ℜ𝔢𝔪𝔢𝔪𝔟𝔢𝔯 𝔐𝔢 || 𝗆𝖺𝗆𝖺 𝗄𝗈𝗄?!

33 11 2
                                    

★彡 𝕭𝖊𝖓 彡★









Yoonbin memarkirkan motornya dihalaman rumahnya. Ia baru saja tiba dari rumah Soobin. Mereka pulang setelah acara jamuan selesai.

"Perasaan gue aja ato emang dari tadi temennya kak yuna natap gue yah.." monolog Yoonbin sembari berjalan memasuki rumah.

"Ah! Gue aja kali yah yang ke geeran.." Yoonbin menggeleng-gelengkan kepalanya lantas tertawa kecil.

Ceklek!

"Maa ben pulang!" Teriaknya.

Namun hening.


"Iya! Paling bentar lagi ben pulang!"

"Haha.. iya. Iya.."

Yoonbin mengeryit saat mendengar suara tawa mama nya dengan seseorang dari arah dapur.

"Mama ngobrol sama siapa?" Herannya.

Dengan rasa penasaran yang tinggi, Yoonbin pun melangkah menuju dapur untuk melihat siapa teman mama nya.

"Maa ngobrol sama--

---hai yoonbin!"

Mata Yoonbin melotot kaget,

"LO!"

"Lo ngapain disini hah?! Lo-- anjirlah! Mama ngapain main sama dia maa?! Dan-- kok mama bisa liat dia?!!" Teriak Yoonbin tersulut emosi.

"Heh! Tenang dulu!" Kata Irene santai.

"Tenang! Gimana ben bisa tenang kalo mama mainnya sama setan!" Bentak Yoonbin reflek.

Hal itu membuat Irene menunduk takut. Yoonbin bukan tipe anak yang suka membentak, meskipun omongannya kadang kasar.

Yoonbin yang sadar akan kesalahannya segera mengusak rambutnya kasar. Pikirannya berkecamuk, marah, kesal, sedih juga bersalah.

"Argh! Pergi lu setan!" Teriaknya pada sisetan yang dimaksud, atau panggil saja selin.

"Ben.." lirih Irene.

"M-maa. Ben gak maksud bentak mama.." ucap Yoonbin menyesal.

"Bukan itu. Kamu jangan usir dia.." kata Irene memohon.

"Maa dia itu setan! Masa mama mau temenan sama setan?!" Dengus Yoonbin geram setengah mati.

"Tapi dia baik sama mama. Dia nolongin mama tadi, dia baik kok!" Selin mengangguk mengiyakan perkataan Irene.

Hal itu membuat Yoonbin mendelik.

"Biarin dia yah.. mama juga kesepian gak ada temen kalo cuma sama kamu doang.." tutur Irene memohon.

"Iya yoonbin. Aku juga bukan setan jahat kok! Aku setan baik! Suwer!" Seloroh si selin ikut memohon.

"Ck! Terserah!"

Setelah berkata begitu, Yoonbin pergi begitu saja.

Lelaki bermata minimalis dengan tampang flat itu melengos ke kamarnya.

Bruk!

Yoonbin merebahkan tubuhnya di atas kasurnya. Matanya menatap lurus langit-langit kamarnya. Pikirannya berkecamuk, memikirkan bagaimana bisa mamanya bisa berinteraksi dengan makhluk halus.

"Masa iya mama juga indigo?" Monolog nya bingung.

"Gak mungkin.." lanjutnya.

"Ck! Si selin setan apa arwah sih?!" Dengusnya geram.

ℜ𝔢𝔪𝔢𝔪𝔟𝔢𝔯 𝔐𝔢 || 𝔅𝔢𝔫 (REVISI)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ