43- Pengakuan Diana

9.4K 1.4K 401
                                    

Play : Traitor - Olivia Rodrigo

Jangan lupa untuk share cerita Zeya Transmigration ke teman-teman kalian atau sosmed ya 💓

Saya akan berterimakasih banget jika kalian mau mengembangkan cerita Zeya Transmigration agar dikenal banyak orang.

Dilarang salah lapak/ menyebutkan karakter tokoh cerita lain di Zeya Transmigration!!!

Akun sosmed :

IG : @icha_a.a
@venomgangs_

Tiktok : ichasthetic

Jangan lupa untuk ramein setiap paragraf, okay👌

Komen lope 💜 dulu dong sebagai permulaan.

Happy Reading 💕

________________________________

Dari Yudha untuk Zeya.

Zeya, gue bukan pemeran utama di cerita ini. Tapi gue bakal berusaha untuk menjadi pemeran yang selalu jagain lo dan memberikan lo kebahagiaan yang banyak.

Tapi... Gue tetap aja takut. Gue takut perjuangan gue sia-sia karena kebejatan gue.

Lo memang udah jadi milik gue, tapi apa bisa bertahan lama? Apa bisa lo jadi milik gue selamanya? Gue takut ini hanya sementara.

Zeya, gue khawatir kalau gue hanya menjadi awalan untuk lo, bukan akhir.

Gue brengsek. Cowok paling brengsek dan sampah di dunia ini. Dan dengan gak tau dirinya gue mengharapkan kebahagiaan bersama lo.

Terlalu mustahil.

Iya, kan?

_____________________

"Mau apa lo kesini?" Max melayangkan tatapan tajam ke arah Aswin yang sedari tadi tersenyum.

"Gue lagi jagain Diana," balas Aswin, mengusap-usap rambut Diana, berusaha memberikannya ketenangan.

Max memperhatikan Diana dengan intens. Dapat dilihatnya raut ketakutan dan yang membuat Max mengernyit bingung, disaat Diana tampak sesekali melirik ke arah Yudha. "Pacar lo?" tanyanya pada Aswin.

Aswin menggeleng. "Bukan, tapi Diana ini perempuan yang begitu kuat di mata gue. Dia kuat jalani kehidupannya, walaupun udah dihancurin seseorang yang sekarang ini masih bisa-bisanya tersenyum, hidup bebas bahkan bermesraan dengan pacarnya." Matanya tertuju ke arah Yudha yang tengah mengetatkan rahang, menahan sesuatu di dalam diri.

Yudha semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh Zeya, sesekali memberikan kecupan di puncak kepala gadis itu.

Senyuman miring terbit di bibir Aswin. "Gue harap setelah semuanya terbongkar, hubungan kalian berdua masih bisa terselamatkan." Perkataannya itu tertuju pada Yudha dan Zeya.

"Maksud lo apa? Gak usah bertele-tele gini!" sahut Alif, terbawa kesal karena sepertinya Aswin ini ingin menyampaikan sesuatu, namun memilih untuk menarik ulur terlebih dahulu.

Zeya Transmigration (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang