9

957 123 14
                                    

Di sebuah desa terpencil dekat gunung, Osamu disekap disalah satu rumah yang ada disana. Memang terlihat sepi, tapi mereka ada dimana-mana dan bersembunyi dengan tenang.

"Hiks.. hiks... Bibi Mika.. aku ingin pulang.."

Nama pelayan yang merawat Osamu sejak kecil.  Mika Yukahi.

"Kau sudah bangun rupanya!"

'Siapa?' Osamu.

Pandangan Osamu buram karena air matanya, tapi dia masih bisa melihat seseorang mendekati nya.

"Sebaiknya ku apakan mau sebelum kakak mu itu datang?"

.
.

Atsumu semakin panik ketika diberitahu bahwa orang yang menculik Osamu adalah buronan yang dicari selama beberapa tahun terakhir. Orang itu bahkan membuat kelompok nya dan membuat kejahatan dimana-mana.

"Kita-san... bagaimana ini?" tanya Atsumu kepada Kita yang baru saja selesai berbicara dengan Suna.

"Tenang lah sedikit Atsumu.. panik tidak akan menyelesaikan masalah." ucap Kita dengan tenang.

"Itu benar... setidaknya jangan mondar-mandir seperti itu, kau kan bisa duduk dan berpikir." Suna

Atsumu mendengus lalu memutuskan untuk duduk, tapi tepat setelah dia mendudukkan dirinya disofa, salah satu bawahannya datang dengan membawa orang yang menyabotase kamera cctv dirumah sakit. Tepatnya kamar Osamu.

"Tuan, in-"

Belum sempat menyelesaikan kalimat nya, Atsumu langsung menyelanya.

"Dimana kalian membawa Osamu!!"

"Bicaralah sialan." Suna

"D-di.." cicit orang itu.

"Dimana..!" dengan tidak sabaran Atsumu mengarahkan cutter ke leher orang itu dan bertanya dengan urat yang terpampang diwajahnya.

"D-di desa... terpencil d-dekat gunung-"

Atsumu tidak mendengar lebih lanjut lagi dan memutuskan untuk mencari kesemua desa yang berada di dekat gunung.

.
.

"AAAA!!" teriak Osamu ketika sebuah pisau menusuk perutnya dengan perlahan.

"Hmmm..."

"Hiks... Hentikan.." tenggorokan Osamu terasa kering karena terus berteriak.

Orang yang bernama Daishou Suguru itu tersenyum melihat pemandangan di depan nya.

Bisa-bisanya ada yang bener tebakannya :v -Author

"K-kenapa kau me-melakukan ini..." ucap Osamu dengan pelan tapi masih bisa didengar oleh Daishou.

"Hmmm kenapa ya? Khkhkhkh.." Daishou beranjak dari tempatnya, tapi sebelum pergi dia berbalik dan berkata
"Aku akan menyambut kakakmu dulu, HAHAHAHA!"

Osamu masih berusaha untuk mempertahankan kesadarannya, dia hanya ingin hidup dengan tenang oke... terkadang Osamu berpikir, mungkin kematian lebih baik untuknya.

'Sakit...'

BUUMMM!

Suara ledakan itu mengejutkan Osamu, tangannya begerak mencoba untuk melepaskan tali yang mengikatnya.

Beberapa saat yang lalu.

"Sepi sekali.." Suna

"Namanya juga desa terpencil." Atsumu

"Hey aku hanya mencoba untuk memecah keheningan ini!" ucap Suna dengan kesal.

"Tapi jangan itu juga!" kesal Atsumu juga.

"Diamlah kalian berdua."

"B-baik Kita-san.." Atsumu/Suna

Mobil berhenti saat mereka melihat seseorang tergeletak dijalan. Atsumu memutuskan untuk keluar dan memeriksa nya tapi belum sempat Atsumu mendekati nya, Kita segera menariknya kembali masuk ke mobil.

"SEMUANYA BERLINDUNG!!" teriak Suna.

BUUMMM!

Itu meledak seketika, saat asap dari ledakan itu mulai menghilang muncul seseorang yang berjalan dengan santai kearah mereka semua.

"Bagaimana? Apa kalian suka hadiah dari ku? HAHAHA BAGAIMANA?! BOM YANG BERBENTUK SEPERTI MANUSIA YANG KUBUAT DENGAN SUSAH PAYAH!" ucapnya dengan berteriak dan tersenyum.

"Apa-apaan? Siapa orang gila itu?!" Atsumu

"Entah kenapa wajahnya diminta untuk dipukul." Suna

Sementara mereka saling bertemu, Osamu berhasil melepaskan ikatannya dan keluar dari rumah yang terlihat hampir roboh itu.

"Ukhh... Tsumu..."

TBC.

Take My Life - Miya Osamu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang