30. Final Destination

90 4 0
                                    

Delapan belas tahun untuk cinta tanpa batas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Delapan belas tahun untuk cinta tanpa batas. Ribuan hari untuk kasih tanpa balasan. Jutaan detik untuk napas yang menderu bersama kenangan akan kebahagiaan yang telah berlalu. Membersamai air matanya, Jungkook bersedia meluruhkan seluruh jiwa raganya untuk suara yang kini kembali terdengar dari ponsel lamanya.

Jungkook memutar kembali suara yang dulu pernah membuatnya merinding karena terlalu rendah dan memancing sisi liarnya sebagai seorang pria. Sekarang suara itu hanyalah sebuah siren yang memancing air matanya turun dan membuat beberapa anakan sungai di pipinya. Semua ini berkat Jimin, sebab Jimin yang memberitahu Jungkook tentang sebuah file tersembunyi di ponsel lama Yerin yang Jungkook simpan hingga sekarang. Mustahil memang untuk ponsel yang bertahan hidup hingga belasan tahun, tapi tentu saja Jungkook tidak kurang uang untuk mempertahankan seluruh isi file, dokumen, rekaman suara, notes, bahkan pesan terakhir dari ponsel hitam itu. Ada jadwal tahunan untuk memperbaharui perangkat, membersihkan bagian dalam perangkat keras itu dan melindungi seluruh yang ada di dalamnya.

Jungkook mencoba menyalakan ponsel itu, memasukkan kata sandi yang tidak pernah berubah sejak dulu. Membuka file di sebuah pintasan yang bahkan ia tak pernah tahu sebelumnya. Jimin bukan tidak mau memberitahu Jungkook lebih awal, tetapi ia sungguhan memenuhi janjinya agar ia menyampaikan pesan rahasia itu saat anaknya, Arkein sudah masuk ke universitas. Kata Yerin saat itu, yang bagi Jimin dulu hanyalah gurauan tanpa makna, bahwa Yerin ingin Arkein mendengar sepintas lintas kehidupannya, meski tanpa pelukan, meski tanpa usapan pada lengan dan jemari gelisah itu, Yerin tetap ingin mencintai anaknya sebesar cintanya pada ayah dari anaknya.

"Aku memenuhi janji terakhirku pada adik kesayanganku," ucap Jimin yang kemudian mengundang Jungkook untuk menghampiri Jimin, merendahkan dirinya dan duduk di lantai, sedangkan Jimin masih duduk di sofa yang sama seperti sebelumnya.

Kamar temaram Jungkook selalu membuat Jimin mengingat banyak hal tentang Yerin. Kesukaannya hingga sesuatu yang dibencinya adalah gelap yang pekat. Yerin suka temaran karena cahayanya menenangkan, serta wewangian di kamar Jungkook juga adalah yang membuat Jimin ingat apa yang hampir ia lupa untuk sampaikan pada Jungkook. Tentang pesan pada sebuah file rahasia untuk ulang tahun pernikahannya dengan Jungkook yang ke 15, dan ulang tahun anak sematawayangnya yang ke 18.

Sedangkan Jungkook kembali menggenggam ponsel itu, pipih kecil yang membuat genggamannya mengerat tanpa sadar. Ia menyandarkan seluruh beban berat dalam dirinya pada lutut Jimin, meletakkan kepalanya di sana ditemani isakan yang tak lolos dari pendengaran Jimin.

"Aku menantinya kembali, aku mendapatkannya kembali dan semesta mengambilnya dariku. Apa ada kerinduan yang lebih menyakitkan dari ini? apa ada cinta yang lebih mengerikan dari ini? dan apa ada kebahagiaan yang lebih nyata daripada saat aku bersamanya?" ucap Jungkook terus menerus, rasa yang bosan hanya mengumandangkan rindu yang bagi orang lain adalah kegilaan paling tidak masuk akal.

Kematian adalah satu-satunya gerbang yang tak bisa di lewati hanya sebab menginginkan pertemuan. Rindu mendalam, hingga perihnya luka lawas yang tak pernah mengering darah basahnya.

Perfect Dandelion ✓Where stories live. Discover now