chapter 31

4.7K 558 77
                                    



Betewe ini masih flashback yah, karena cerita ini aku pake alur maju mundur.

Jadi banyak deh flashbacknya.

Xixixixi.




Setelah 2 tahun waktu itu, Lia sempat dibully karena kejadian di UKS, video saat dirinya diperkaos oleh Dani sempat tersebar dan viral dikalangan sekolah. Entah siapa yang begitu tega menvideonya, Lia juga tidak tau. Tapi hanya beberapa hari, video itu menghilang.

Tapi yang Lia benci adalah mengapa ia yang disalahkan? Dan justru malah Dani tidak disalahkan? Padahal si brensek itu yang bersalah.

Kejadian itu juga membuat mental Lia terguncang, Alisha mengusirnya tanpa Baron tau, Tia membencinya, tidak satu pun yang mau menolongnya.

Satu-satunya yang mau memeluknya adalah Latif, kekasihnya, saat itu Lia hampir saja bunuh diri setelah tau jika dirinya hamil, jika bukan Latif yang mau menolongnya, Lia mungkin sudah pasti memotong urat nadinya sendiri.

Latif, Laki-laki itu bersedia menikahinya, rela bertanggung jawab padahal bukan ia Ayah dari anaknya, kekasihnya masih mau menerimanya walaupun keadaannya sudah rusak. Bahkan Lia tinggal di apartement yang dibelikan Latif.

Sebenarnya Lia ingin meminta pertanggung jawaban kepada Dani, hanya saja Lia tidak ingin menyakiti hati Tia.

Tapi seminggu sebelum pernikahan diselenggarakan, Tiba-tiba saja Lia terbangun dikamar milik Dani. Laki-laki itu... Gila.

Dani mengurungnya sedemikian rupa, merantainya seperti binatang, Lia sempat kabur dan itu membuat kandungan yang masih beberapa minggu keguguran.

Dan yah, Dani menemukannya, memperkos*nya kembali berulang-ulang, hingga. Ia. Hamil. Kembali.
Sejak saat itu juga Lia seperti orang lain, ia kadang menangis, marah, tertawa, terdiam seperti patung, bahkan berteriak-teriak memanggil nama Latif, suka menyakiti diri sendiri atau bahkan orang lain, ia juga kadang seperti orang normal yang menyayangi anaknya.

Dan untuk Dani, laki-laki itu masih menjalin hubungan dengan Tia selama satu tahun ini, disekolah ia menjadi cowok yang begitu famous bersama sahabatnya, sedangkan dirumah ia menjadi Ayah yang begitu rempong mengurus ketiga anaknya+istrinya.

"Gimana Dan, ke Markas nggak hari ini?" Celetuk Saga.

"Nggak. Gue duluan." Tanpa mau berlama-lama ia menarik Tia dan mengantar cewek itu pulang, sedari tadi Tia mengoceh ini itu, sedangkan pikiran Dani mengarah ketiga anaknya.

"Dani, nggak mampir?" Ucap Tia.

"Nggak." Setelah berucap demikian, ia lantas menancap gasnya tanpa mau menatap Tia.

Beberapa menit perjalanan, Dani berhenti didepan sebuah butik yang cukup besar, ia segera memasuki butik itu dengan masih memakai seragam sekolahnya.

"Gimana pesanan saya?" Tanyanya setelah berdiri dimeja kasir.

"Andani Abraham?" Ucap seorang wanita.

Dani mengangguk, wanita itu segera membawanya ke dalam.
"Ini pesanan Anda." Wanita itu menunjuk sebuah kaca yang didalamnya terdapat tiga pasang baju kembar.

Dani tersenyum berbinar menatapnya, membayangkan ketiga anak-anaknya memakainya, pasti lucu. Baju ini ia pesan untuk merayakan ulang tahun anak-anaknya yang kesatu tahun. Walaupun baju itu terlihat sederhana, tapi harganya yang tidak sederhana.

Beberapa pegawai dan pelanggan disana menatap aneh kearahnya.
Buat apa remaja seperti Dani membeli baju bayi seperti itu?
Ucap mereka dalam hati.

Melahirkan Anak 3 Billionaire [END]Where stories live. Discover now