3,0

1.5K 238 8
                                    


Hari ini dimana keluarga Lisa lagi-lagi memiliki acara penting. Bukan Theo, tapi Dareen. Kakak sepupu Lisa yang hari ini akan resmi bertunangan sebelum akhirnya menikah nanti dengan pacarnya yang sudah ia pacari selama 5 tahun.

Acara yang akan digelar pada waktu menjelang malam, waktu malam minggu Lisa akan digunakan untuk menghadiri acara pertunangan. Lisa hari ini akan hadir dengan Jevan supaya bisa menghindari pertanyaan-pertanyaan tak jelas yang bersumber dari tante-tante Lisa.

"Je ayo, tar didalem kalo tante aku nanya- nanya gajelas gausah dijawab ya? sumpah capek." Tutur Lisa malas menanggapi hal tersebut.

"Iyaa Lisa iya."

"Yaudah ayo," Lisa menggapai lengan Jevan untuk ia gandeng.

"Lisa?" Tegur seseorang ketika Lisa dan Jevan sudah masuk kepintu ballroom hotel tempat acara pertunangan Dareen dan Bastian.

"LAH KAK ILONA?" Pekik Lisa dan langsung menutup mulutnya terkejut.

"Kok?" Lisa tak tahu jika Dareen dan Ilona juga berteman.

"Aku temen deketnya Dareen waktu smp." Lisa menganga tak percaya, mengapa dunia begitu sempit.

"Hah?" Lisa masih belum tersambung.

"Emang Theo gak bilang? aku dulu kan di Aussie." Jelas Ilona. "Jevan gak bilang? aku pindah dari Aussie ke kompleknya waktu kelas 3 smp."

Lisa spontan menoleg kearah Jevan. "Iya." Balas Jevan langsung.

"Jir aku gak expect jujur, kenapa pindah ke Jakarta kak?" Tanya Lisa.

"Gak mau jauh dari orang tuaku. Dulu aku di Aussie tinggal sama omaku."

"Oalah..."

"Jevan? gue udah jarang liat lo main basket depan rumah gue." Kata Ilona mencari topik, Lisa sedikit terkejut namun berusaha biasa-biasa saja.

"Eh maksudnya dilapangan komplek, soalnya depan rumpah aku lapangan basket kompek, Lisa." Sambung Ilona sebelum terjadi kesalah-pahaman.

"Udah sibuk, udah kelas 12." Jawab Jevan seadanya tak mau bertele-tele takut Lisanya cemburu.

"Sibuk ngebucin kali!" Kata Ilona.

"Kalo Itu priority."

"Apasih kamu!" Spontan Lisa memukul pelan Jevan.

"Hahaha gemes banget sih kalian?!"

"Gak ih! yaudah kak, aku duluan! udah dicariin bunda soalnya gara-gara telat." Tutur Lisa.

"Iyaa, dadah."

Jevan dan Lisa berjalan menuju meja yang khusus disiapkan untuk keluarga Lisa.

"Oh jadi dulu ada yang suka main basket depan rumah kak Ilona nih..." Sarkas Lisa.

"Apa? Ilona udah bilang kan sa... lapangan komplek tuh depan rumah dia."

"Kok marah sih? aku kan cuman ngomong."

"Kamu lagian mancing, aku kan cuman berusaha membela diri aku yang kamu sarkasin." Balas Jevan tak terima.

"Kamu lucu banget kalo lagi begini!" Kata Lisa mencubit pelan pipi Jevan.

"Lisa! Jevan!" Panggil Theo ketika Lisa sedang bercanda-canda tak jelas dengan Jevan.

"Iya! sabar." Sahut Lisa membalas panggilan Theo.

"JE!" Tegur seseorang, Lisa dan Jevan spontan mencari sumber suara. Betapa terkejutnya Lisa dan Jevan ketika melihat ada Eric disana.

"What the fuck..." Lisa yang terkejut, Jevan juga namun masih bisa mengontrol mimik wajahnya.

Certainty | Local auWhere stories live. Discover now