1,6

2.4K 326 14
                                    

"Gua liat-liat kemaren ada yang ngedate nih..." Sindir Chika kepada Lisa yang baru saja datang.

"Siapa?" Tanya Lisa yang masih belum paham dengan ucapan Chika.

"Elu!" Sorak semuanya kepada Lisa.

"Goblok." Umpat Shana kesal.

"Hah? sama siapa anjir?" Lisa masih bingung dengan ucapan teman-temannya.

"Lu gue jitak ya, goblok banget." Chika sudah berancang-ancang ingin menjitak kepala Lisa.

"Apasih? gak ngerti."

"Ih anak siapa sih lu? bego banget." Sherlyn dibuat emosi oleh tingkah laku Lisa.

"Anak suzy." Jawab Lisa dengan santainya.

"YaAllah beri hamba ketabahan menghadapi manusia satu ini." Chika mulai berdoa karena sudah lelah dengan temannya ini.

"LU KAN JALAN KEMAREN SAMA JEVAN!" Pekik Aqilla pada akhirnya kepada Lisa.

"Apaan nyebut-nyebut gua?" Suara yang berasal dari pintu kelas.

"Sok asik." Balas Adel mewakili Aqilla.

"Oh, emang itu ngedate? orang cuman jalan." Tutur Lisa.

***

"Anggota osis yang disebutkan tolong segera menuju keruangan osis sekarang juga. Barra Mahardika, Delara Lalisa, Felysia Chava, Kevin Harsa, Catlin Yarasha. Ditunggu, terima kasih." Suara ketua umum osis itu memenuhi seluruh sudut sekolah.

"Apaan? mau ngapain?" Lisa mengerutkan dahinya bingung.

"Gak tau, tadi sih Eric dipanggil bu Riska jir." Jawab Fely.

Mereka berdua berjalan menuju ruangan osis. Sesampainya diruangan tersebut, Lisa membuka suaranya. "Kenapa win?" Tanya Lisa kepada ketua satu osis itu.

"Minggu depan kita kan ada pensi, bu Riska udah mintain daftarnya. Jadi tolong kalian berenam ngelist siapa aja yang mau tampil dari setiap perwakilan kelas." Winata memberikan tiga lembar kertas kepada mereka berenam.

"Lisa sama Fely ngelist perwakilan dari kelas dua belas, Barra sama Yarasha kelas sebelas, Kevin sama Catlin kelas sepuluh. Nanti kertasnya taro aja dimeja ini, pulang sekolah harus udah ada disini ya kertasnya." Ujar Eric kepada mereka berenam.



***

"Anjing, gue males banget ke kelasnya Naziva, lo aja ya fel tar yang masuk, ogah gua liat mukanya." Lisa memberikan kertas itu kepada Fely.

"Dih gitu? berani berapa?" Tanya Fely.

"Gope." Jawab Lisa.

"Deal?"

"Iya-iya deal, nih." Lisa mengeluarkan uang logam yang ada disakunya.

"Bangsat, Lisa anjing!" Umpat Fely memukul pundak Lisa pelan.

"Mata duitan."

"Kurang ajar, fuck you Lalisa."

"Iya-iya bercanda Fely cintaku sayangku.." Lisa mengambil lima lembar uang seratusan dari dompetnya, memberikannya kepada Fely.

"WOI KOK BENERAN SIH? gak usah. Bercanda doang gue..."

"Udah gapapa, ayo masuk kelas kita dulu." Lisa menarik lengan Fely masuk kedalam kelasnya yang menjadi urutan pertama di lorong kelas dua belas.

"Assalamualaikum jadi kita berdua mau ngedata siapa aja yang ikut pensi minggu depan, yang mau tampil di pensi tolong angkat tangan ya!" Ujar Lisa menjelaskan didepan kelasnya, dua belas ipa satu.

Certainty | Local auWhere stories live. Discover now