19-Rencana

30.6K 3.9K 1.9K
                                    

Jangan lupa untuk share cerita Zeya Transmigration ke teman-teman kalian atau sosmed ya 💓

Saya akan berterimakasih banget jika kalian mau mengembangkan cerita Zeya Transmigration agar dikenal banyak orang.

Dilarang salah lapak/ menyebutkan karakter tokoh cerita lain di Zeya Transmigration!!!

Akun sosmed :

IG : @icha_a.a

Tiktok : ichasthetic

Jangan lupa untuk ramein setiap paragraf, okay👌

Happy Reading 💕

______________________________________

Seorang gadis cantik yang mengenakan ladies summer sleepwear sets berwarna putih dengan corak hitam yang berbentuk asbtrak tengah mendumel tak jelas kala sang Kakak memberikan ciuman bertubi-tubi di seluruh wajahnya, kecuali bibir ranumnya.

Seorang gadis cantik yang mengenakan ladies summer sleepwear sets berwarna putih dengan corak hitam yang berbentuk asbtrak tengah mendumel tak jelas kala sang Kakak memberikan ciuman bertubi-tubi di seluruh wajahnya, kecuali bibir ranumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pipi putih susunya terdapat bekas kemerahan karena bibir seksi Kakaknya terkadang menghisapnya gemas, seakan-akan ingin memakannya. Bahkan tangan pria itu bermain-main di paha, lalu menjalar lagi mengusap perut putihnya.

Geraman rendah dari pria itu sampai terdengar di telinga adiknya. Kata-kata sayang terus keluar dari mulutnya dan matanya yang memancarkan cinta begitu besar.

Romeo yang tadi berbaring, kini bersandar di kepala ranjang. Membawa Zeya keatas pangkuannya. Ia menyampirkan rambut gadis cantik itu, lalu menaruh wajahnya di ceruk leher sang adik.

"Kak Romeo!" Zeya sedikit menjauhkan dirinya saat Romeo menghisap lehernya.

Pandangan Romeo terlihat sayu, ia mengusap bekas hisapannya yang terasa basah di leher Zeya. Ia meraih tangan kanan Zeya, membawanya ke dekat bibirnya lalu mengecup lama punggung tangan gadis itu. Sebuah kecupan yang mempunyai makna besar.

Ranjang yang mereka tempati terlihat sedikit berantakan karena Zeya yang tadi memberontak saat Romeo mencumbu pipinya terus-menerus.

"Kakak belum puas, sayang." Romeo menahan tengkuk leher Zeya, mencium hidung mancung gadis itu, kemudian bibirnya turun ke dagu, tak ayal menggigit-gigit kecil disana saking gemasnya.

"Arghh." Zeya frustasi, ia memberontak namun Romeo malah memeluknya erat. "Kak Romeo lepas!" Jangan sampai gadis itu mengeluarkan tenaganya yang sebenarnya.

Zeya Transmigration (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang