RedRose 3

358 63 7
                                    

Kalian baca cerita ini dimana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian baca cerita ini dimana?

-Don't be afraid of love, it's only magic-

***

Asher mengabaikan tatapan sinis gadis di depannya yang mengepalkan kedua tangan di atas meja.

"Kau tidak ingin makan? Ini sangat enak. Cobalah, aaa---" Asher menyodorkan sebuah Paela ke mulut Ann.

Gadis itu bergeming.

"Kalau kau tidak membuka mulutmu, akan ku pastikan untuk membayar semua hidangan di atas meja ini."

Ann mengedarkan pandangannya ke meja yang penuh dengan berbagai macam jenis makanan hingga tidak ada sedikit ruang kosong disana.

Ann menuruti kemauan Asher, membuka sedikit mulutnya. Tapi ketika pria itu hendak menyuapi, tangannya berbalik kembali ke arahnya sendiri kemudian memasukan sendok ke dalam mulut. Mengunyah makanan dengan keras seolah mengejek Ann.

Dan saat itulah sudut mata gadis itu menangkap sebuah pisau yang dipakai oleh pengunjung lain untuk memotong steik, rasanya ia ingin memindahkan pisau tersebut menusukkan di punggung tangan pria yang sedang cengar-cengir di hadapannya itu.

"Kenapa wajahmu kesal seperti itu? Apa kau merajuk karena aku tidak jadi menyuapimu?" Asher tertawa. "Kau kan bisa memakan bagianmu sendiri." menyodorkan paela ke depan Ann. "Ini benar-benar enak. Makanlah!"

Paela sendiri adalah jenis makanan khas Spanyol yang bentuknya menyerupai nasi goreng dengan taburan seafood di atasnya.

Ann mengambil sendok lalu menyuapkan bagiannya sendiri ke dalam mulut. Gadis itu makan dalam diam. Di depan sana Asher senantiasa memandangnya dengan sudut bibir yang terangkat.

Setelah keduanya menghabiskan hidangan di atas meja. Asher melambaikan tangan kepada seorang pelayan wanita.

"Bisakah aku meminta billnya sekarang?" tanya Ash sembari memamerkan senyum hangatnya yang membuat si pelayan salah tingkah.

"Nona, kau tidak apa-apa?"

Pelayan itu terkesiap karena Asher ternyata sudah berdiri di sampingnya dan menyentuh pundak. Kalau ia tidak salah, sentuhan itu di iringi dengan elusan lembut yang semakin membuat dirinya hilang kendali lalu tidak sengaja memundurkan diri.

Asher menarik satu sudut bibirnya. "Maaf. Apa aku menyakitimu?"

"T-tidak." pelayan itu menundukan kepalanya. "S-saya akan mengambilkan bill. Sebentar." lalu ia pun berbalik.

Saat Asher mendudukan dirinya di kursi kembali, ia melihat Ann yang menatapnya dengan jijik.

Kedua jemari tangan Asher bertaut untuk menopang dagu. Senyumannya senantiasa menghiasi wajah. Menatap Ann tanpa berkedip. Keduanya saling mengunci pandangan masing-masing.

Red RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang