RedRose 10

248 44 18
                                    

Kalian baca cerita ini dimana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian baca cerita ini dimana?

-i love that the phrase is "in love" like love is place, like somewhere you could live-

***

Asher berdiam diri di ruangan kantor dengan wajah kusutnya karena ia sama sekali tidak tidur semalaman, mengurus salah satu gudang persenjataan yang terbakar. Letaknya berada di salah satu pelabuhan Barcelona. Dia bahkan belum mengganti pakaiannya sejak semalam. Asher melemparkan ponsel dalam saku celananya ke atas meja dengan kesal karena benda itu kehabisan daya dari beberapa jam lalu. Matanya tidak sengaja bertemu dengan seonggok amplop berisi uang di atas meja yang dilemparkan Ann sehari sebelumnya.

"Ck. Berani-beraninya gadis itu memberiku uang."  Asher bergumam sendiri mengambil amplop tersebut dan melirik isi di dalamnya lalu melempar amplop itu kembali ke atas meja.

"Ey. Sialan. Isinya bahkan lebih dari seluruh hutang-hutangnya dan dia dengan entengnya bilang jika itu hasil rampokan? Gadis gila!"

Asher mengelus-elus janggutnya nampak berfikir serius. Suara pintu terbuka secara kasar membuatnya memalingkan wajah dengan kesal hendak menyemprot dengan segala umpatan kepada siapapun yang berhasil mengganggunya.

"Gene! Apa kau sudah lupa tata krama, dan tidak tahu ruangan siapa yang kau masuki?"

Asher menatap Gene yang mengusap wajahnya dengan gusar. Pria itu berdiri dengan berkacak pinggang dengan raut muka menahan amarah.

"Kau berada di mana semalam?" Gene melontarkan pertanyaannya.

"Itu bukan urusanmu, Gene. Hentikan! Aku bukan anak kecil yang selalu harus kau tahu keberadaanku!"

"Ash! Aku tahu kau sudah dewasa tapi tolong hidupkan ponselmu sehingga aku tidak kelimpungan saat mencari kau kesana kemari dan berfikiran buruk atas nasib sial yang bisa saja kau terima."

Asher mengerutkan keningnya tidak mengerti atas ucapan dari Gene.

"Really? Sebenarnya kau berada di mana semalam saat meninggalkanku di pesta?" tanya Gene kembali.

Asher berdehem, "aku pergi keluar karena ada urusan. Ponselku mati dan tidak dapat mengabarimu."

"Pantas saja kau seperti orang bodoh pagi ini, " Gene memperhatikan penampilan Asher dari atas ke bawah melihat raut kusut serta bajunya yang masih sama sejak semalam. "Dengan wanita mana kau pergi?" tutur Gene.

"Hey, itu bukan seperti apa yang kau pikirkan, Gene!"

Gene mengembuskan nafas panjangnya lalu berjalan ke arah sofa empuk yang berada di dalam ruangan itu. Ia menghempaskan tubuhnya duduk di sana dengan kepala yang bersender pada punggung sofa, lengan tangannya menutupi mata yang pria itu pejamkan.

Asher berjalan menghampiri Gene dan duduk di sofa depannya dengan kaki yang ia silangkan. Tangan kirinyaa dibiarkan bertumpu pada lengan sofa dengan jemari yang mengetuk-ketuk.

Red RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang