✧ 23 ✧

1.7K 144 5
                                    

{22}

"Sakit lo, ya? Masa tiba tiba nembak Gea begitu?" Ale datang menggebrak meja Jaehyun. Jaehyun yang tengah membaca buku jadi terkejut.

"Le, gue mau cerita."

Ya, selama ini Ale lah tempat Jaehyun bercerita.
Ia tak pernah punya teman dan sangat beruntung memiliki sepupu seumuran dengan nya dan juga mengerti setiap ceritanya.

"Sekarang?" Jaehyun mengangguk.

Ale melihat jam tangan nya yang jarum pendeknya menunjuk ke angka 7 kurang.
"Sebentar lagi bel,"

"Bolos satu pelajaran,"

Hah?
Jaehyun?
Bolos?

"Ayo!"

-♡-

Benar saja, saat mereka sampai dirooftop, bel masuk berbunyi.

Jaehyun sepertinya ingin mencoba untuk membolos satu pelajaran. Dan ini lah, ia sedang membolos.

Jaehyun dan Ale berdiri dibelakang pembatas pinggiran, angin yang lewat begitu sejuk karena mereka ada di atap lantai 4.

Jaehyun memejamkan mata, menghirup oksigen lalu mengeluarkan karbondioksida, setelah itu ia membuka matanya lagi.

"Gue sering mikirin Gea semenjak Gea ngejauhin gue. Rasanya tuh gue pengen liat Gea terus, gue pengen Gea nungguin gue lagi diparkiran, gue pengen terus denger suara Gea. Bahkan gue gak suka Gea nyebut nama Deon. Gue kenapa ya, Le?"

Tuhkan, Jaehyun selama ini tidak tahu apa apa.
Sangat bersih.

Diam diam Ale mengulum senyum.
"Lo mulai nyaman dengan keberadaan Gea, lo mulai suka sama dia. Tapi Gea udah ngejauh, kasian banget deh lo. Bentar lagi Gea jadian deh sama Deon." sengaja Ale memanas manasi Jaehyun. Yang di panas panasi hanya diam.

"Yaudah biarin aja dia sama Deon, Gea sama gue kayaknya gak bakal bahagia."

Ale membulatkan mata.
Bukan itu maksud nyaa!!

"Maksud gue, lo mesti perjuangin Gea, bodoh! Lo ngomong begitu tapi gue yakin lo nanti bakal uring uringan."

"Gue takut perasaan gue sesaat doang. Gue takutnya Gea cuma ngerasain sakit kalau sama gue."

Aarrgghhh, Ale lelah.

"Terserah, gue bakal bilang ke Deon biar nembak Gea secepatnya. Bye!"

Ale meninggalkan Jaehyun yang terdiam menatap ke bawah.
Jaehyun itu sebenarnya masih kecil, pemikiran nya.
Jaehyun sangat polos di saat saat seperti ini, ia tak mengerti tentang percintaan.

Jaehyun jadi membayangkan Gea tersenyum ketika jalan beriringan dengan Deon. Eh, yang ada di dada nya rada sakit.
Ah, Gea membuatnya seperti orang gila.

-♡-

"Gea, gue suka sama lo."

Gea yang tengah merapihkan poni langsung menoleh. Dahi nya mengernyit melihat laki laki asing yang baru saja berbicara padanya.

"Maaf, siapa ya?" tanya Gea sopan.

Orang itu terlihat terkejut.
"Serius lo gak kenal gue?"

Gea menggeleng.
Ia memang tak mengenal banyak orang.

Laki laki itu terlihat menyugar poni yang panjang itu lalu menjulurkan tangan. "Samuel Loman Manuel, kata yang lain gue ganteng, menurut lo gimana?" lah, malah nanya pendapat.

Gea menerima jabatan tangan tersebut.
"Biasa aja,"

Krekkk.
Gitu suara hati Sam.

Gea menarik tangan nya lebih dulu dan menatap Sam.

Lutte | Jung Jaehyun [End]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora