah dan ibuku" Laksamana maksmana mengangguk tenang

"Kau tumbuh dengan kasih sayang mereka berdua, dan terhindar dari kebencian Ratu Licht. Mereka berdua melindungi mu sampai' tak sembarangan orang yang bisa menemui mu termasuk aku"

"Laksamana-"

"Ayah (Name) Ayah. Atau tidak aku tak akan melanjutkan ceritanya"

'maksa banget'

"Lalu apa yang membuat aku terpisah dari 2 kerajaan?" Tanya (Name) to the point

"Jangan ingin menyingkatnya (Name). Kita masih punya waktu banyak untuk bercerita panjang" Ucap Laksamana maksmana

Bertemu kamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang