13. Kita yang sekadar pernah

78 4 0
                                    

"Aku ingin tahu bagaimana dulu mereka bertemu, seolah Jungkook tidak memiliki kesibukan lain selain menceritakan wanita itu padaku," gumam Seorin ditemani runtuhnya daun kering dari pohon maple kecil di balakang rumahnya, bersama maid dan Arkein y...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku ingin tahu bagaimana dulu mereka bertemu, seolah Jungkook tidak memiliki kesibukan lain selain menceritakan wanita itu padaku," gumam Seorin ditemani runtuhnya daun kering dari pohon maple kecil di balakang rumahnya, bersama maid dan Arkein yang aktif sekali mengumpulkan daun-daun itu untuk dimasukkan ke dalam box mainannya.

Seraya memandangi Arkein yang tidak hentinya meniup-niup daun itu setelah di kumpulkan. Sambil tertawa bak malaikat kecil tanpa dosa. Arkein, Seorin akui anak itu mirip sekali dengan Jungkook. Entah bagaimana hanya keras kepalanya saja yang terlampau batas, mungkin dari ibunya.

Maid di sana, maid yang paling lama tinggal bersama keluarga Jeon, akhirnya menyuruh pengasuh Arkein untuk membawanya membeli eskrim di depan sana, ada tukang eskrim yang berkeliling, kesukaan Arkein. Hingga keduanya pun hanya hening, dan maid itu mendengar apa yang diucapkan Seorin sebelumnya.

"Mereka adalah dua jiwa kosong yang disatukan."

Maid itu memulai pembicaraan, wanita setengah baya itu duduk di bawah, sengaja tidak di kursi yang sama dengan Seorin karena menghormati status Seorin saat ini yaitu calon istri Jungkook. Namun, Seorin yang terlanjur penasaran pun ikut turun dari kursinya, duduk di bawah, berdampingan dengan maid.

Seorin tidak bicara, ia hanya mendengarkan hingga akhirnya maid itu kembali membuka suara. Memperjelas kalimat pertama yang masih ambigu oleh Seorin. Yang ia dengar dari Jungkook hanyalah Yerin adalah dunianya, semestanya, dan segalanya untuknya. Jungkook hanya menceritakan kebahagiaannya saat dulu bersama Yerin. Jungkook sama sekali tidak menceritakan bagaimana dulu pertemuannya, bagaimana pertemanan itu berjalan, bagaimana tidak pernah ada kesalahpahaman? Atau bagaimana bisa Yerin terlihat sangat sempurna di mata Jungkook padahal Yerin bukan bidadari. Bagaimana bisa manusia malah tak punya celah di mata manusia lain? Terdengar mustahil di telinga awamnya.

"Menurutmu, bagaimana saat satu orang pemilik kelam bertemu orang yang sama kelamnya?" tanya maid itu lagi, seolah memberi penggambarannya, mencoba membawa Seorin masuk ke dalam apa yang ingin ia ceritakan terkait anak majikannya itu yang kini telah dewasa.

"Melebur, mungkin?" jawab Seorin tak yakin, pasalnya ia juga memiliki masa lalu yang kelam, tapi ia bertemu Jungkook yang tidak sekelam dirinya. Bisakah yang sama-sama pekat malah tidak saling menghakimi dan merasa paling menderita? Melebur? jika itu memang benar.

"Dua semesta itu pernah bersama, kemudian satu di antara mereka memilih jalan lain yang berlawanan dengan hatinya. Hingga keduanya kembali untuk membuat hidup mereka seolah adalah impian semua orang. Namun, kembali mereka berpisah karena satu di antara dua itu merasa kepalsuan itu membunuhnya. Mereka berpisah untuk kehancuran yang sama. Sampai hari di mana penantian itu berujung, calon suamimu menyudahinya. Jungkook lelah akan semuanya. Sekarang kau tahu? Yerin hanya memiliki sisa hidupnya selama beberapa bulan saja, kuharap, kau tak akan seperti medusa. Zeus memberimu kesempatan untuk menjadi ratu di sini, jadi kumohon jangan usik Zeus yang berusaha menyelamatkan Heranya."

Perfect Dandelion ✓Where stories live. Discover now