O7

652 93 1
                                    

*************

Kedua tungkai kecilnya melangkah dengan pelannya. Helaan nafas malas sedari tadi sudah keluar dari mulut [Name]. Gadis itu kini tengah berjalan dengan jaket tebal serta syal bola untuk melindunginya dari udara dingin di musim dingin di Jepang.

[Name] kini tengah di suruh ibunya untuk membeli beberapa bahan stok makanan karena sedang musim dingin. Bahkan wilayah Yokohama itu sudah mulai turun salju walau sedikit.

BUK

BUK

BUK

Sayup-sayup suara pukulan terdengar jelas di indra pendengaran sebelah kiri milik [Name]. Gadis itu menoleh dan menarik satu alisnya melihat perawakan seseorang yang tak asing baginya.

Rambut pirang serta tato yang terlihat jelas itu, Madarame Shion– kini tengah memukuli seseorang, bukan seseorang bahkan banyak orang sisanya terlihat sudah tepar babak belur bahkan banyak sekali cipratan darah.

Shion mendongak bahkan menjilati ring besi untuk memukul miliknya yang penuh dengan darah. Udara dingin di musim dingin menambah kesan lumayan ngeri melihat laki-laki itu tengah membantai para ikan-ikan teri yang berani mencemooh Tenjiku.

Shion menoleh merasa suatu atmosfer seseorang tengah menonton tindakannya. Kedua manusia itu diam membeku ketika satu sama lain saling menciduk.

"Oh."

[Name] berlalu ketika merasa mungkin Shion kesal di tonton oleh [Name] jadi dia lebih memilih pergi.

"Oi! Tunggu onna!!"

Teriakan keras dari Shion sontak membuat [Name] kembali terhenti dan melihat Shion yang tengah berdiri di tempatnya dengan ekspresi marahnya.

"Aku masih belum terima yang waktu itu!!" Shio melanjutkan dengan nada yang menekan.

[Name] berdelik tak mempedulikan Shion. Bahkan sekarang gadis jtu sedikit tersenyum sarkas melihat Shion. "Tuan, kalau kau ingin bermain kartu bersamaku, lebih baik kau belajar terlebih dahulu."

Shion yang mendengar itu semakin marah berapi-api. Tangannya mengeras seketika lalu mulai berjalan denga hentakan yang begitu keras. Sekarang Shion menarik syal milik [Name] yang otomatis gadis itu langsung sedikit terangkat dan menatap datar wajah Shion yang marah.

"Teme...."

Ingin sekali Shion melayangkan bogem nya pada wajah cantik [Name], tapi dia berpikir juga kalau ia berani seperti itu maka ia juga akan mendapat konsekuensi nya dimana nanti Izana akan meng-geprek Shion begitu saja. Mana mau wajah babak belur begitu saja karena amarah yang di lampiaskan pada gadis tak ada apa-apanya, jadi Shion melepaskan lalu berdecih.

"Kau tidak mau memukulku?" [Name] bertanya dengan polosnya, pipi yang memerah karena dingin dan mata lumayan besar itu membuat Shion lumayan marah dan mulai berjalan meninggalkan [Name] begitu saja.

Gadis gila... menyebalkan.. mati sana kek..

[Name] mendengus lalu berdelik acuh menatap punggung Shion yang perlahan pergi menjauh darinya. Gadis itupun memutuskan untuk menuju supermarket sebelum gadis itu membeku karena dingin.

"Bu, beli yang ada di daftar." [Name] memberikan secarik kertas pada ibu yang ada di supermarket atau mungkin lebih tepatnya ibu penjaga warung.

[Name] menggoyangkan kakinya bosan seraya menunggu sang ibu warung selesai mengambil barang-barangnya, gadis itu sedari tadi mengernyit heran pasalnya sering kali matanya yang menangkap beberapa orang dengan toppoku merahnya tengah berlalu lalang.

LONELY ; Kurokawa Izana✓Where stories live. Discover now