15 •Taman Kota•

23 10 0
                                    

Pemandangan perkotaan menyambut mereka di depan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pemandangan perkotaan menyambut mereka di depan. Angin sepoi-sepoi semilir menyegarkan tubuh mereka. Gedung-gedung yang menjulang tinggi memenuhi setiap sudut kota.

Karin dan yang lainnya akhirnya sampai di taman kota. Taman dengan ukuran seperti stadion itu mulai dipenuhi dengan banyak orang. Mereka sibuk melakukan kegiatan mereka masing-masing di taman itu. Bersepeda, berolahraga, atau hanya sekedar bersantai ria, taman itu sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat wisata.

"Kak, Adira mau keliling dulu sama Kak Leon," teriak Adira kepada kakaknya dari kejauhan. Karin melambaikan tangan kepada adiknya sebentar sebelum adiknya menghilang dari pandangan.

"Cieee ..." Itu Alice.

"Apaan sih lo. Udah, yuk bantuin Tante Ani nyiapin tempat buat makan-makan." Keduanya segera membantu Ani yang sedari tadi sibuk menata tikar panjang untuk mereka duduk nantinya. Bukan hanya itu, mereka juga menata semua barang-barang yang mereka bawa untuk piknik. Mulai dari kompor portabel untuk memanggang daging, piring, dan makanan-makanan untuk mereka nikmati selama mereka berada di taman itu.

Hari ini cuacanya sangat mendukung. Meskipun terik matahari sedikit panas, namun angin yang semilir membuat cuaca panas itu menjadi sedikit segar. Sungguh, taman kota itu sangat cocok dijadikan tempat bersantai oleh seluruh orang.

Karin, Ani, dan Alice selesai menata barang bawaan mereka. Kebetulan mereka juga menemukan gazebo untuk tempat mereka singgah dan beristirahat bahkan bersantai.

"Karin, kamu kalau mau jalan-jalan dulu nggak papa kok, Nak. Biar tante dan Alice saja yang disini sambil menyiapkan makanan," ujar Ani sembari tersenyum lembut, diikuti dengan anggukan oleh Alice.

"Beneran nggak papa tante?"

"Ya iya dong." Setelah mendengar itu, Karin langsung pergi untuk mencari Adira dan Leon, berniat untuk ikut mereka keliling taman. Namun sebelum itu ia tak lupa melambaikan tangan ke Ani dan Alice dari kejauhan sebelum akhirnya ia berlari mencari adiknya.

Karin menghentikan langkahnya ketika sampai di tengah-tengah taman yang besar itu. Terdapat air pancur yang segar menyambutnya di sana. Ia menghela napas pelan. Entah kenapa suasana tenang ini membuat pikirannya langsung hilang. Secepat itu pikirannya terasa sangat tenang setelah kemarin dan hari-hari sebelumnya ia mendapatkan sedikit masalah.

Karin mengedarkan pandangannya ke arah sekitar. Ia akhirnya menemukan batang hidung adiknya yang sedang duduk di kursi taman dekat dengan sebuah gerobak es krim bersama dengan Leon. Mungkin pria itu membelikannya sebuah es krim agar adiknya senang. Tanpa menunggu lama ia langsung berlari menuju ke kursi tempat mereka berdua duduk.

"Adira ...."

"Kakak ...." Pasangan adik kakak itu kini berpelukan seperti sudah setahun mereka tidak bertemu. Namun pelukan itu langsung terhenti ketika penjual es krim memberikan satu es krim rasa coklat kepada Adira.

Secret 1 : The Secret Talent (Lengkap)Where stories live. Discover now