23. Definisi Benar-Benar Meresahkan

295 44 23
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Seperti biasa, kembali ke rutinitas awal dimana setiap pulang sekolah Cindy diharuskan belajar demi mempersiapkan Olimpiadenya yang akan di laksanakan 2 hari lagi.

Untuk itu dia sudah berada disini, berkutat dengan semua materi pembelajaran dimana saat ini dia sedang mengerjakan soal-soal di temani oleh Joshua.

Dari awal kehadiran masing-masing tidak ada perbincangan satu sama lain seperti sebelum-sebelumnya.
Sesungguhnya Cindy merasa jengah, agak aneh saja dengan situasi yang tiba-tiba akward tidak jelas begini.

Terkadang pun Joshua beranjak dari kursinya, entah itu yang mengitari setiap rak, lalu pergi ke meja petugas perpustakaan untuk sekadar bertanya soal buku keluaran terbaru, intinya membuat keduanya bahkan seperti tidak diijinkan untuk saling bicara satu sama lain.

Terkadang Cindy melirik kecil ke arah Joshua yang berdiri membaca buku yang di temukan di bagian rak, kadang juga Joshua jadi duduk di kursi yang jauh dari tempat mereka belajar bersama.

Gadis itu mendengus merasa semakin aneh dengan keadaan. Intinya gadis itu merasa sedikit gelisah memperhatikan atensi sang guru yang dirasa sangat berbeda, tidak seperti sebelumnya.

Terlihat seperti sedang... menghindarinya? Ya, setidaknya gadis itu cukup paham dengan keadaan yang semakin membuatnya tidak nyaman.

Tak lama Joshua kembali ke bangkunya, duduk di hadapan gadis tersebut.
Lantas Cindy memiliki ide agar dirinya dapat kembali berbincang dengan sang guru, yang demi apa lama-lama membuatnya resah sendiri.

"Pak Joshua saya gak ngerti soal nomer 17, maksutnya gimana? Bisa bapak jelaskan?" Joshua yang mendengar itu lantas mengangkat kepalanya.

Memandang Cindy dengan raut wajah yang tidak ada ramahnya sama sekali. Benar-benar definisi laki-laki yang terlihat dingin di sertai dengan tembok pembatas.

Kemudian pemuda itu menyahut. "Saya percaya kamu bisa mengerjakan itu tanpa saya jelaskan. Kerjakan saja jangan bertanya."

Lalu pemuda itu sibuk membaca kembali membuat Cindy hanya mengangguk kecil sebagai respon. Ia merasa terabaikan, dan itu membuatnya semakin merasa bersalah.

Definisi sakit tapi tak berdarah nyatanya kini sedang gadis itu alami.

Gadis itu pun menghela nafasnya. Tidak tahu saja bahwa helaannya tersebut membuat pemuda itu melirik sedikit, namun kembali sibuk membaca.

Drrrtt Drrtt Drrrtt

Tiba-tiba saja hape pemuda yang tergeletak di atas meja itu berdering, menandakan bahwa sedang ada yang menelpon.

Lantas Joshua mengambilnya, dan mengecek bahwa ternyata Naya yang sedang menelpon dirinya.

Dengan helaan nafas terdengar malas, pemuda itu menolak panggilannya. Lalu menaruh kembali hapenya di atas meja.

To Get Her : Joshua Want U ✔Where stories live. Discover now