4

6K 599 20
                                    


Sekarang chenle telah mempersilakan gegenya dan jaemin masuk ke kediamannya. Chenle masih kaget pasalnya renjun mengatakan kalau jaemin adalah kekasihnya. Bagaimana mungkin? Itulah yang dia pikirkan saat ini.

"Gege? Bagaimana mungkin Presdir Na adalah kekasihmu? Kapan kalian saling bertemu?" Ucap chenle.

"Apa renjun harus memberitahu padamu semua yang terjadi pada hidupnya begitu?" Datar jaemin.

"Maaf ya tuan Na Jaemin yang terhormat. Masalahnya gegeku ini sangat tidak mungkin berkencan denganmu. Walaupun kalian sangat cocok bersama. Gege jujur saja padaku tidak masalah." Ucap chenle menatap renjun.

"Lele. Jaemin benar-benar kekasih Gege. Kami sudah cukup lama bersama. Hanya saja Gege tidak sempat memberitahumu. Kau juga sangat sibuk belakangan ini." Ucap renjun.

"Itu karena park jisung sialan itu. Kalau saja aku tidak mengandung, mungkin sekarang aku sudah menghajarnya. Dia itu sangat berlebihan ge." Ucap chenle.

"Berlebihan? Bagaimana maksudmu?" Ucap renjun bingung.

"Dia yang mengalami morning sickness dan mengidam. Membuatku kelelahan dan malah jadi pembantunya secara tiba-tiba." Ucap chenle kesal.

"Tapi, tadi kau bilang merindukan masakan renjun, bukankah itu tandanya kau mengidam?" Ucap jaemin datar.

"Tidak Jaemin Hyung. Ah, aku akan memanggil seperti itu saja karena ini bukan kantor sama sekali.

"Yasudah Gege ke dapur dan membuatkan makanan untukmu dulu hmm?" Ucap renjun lalu pergi ke dapur.

"Jaemin Hyung? Kau benar-benar mencintai gegeku kan?" Ucap chenle dengan tatapan intennya pada jaemin.

"Tentu saja." Datar jaemin.

"Kau harus tau jaemin Hyung, gegeku itu sangat lembut dan sensitif. Jadi, jangan coba-coba menyakitinya. Kalau kau ingin aman dariku. Aku berani mengancammu karena ini tidak ada kaitannya dengan pekerjaan sama sekali." Ucap chenle.

"Aku mengerti maksudmu." Ucap jaemin datar.

"Aku tutup dia. Dia selama ini terlalu tertekan dalam hidupnya. Andai saja taro Hyung masih hidup maka dapat dipastikan renjun ge tidak akan tertekan." Ucap chenle.

"Siapa itu taro?" Ucap jaemin bingung.

"Adiknya. Dia meninggal saat berumur 10 tahun. Renjun ge masih menyalahkan dirinya karena terlambat menyelamatkan adiknya. Dan dia juga menjadi seperti yang di inginkan ayahnya karena ayahnya sangat terpukul setelah kematian anak bungsunya. Dan membuat renjun ge sedikit terkekang." Ucap chenle. Mendengar hal itu, ntah kenapa jaemin merasa sangat tidak suka dengan ayah dari renjun. Tapi, ntah apa sebabnya. Karena dia tidak tau pasti sama sekali.

Beberapa menit kemudian, renjunpun kembali dan membawa makanan dengan dibantu oleh salah satu maid. Lalu menyiapkan untuk mereka bertiga di ruang tengah.

"Makanlah." Ucap renjun tersenyum pada chenle.

"Makasih Gege." Ucap chenle tersenyum lalu diapun memulai untuk memakan makanan buatan gegenya itu.

Renjun tersenyum lalu melihat kearah jaemin yang diam saja lalu menyenggol tangannya.

"Apa?" Datar jaemin.

"Makanlah. Aku tidak memberikan racun tenang saja." Ucap renjun pelan. Dan jaemin ntah kenapa menurut begitu saja dan makan. Sungguh bagi jaemin, itu adalah makanan terlezat setelah makanan buatan ibu dan ayahnya.

"Gege. Kau akan menginap disini bukan?" Ucap chenle.

"Hmm. Sampai jisung pulang besok." Ucap renjun tersenyum.

Bussiness (jaemren)END✔Where stories live. Discover now