Restu.

15 2 16
                                    


Walaupun Bukan cowo sempurna,setidaknya minta izin keluarganya mendapatkan restu Untuk membahagiakan nya

""""""""""""""""

Disaat gisel bersama tama di kamar rumah sakit tersebut,Yang lain keluar untuk memberi waktu mereka.

"Azni,kamu laper ga?" tanya dree kepada azni yang diam sedari tadi.

"hmm...Sedikit hehe..." Ucap azni sembari nyengir.

"Yauda ayo Ikut Aku kita makan" Ucap dree sembari berdiri dan menjulurkan tangannya.

Azni mengangguk dan menggenggam tangan dree menuju pintu keluar rumah sakit.

Sementara yang lain sudah pergi duluan keluar rumah sakit termasuk niko dan tira.

didalam kamar rumah sakit itu. Gisel menangis sesegukan karena ia yang membuat tama seperti ini.

"Udaah gausa nangis nanti jeleknya ilang,Mana gisel yang galak?" Ucap tama menghibur Gisel.

gisel hanya menangis tidak menanggapi perkataan tama sembari menggenggam tangan tama.

tak berapa lama pintu kamar rumah sakit terbuka.

Ceklek...

Menampilkan ibunya tama yang memperhatikan seorang gadis menangis melihat tama sembari menggenggam tangan tama.

Ibunya tama sudah tau dia adalah gadis yang tama sukai. Ibunya tama pernah melihat dikamar tama terdapat foto perempuan itu terpajang didekat tempat tidur

"Loh kamu pacarnya tama ya?" Ucap ibunya tama.

Gisel terkejut tidak dengan tama ia hanya tersenyum.

"E-eh tantee hiks....sa-aya temennya T-tama" Ucap gisel sembari mencium punggung tangan ibunya tama.

"Temen apa pacar?Kok ibu pernah liat foto kamu dikamar tama?" Ucap ibunya tama menggoda anaknya.

Gisel mendengar itu terkejut dan apalagi tama ia menutup kedua mukanya dengan bantal dengan keadaan malu.

"Tama kamu ini,kalo punya pacar bawa kerumah. Ibu kira kamu gasuka perempuan" ucap ibunya tama sembari tertawa kecil.

"Bu kenapa ibu begitu. Belum jadi pacar ini makanya belum aku kenalin. Lagi pula kenapa ibu nyangkanya tama gay?Tega ibu kepada tama"

Gisel mendengar itu tertawa kecil dan tak sadar tersenyum atas perkataan tama.

"Oalah jadi baru gebetan?Kamu yang ditolong tama ya?" Ibunya tama menanyakan kepada gisel.

"Kalo dijadiin menantu pun ibu restuin" sambung ibunya tama.

"iya bu proses" ucap tama sembari tersenyum dan mengangkat jempolnya keatas.

"M-maaf tante gara gara saya tama seperti ini" Ucap gisel meminta maaf.

"Gapapa nak lagi pula dia sering begini,Ibu sudah tidak bisa melarangnya namun ia tetap baik kepada orang orang"
ucap ibunya tama.

Drerantara Bulan (TAMAT)Where stories live. Discover now