5. Dua sisi

3.8K 377 23
                                    

"Harry? Teman ku Harry masih waras kan??"

Itu pertanyaan yang senantiasa ada di kepala Ronald Weasel. Sejak 2 minggu yang lalu si Potter yang sudah sah menjadi Malfoy itu selalu tersenyum cerah dan wajah nya sangat bahagia sekali. Bahkan ada bawahan atau Auror baru yang membuat kesalahan tadi pagi, tapi Harry tidak memarahi mereka. Justru menyemangati mereka dan memberi saran

Bukan nya Ron iri atau tidak senang melihat sahabat seperjuangan nya ini terlihat bahagia. Tentu kalau Harry bahagia diri nya juga ikut merasa bahagia

Tapi kalau membaca laporan harian saja sambil tersenyum cerah dan menulis laporan misi juga sambil bersenandung dengan tertawa sendiri. Itu cukup menakutkan bagi Ron

"Oh disini ada salah ketik ya hihihi"

Shit! Sudah cukup! Ron berjalan cepat ke arah meja Harry dan menarik kursi kerja sahabat nya itu kemudian menatap lekat-lekat wajah dia

"Siapa kau?"

"Hahaha Ron apa maksud mu? Aku ini Harry Po- ah bukan! Aku Harry Malfoy hehehe"

"Harry? Kau kenapa? Sakit?" Tanya Ron sungguh mencemaskan keadaan sahabat nya bukan hanya secara jasmani tapi juga secara rohani nya. Mungkin saja ada yang mengganggu Harry hingga kejiwaan nya sakit dan-

"Aku tidak sakit~"

"Lalu kenapa kau tertawa dan senyum terus seperti orang gila?"

"Astaga~ Ronald jangan begitu pada calon penerus Malfoy. Tidak baik" Suara mendayu yang lembut dari bibir peach Harry itu terus menggelitik telinga Ron

"Penerus Malfoy apa nya?? Kau ini kan Po-"

Seketika Ron terdiam dengan wajah datar ketika menyadari semua hal ganjil pada sahabat nya selama satu minggu ini. Otak nya blank dan dirinya sedikit ragu tentang kesimpulan yang ada di pikiran nya kalau...

"H-Harry kau... Itu? Hamnidun?" Kata Ron terbata-bata dan dijawab hidikan bahu Harry sambil tertawa kecil lagi

~•~

"Jadi, itu semua adalah berkas untuk urusan fee dengan perusahaan Al–  HOY MALFOY!!"

"Ck Mileas!" Kesal seorang pemuda tampan yang sedang stress di meja kerja nya. Teman sekerja nya yang baru saja diteriaki juga balik menyahut sinis

"Sudah ku jelaskan materi kau malah enak tertidur?"

Malfoy yang mendengar itu hanya bisa meroling bola mata nya jengah dengan gerutuan tidak bermutu Mileas. Itu semua karna dirinya yang sangat stress bertambah cemas memikirkan istrinya Harry Malfoy. 2  minggu lalu mereka berhubungan intim badan sampai beberapa ronde. Tapi Draco sendiri tidak sadar kalau dirinya dua kali keluar di dalam perut Harry

Perasaan takut sangat menghantui nya kalau sampai istri nya hamil, akan sangat membahayakan kesehatan dan pasti mengganggu pertumbuhan janin di perut nya. Belum lagi saat Harry melahirkan resiko kematian juga bertambah. Semua pikiran itu membebani otak Draco hingga pekerjaan pun sekarang bukan menjadi prioritas utama nya

Sejenak Malfoy memijat pelipis dan pangkal hidung nya. Terlalu berpikiran berat juga membuatnya sering sakit kepala. Tanpa ada nya niatan untuk kembali bekerja, Draco hanya meletakkan kepala nya diatas meja dengan kedua lengan nya sebagai bantalan. Kemudian memejamkan mata nya untuk mencoba menjernihkan kepala nya sebentar

Dan tentu saja semua itu tidak luput dari pandangan mata teman sekerja nya, Mileas. Dia menghampiri teman nya dan menepuk singkat pundak kokoh itu. Tak lama Malfoy menegakkan kembali badan nya, lalu uluran tangan Mileas yang berisi kopi diterima baik oleh Draco dan diseruput setengah. Dari nafas helaan berat Malfoy, Mileas tau ada suatu masalah sangat berat

"Masalah mu berat sekali seperti nya" Kata Mileas akhirnya hingga Draco menganggukkan kepala nya lemah, namun Mileas hanya bisa tersenyum seakan tau apa itu

"Apa itu istri mu? Kalau bukan Harry, kau pasti tidak akan sefrustasi ini kan" Mileas berkata lagi dan dibenarkan lagi. Sampai cerita selanjutnya yang keluar dari bibir teman nya itu membuat otak nya berhenti bekerja sejenak

"J-jadi.. istri mu hamil?" Tanya Mileas yang baru sadar dengan cerita Malfoy dulu saat masih di Hogwarts kalau saat istrinya diculik, ada transplantasi rahim ilegal ke tubuh Harry. Kemungkinan Harry bisa hamil adalah tinggi sekarang karna rahim itu sudah tertanam sempurna dan berjalan dengan baik

"Belum tentu, tapi aku sangat takut" Jawab Draco dengan ekspresi takut nya yang alami

"Kenapa tidak di periksa saja? Sudah 2 minggu kan? Seharus nya sudah bisa di cek ke Tabib" Mileas memberi saran yang tidak terpikirkan oleh Draco

"Benar juga, aku pergi dulu!" Buru-buru Draco merapikan tas nya dan mengambil jas nya lalu berlarian cepat untuk keluar dan mengambil mobil nya. Mileas yang melihat nya tersenyum senang dengan ekspresi teman nya itu, namun sejenak raut wajah nya menjadi sangat masam dan di tekuk. Karna dirinya baru sadar kalau sedari tadi mereka hanya mengobrol, tidak mengerjakan pekerjaan secuil apapun. Alhasil Mileas hanya bisa pasrah untuk kerja lembur malam ini

~•~

"Jadi kau tidak ambil misi malam besok?" Tanya Ron saat berjalan keluar bersama dengan Harry. Harry yang mendengar itu hanya bisa menggelengkan kepala nya santai

Jam kerja mereka sudah selesai karna memang hari ini kebetulan mereka masuk pagi. Tidak lama setelah perbincangan mereka, sebuah mobil hitam tiba-tiba berpakir apik tepat di depan mereka. Pintu mobil pengemudi dibuka dan keluar lah siapa yang mengemudikan

"Harry" Itu Malfoy

Langsung saja Harry memeluk suami nya hangat dan terkekeh kecil. Cukup mampu membuat beberapa lajang yang disana meringis ingin merasakan juga. Draco sekarang juga sering dilihat karna suka menjemput istri nya saat pulang sore, dia mengelus surai lembut itu lalu mencium kening itu tidak tau tempat. Otomatis membuat Harry malu, keduanya pamit ke Ron dan langsung pulang

"Harry, bagaimana kalau kita ambil cuti 2 hari? Aku rindu orang tua ku" Tanya Draco pada Harry dan dijawab dengan anggukan semangat nya

"Boleh boleh!"

Sejenak, Draco merasakan ada yang berbeda dari senyuman manis istrinya. Tapi buru-buru Draco enyahkan pikiran itu, dia tidak mau berpikiran yang tidak-tidak sekarang

Sedangkan di sisi Harry, tangan nya meremas sebuah kantong coklat dari dalam tangan tas nya. Itu sesuatu dari dunia muggle.  Draco tidak terlalu menyukai barang-barang dari dunia muggle jadi Harry diam-diam meminta Hermione untuk membelikan ini. Besok pagi setelah bangun pagi, Harry akan menggunakan barang tersebut dan memberitahukan kepada suaminya. Ah, Harry penasaran bagaimana ekspresi Draco melihat nya

Mendengar kata suami nya yang ingin mengambil cuti 2 hari dan akan membawa nya ke Malfoy Manor, ini adalah kesempatan nya. Setidak nya Harry ingin merasa berguna di hidup nya untuk orang yang dicintai nya, itulah yang dia rasakan saat tau dia pernah operasi transplantasi ilegal dulu

"Kali ini pasti berhasil!" -Harry

"Aku pastikan itu tidak terjadi!" - Draco

~•~

T
B
C

You Drarry season 2Where stories live. Discover now