Ekstra Chapter I

6.6K 519 67
                                    

KEJELASAN+



Tahun 1997.

Alaric menatap bawahannya yang sedang membawa beberapa mayat di gendongnya.
"Kami menaruh mayat ini di mana Tuan?" Tanya salah satu dari mereka yang menarik kaki mayat laki-laki.

"Taruh di meja itu, semuanya tumpuk di sana." Alaric Menunjuk meja yang berada di dapur.

Lantas mereka semua mengangguk serempak, Alaric mengikuti mereka dan tatapannya jatuh kearah mayat laki-laki dengan wajah rupawan.

"Bara, Bara... Jika saja kau tidak mencampakkan keponakan ku, mungkin seluruh keluarga mu dan kau sendiri masih menghirup nafas hari ini," Alaric tersenyum getir saat mengingat keponakan kesayangannya lebih memilih bunuh diri, karena laki-laki yang di cintainya memilih wanita lain.

Dan hari ini, Alaric membalaskan dendam keponakannya dengan membunuh seluruh keluarga Bara, laki-laki yang keponakannya cintai.

Matanya beralih menatap dua wanita di atas Bara, mayat Mama dan Putri sulung Bara, di sampingnya ada Ayah Bara yang ikut terbujur kaku. Sungguh di sayangkan, mereka harus menerima akibat dari perbuatan yang sama sekali mereka tidak ketahui.

Kedua alis Alaric terangkat naik, heran tidak mendapati Istri dan kedua anak Bara yang lain. Dengan santai ia melangkah naik ketangga dan mendapati Asistennya di salah satu kamar rumah ini.
"Tuan." Asistennya menunduk.

Alaric menatap kebelakang, tepatnya menatap wanita yang tubuhnya di penuhi beberapa pisau yang menancap.
"Sudah mati?"

"Saya sudah pastikan wanita ini sudah mati Tuan."

Alaric mengangguk puas mendengarnya.
"Papa.."

Alaric dan Asistennya seketika membalikkan badan dan mendapati anak laki-laki berumur 6 tahun.
"Angga? Apa yang kamu lakuin di sini nak?" Ia segera menghampiri Putranya yang berdiri di depan pintu. Sembari menatap jam di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 3 dini pagi.

Kepala dan wajah tampan milik Angga mengeleng sebagai jawaban,
"Nggak ada, Angga capek nunggu di mobil." Sebenarnya ia hanya iseng ingin ikut, tapi tidak di sangka ternyata Papanya sedang menyerbu rumah seseorang. Matanya melirik kebelakang, tepatnya menatap tubuh wanita yang telah mati mengenaskan.

Alaric menghela nafas mendengar jawaban Putranya.
"Lebih baik kita pergi dari sini." Ucap Alaric, sang Asisten segera berjalan mengikuti Tuannya. Sedangkan Angga menatap serius bawah ranjang.

Lebih tepatnya menatap gadis kecil yang tertidur begitu damai, ia tidak tau apakah anak itu sudah mati atau masih hidup, yang pastinya Angga hanya berdiri dengan diam.

"Angga, c'mon."

Angga segera berlari menghampiri Papanya tanpa memberi tau bahwa masih ada yang hidup.

_________

Saat kematian Sarah.

Sebenarnya, ketika Sarah mengajak Angga untuk berkencan. Angga memutuskan untuk menceraikan Sarah dengan baik-baik.

Ia ingin mengakhiri semuanya, tapi tidak ia sangka Sarah malah menghilang setelah izin ingin ke toilet. Waktu itu keduanya sedang berada di dalam restoran.

Lama ia menunggu tapi wanita itu tak kunjung datang, karena mengira Sarah sudah pulang, Angga juga memutuskan untuk kembali ke Mansion. Tanpa menanyakan kabar Sarah ia malah beristirahat.

Mendengar kabar Lia menghilang, Angga berusaha mencari wanita itu beberapa hari. Tapi yang ia dengar malah kematian Sarah, sungguh ia baru sadar jika wanita itu juga sebenarnya ikut menghilang.

Melahirkan Anak 3 Billionaire [END]Where stories live. Discover now