O5

703 97 13
                                    

***************

Sudah tiga hari semenjak Izana mengajak [Name] jalan-jalan di hari-hari biasanya ia akan belajar. Kini gadis itu tengah memainkan alat tulisnya sembari membaca buku di kamarnya dengan tenang.

[Name] bersyukur karena Izana sepertinya sudah tak menghubungi gadis itu lagi kali ini. [Name] kini terlihat lebih tenang dan biasa. Iris matanya sesekali melirik ponsel yang memang sengaja di simpan jauh darinya agar tak tergoda untuk memainkannya.

[Name] melirik jendela di sampingnya, suasana jalan juga terlihat sepi kala itu. Untuk pertama kalinya entah kenapa [Name] mudah merasa bosan ketika melihat buku, mungkin karena Izana yang selalu mengajaknya bermain?

"[Name]-chan! Bisa kau buka pintu depan? Ada seseorang yang menekan bel!" Ujar sang ibu dari bawah, gadis itu mengangguk diam lalu menuruti kata ibunya.

KREK

Iris matanya kembali melebar ketika ia melihat sosok di balik pintu rumahnya.

Itu adalah Izana dan Kakucho yang memandangnya ramah dengan buku di tangannya? [Name] merotasikan matanya malas, lalu berniat kembali menutup pintu sebelum Izana menahannya.

Ibunya menghampiri, merasa heran mengapa putrinya berlama-lama di depan pintu. Sang ibu terlihat sumringah lalu menepuk kedua tangannya semangat. "Ara, ada apa kalian kemari?"

Izana melebarkan senyumannya. "Kami ingin belajar bersama dengannya." Izana menunjuk [Name] yang menatapnya galak.

"Ah, souka souka, silahkan masuk." Sang ibu membuka pintu lebar-lebar sehingga Izana dan Kakucho bisa masuk bersamaan.

[Name] melangkahkan kakinya kasar bersama dengan Izana dan Kakucho yang mengekorinya menaiki tangga menuju kamarnya.

"Akan ibu buatkan susu dan kue—"

"Tak usah repot-repot!" Sela [Name].

Mereka sampai di kamar yang di tuju, [Name] terlihat mulai mengangkat meja yang biasanya di gunakan jika ada seseorang yang akan ke kamarnya. Izana menyimpan bukunya, begitu juga dengan Kakucho.

"Entah kenapa suasana di kamar ini jadi beda setelah kau sembuh," Izana terlihat melirik kasur milik [Name]. "Kalau begitu, aku tidur dulu."

Secara mendadak, Izana merebahkan tubuhnya di kasur empuk milik [Name] dan tentu saja mendapat sambutan kaget dari pemiliknya. Bahkan,

PLAK!

Bahkan sampai menamparnya hingga Izana terpaksa bangkit karenanya. Kakucho hanya memejamkan matanya melihat interaksi antara [Name] dan Izana.

Izana kembali melirik rak buku milik [Name], matanya berbinar-binar dan terlihat semangat melihat salah satu sampul buku. "Kau membaca ini juga?!" Semangat Izana sembari menunjukan komik itu pada [Name].

[Name] terlihat bersemu mendengarnya. "Y-ya, aku sudah menyukai itu sejak lama.." kata [Name] dengan malu-malu.

Entah kenapa gadis itu merasa malu ketika senang ada seseorang yang juga menyukai satu hal yang sama dengannya.

Izana mulai duduk dan membaca komik itu, sedangkan [Name] dan Kakucho juga terlihat duduk di sebelah Izana ikut membaca walaupun tidak terlalu kelihatan.

LONELY ; Kurokawa Izana✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang