O4

759 106 1
                                    

[NAME] meringkuk menahan tangan Izana

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

[NAME] meringkuk menahan tangan Izana. Izana yang peka merasa gadis yang berada di genggamannya merasa tak nyaman, mengencangkan genggamannya berharap sang gadis merasa tenang.

Para orang-orang yang diberi hormat oleh orang-orang yang disana, masuk ke sebuah bangunan termasuk [Name]. Sekarang, gadis itu mulai merasa tak nyaman.

"Jadi, apa yang ingin kalian bicarakan?," ujar Izana menarik [Name] menyuruhnya duduk di sebelahnya.

"Di daerah Roppongi ada geng baru. Mereka menantang kita, mereka seenaknya menguasai daerah kita dan mengancam akan menghancurkan Tenjiku." Jelas si rambut kepang—Ran. Sedangkan adiknya, Rindou menganggukan benar.

"Eh......begitu ya. Kurasa, mereka hanyalah sebuah keroco. Sekali tendang pasti langsung mati," Izana terlihat mulai berdiri dan menarik [Name]."kalian bisa urus sendiri para keroco itu, kan? Untuk saat ini, aku ingin sedikit santai." Ujar Izana lalu mulai berjalan bersama [Name]. Kakucho mengikuti sebagai pelayan setianya Izana. Kini, ruangan itu berubah lenggang.

Di kala mereka bertiga keluar, mereka kembali di sambut oleh orang-orang yang tadinya membungkuk hormat. Disana bising lantaran Izana yang baru saja masuk sudah keluar, apalagi ia membawa seorang perempuan.

"Maaf, tadi sempat membuatmu tak nyaman. Sebagai gantinya, aku akan membawamu pada kedai eskrim!" Semangat Izana tak lupa dengan wajah sumringahnya.

"Sekolahnya?!," ah ya, mereka sedang berada di waktu istirahat."hm? Lupakan tempat itu sejenak! Dari wajahmu saja, kau sudah seperti orang stres. Kau butuh yang manis saat ini." Izana menarik paksa [Name] untuk menaiki motornya. Motor dijalankan dengan kecepatan sedang, sedangkan Izana terlihat tersenyum sumringah mengendarai motor.

= = =

Mereka sampai di sebuah Cáfe yang juga menjual eksrim. Lagi-lagi Izana menarik [Name] memaksa gadis itu selalu mengikutinya. Setelah Kakucho membeli beberapa eskrim, Izana menyodorkan salah satu eksrim coklat vanila yang diberi beberapa toping yang membuatnya terlihat enak.

[Name] menatap Izana ketus."aku makan dulu," ujar gadis itu malas, memgetahui Bento nya masih ada di tangannya."hm? Nanti mencair, lho!," ujar Izana membujuk [Name] namun gadis itu malah menggeleng."tidak, ibuku bilang, tak boleh makan eskrim jika belum makan." Lanjut kembali gadis itu mencoba mengelak.

"Ini adalah makan siangmu."

Aturan macam apa itu?!

"Tidak. Aku akan tetap memakannya." Ujar [Name], sembari bangga membuka kotak Bento nya.

"Ah sou, kalau begitu aku akan yang memegangnya." Sahut Izana lalu menarik gelas isi eskrim itu.

Bisa dibilang, sampai lima menit pun [Name] masih belum menyelesaikan makannya. Bahkan Izana dan Kakucho selesai memakan semua eskrimnya, tersisa milik [Name]. Izana melirik [Name] singkat, dapat terlihat gadis itu masih makan dengan santai. Setelah itu, Izana kembali melirik eskrim milik [Name].

LONELY ; Kurokawa Izana✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora