ℜ𝔢𝔪𝔢𝔪𝔟𝔢𝔯 𝔐𝔢 || 𝗂𝗇𝖽𝗂𝗀𝗈

78 13 12
                                    

★彡 𝕭𝖊𝖓 彡★






Yoonbin benar benar tidak habis pikir. Bagaimana bisaa ini menimpanya. Beomgyu datang padanya dalam keadaan sudah menjadi arwah, tapi ia tidak menyadarinya.

Sedikit penegasan, Yoonbin sudah memiliki kemampuan melihat bahkan berinteraksi dengan makhluk halus sejak usianya delapan tahun, tepat saat papahnya meninggal dalam kecelakaan maut.

Sebelumnya Yoonbin sudah pernah didatangi mereka para makhluk dunia lain, tapi ia bisa tahu persis yang mana manusia dan mana yang makhluk halus.

Tapi-- mengapa hari ini tidak? Orang orang mungkin menganggapnya aneh sepanjang jalan saat menuju toko buku tadi.

Dan sekarang, ia bahkan duduk tepat disamping tubuh Beomgyu yang kaku dan terbungkus kain kafan. Isak tangis terus menusuk Indra pendengaran nya.

"Semoga lo tenang disana gyu.." ucapnya untuk terakhir kalinya.

Mayat Beomgyu digotong menuju tempat pemakaman milik keluarga besar Choi. Beomgyu dimakamkan tepat disamping makam kakek Choi.

Isak tangis terus terdengar dari keluarga besar Soobin, bahkan Soobin dan Yeonjun--kakak keduanya-- pun tidak dapat menahan air mata mereka agar tidak mengalir.

"Beomgyu udah berusaha tenang bin, tapi gak bisa.." ucap Yoonbin sambil menepuk bahu Soobin.

"Gu--gue belum siap ben.." kata Soobin terisak.

"Hidup gak ada yang abadi bin, siapapun bisa pergi termasuk beomgyu. Tugas kita sekarang harus ikhlas dan relain dia, atau dia gak akan bisa tenang.." tutur Yoonbin penuh pengertian.

Tentu ada alasan mengapa ia berkata demikian. Beomgyu, anak berwajah tampan itu belum bisa pergi dengan tenang sebelum semua anggota keluarga nya mengikhlaskan nya. Terutama Soobin. Beomgyu berbicara demikian padanya.

"Ini.." Yoonbin menyodorkan paper bag yang tadi diberi Beomgyu padanya.

"Ini novel dari beomgyu, dia dateng ke gue tadi pagi.." lanjutnya.

Soobin menerima itu dengan tangan yang bergetar, air mata itu kembali mengalir bagai keran bocor.

"Hiks...ke--kenapa.. kenapa dia gak datang langsung ke gue?!" Isaknya tak terima.

"Andai dia bisa, dia bakal ngelakuin itu bin. Gue harap lo paham, biarin beomgyu pergi dengan tenang, sekarang.." tutur Yoonbin mencoba memberi pengertian.

Sebab diujung sana, Beomgyu menangis karena kesakitan tak bisa pergi tenang dan juga merasa bersalah.

Soobin memeluk novel terakhir dari Beomgyu dengan erat, "a-aabang.. ikhlas Gyu.."

"Makasih bang ben.."

Dan Yoonbin tidak lagi melihat arwah Beomgyu disana. Pemakaman berlanjut hingga 2 jam lamanya. Setelah pemakaman selesai, Yoonbin dan kawan-kawan berkumpul sejenak dirumah Soobin.

"Hah.. akhirnya.." kata Hyunjin bernafas lega.

"Udah sore, gak mau balik dulu..?" Celetuk Haechan bertanya.

"Kita tunggu ubin dulu.." jawab Yoshi sembari merapal do'a untuk Beomgyu.

Lalu tak lama muncul Soobin bersama ketiga kakaknya, Yuna, Chanhee, dan Yeonjun.

"Kalian pada mau balik sekarang?" Tanya Yuna, kakak pertama Soobin.

Mereka-- Yoonbin, Yoshi, Haechan, Hyunjin dan Sunwoo-- mengangguk serentak.

"Iya kak," ucap Sunwoo mewakili.

"Yaudah, tapi kalian hati hati. Makasih udah dateng.." kata Yuna.

ℜ𝔢𝔪𝔢𝔪𝔟𝔢𝔯 𝔐𝔢 || 𝔅𝔢𝔫 (REVISI)Where stories live. Discover now