MeReKa || 11

141 21 0
                                    

"Permainan akan dimulai."

***

Kantin sudah tidak terlalu ramai, karena tujuh menit lagi waktu istirahat akan habis. Dira mengedarkan pandangannya, untuk mencari seseorang. Saat orang yang dia cari sudah terlihat, dia mengambil handpone nya, matanya dia alihkan pada benda pipih itu, jarinya mengetikkan pesan untuk dikirimkan pada orang yang dia cari, lalu melihat lagi orang itu.

Orang itu melihat handpone nya, membaca pesan yang Dira kirimkan. Dira bisa melihat, bahwa orang itu langsung mengepalkan tangannya kuat-kuat. Dira mengetikkan pesan lagi, meminta orang itu menemuinya. Orang itu menyetujui Dira, Dira pun langsung pergi ke taman belakang atas permintaan Orang tadi.

Sementara itu...

Aqila kembali ke kelas, saat sudah mendapatkan roti yang dia inginkan. Tadi di kantin dia mencari Dira, tapi bocah satu itu tidak ada. Kemana perginya Dira? Padahal bel masuk akan segera berbunyi, tapi sabahatnya itu belum juga kembali.

Aqila memakan rotinya sedikit terburu-buru, karena takut guru masuk duluan saat rotinya belum habis. Sialnya saat roti itu sudah habis, Aqila merasa haus, sedangkan Aqila tadi lupa membeli minum. "Hah, Qila oon," gumamnya.

Aqila memilih duduk saja di bangkunya, sambil menahan haus. Tidak lama setelah itu, Dira memasuki kelas, Aqila keluar dari bangkunya untuk mempersilahkan Dira duduk dulu. Karena memang, Dira duduk di dekat jendela, jadi tidak bisa masuk kalau Aqila tidak pindah dulu.

Aqila berinisiatif untuk bertanya kepada Dira, "Kamu dari mana, Dir?"

Dira menoleh kepada Aqila, memasang senyumannya. "Dari taman, hehe..." jawab Dira, sambil cengengesan menunjukkan deretan gigi putihnya.

"Habis ngapain?" tanya Aqila, lagi.

Dira bingung harus menjawab apa, dia menggerak-gerakkan matanya ke arah manapun, tangan kanannya menggaruk kepala yang tidak gatal. "Oh, a--anu, emmm, habis... Oh iya! Habis ngintip cowok ganteng tadi! Iya, itu," jawabnya disertai kekehan.

Aqila menggelengkan kepalanya, tidak habis pikir dengan Dira. Dia rela terlambat masuk kelas hanya untuk urusan seperti itu.

***

Keesokan harinya, Adam sedang duduk di parkiran, sendirian. Dia menyuruh teman-temannya untuk pergi ke kelas duluan saja, dia juga menyuruh Leon untuk tidak mengganggu Aqila hari ini.

Dia duduk di atas jok motornya, pandangannya tidak lepas dari gerbang sekolah, dia sedang menunggu Aqila.

Tiba-tiba, ada yang menepuk pundaknya dari belakang, dia menoleh melihat siapa orang tersebut, ternyata Shella.

"Hai, Adam!" sapa Shella ceria, senyuman terlihat di wajah gadis itu.

Adam membalas senyuman Shella. "Hai juga," balasnya.

Shella senang bukan main, meskipun dia tau bahwa Adam seperti ini ke semua orang. "Eh, kamu ko sekarang jarang keliatan di kantin sih, kenapa?" tanya gadis itu sok manis. Sekarang posisinya Adam duduk di jok motor sedangkan Shella berdiri dan menumpukan tangannya di jok motor Adam, di samping laki-laki itu.

"Gue makan di kantin bawah," jawab Adam jujur.

Shella pura-pura keheranan, padahal dia sudah tahu ini. Hanya saja, dia ingin mengetahui alasan Adam, langsung dari laki-laki itu. "Kenapa gitu? Makanan kantin bawah lebih enak, ya?" tanya nya lagi. Pokoknya dia harus mendapatkan jawaban yang jelas.

Meraih Restu Kakak [TAMAT] #WRITONwithCWBPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang