15 : 5 x 1

7 0 0
                                    

Mari vote dan komen dlu...

Jam 9.30 malam suasana di ruang tamu maupun ruang makan asrama masih ramai karena mengingat besok libur sekolah atas keputusan dari Prof. Ong. Alhasil , mereka senang dan jadinya ada 'pesta' dadakan bahkan kali ini tim Anak Bintang datang untuk bersilaturahmi. Sementara Hanjoo berada di tengah - tengah mereka , sedang memakan spaghetti buatan dia sendiri tapi dibantu Yuna. 

Ponsel Hanjoo mendadak bergetar lantaran alarm buat belajar menyala tepat waktu. Ketika ia membuka ponsel untuk menghentikan alarm sontak ia berteriak tepat melihat wallpaper ponsel berubah menjadi gambar monster mengerikan dan banjir notifikasi dari aplikasi tidak jelas menyeramkan lagi. Tak lama muncul garis - garis banyak kemudian menampakkan seorang bertopeng putih mengenakan jubah. 

"Datanglah. Kau sangat berharga , sayang." suara topeng putih sangat lantang tapi anehnya hanya bisa didengar oleh Hanjoo seorang. Hanjoo yang mendengar itu spontan teriak sampai - sampai memuntahkan isi perut. 

Mata Hanjoo terbuka. Untunglah itu cuma mimpi. Pikirnya sih begitu. 

"Ini kenyataan sayang." suara bisikkan lembut mengalun di dalam telinga. Tak lama darisitu , ponselnya tiba - tiba menyala sendiri lalu muncul garis - garis rusak. Hanjoo mengambil benda pipih yang pikirnya sudah eror sensornya. Seketika itu , muncul video yang amat mengerikan. Video tentang pembantaian orang - orang yang memiliki darah suci oleh orang - orang pemuja setan. Otomatis selepas menonton video itu , ketakutan Hanjoo makin menjadi - jadi bahkan ia sampai melempar ponselnya sampai layar pecah. 

Hanjoo yang setengah mati ketakutan juga khawatir menguburkan dirinya dalam balutan selimut akan tetapi ia merasa selimutnya sedang ditindih sesuatu. Mulailah ia sesak napas serta merta ia pun pingsan bersamaan dengan lepasnya tindihan di atas selimutnya. Seorang yeoja berambut panjang hitam dengan ujung warna biru inilah yang menindihnya. Tersenyum puas melihat onggokan tubuh mangsanya sudah tidak sadarkan diri. Ini baru pemanasan.


🐺

Sambil membawa rasa panik dan cemas , Yujin berlari ke ruang perawatan memanggil beberapa perawat untuk menyelamatkan kondisi Hanjoo yang masih tak sadarkan diri. Yujin sengaja masuk ke kamar gadis itu yang mana tidak dikunci dari dalam sebab teleponnya gak diangkat terus. Bersamaan dengan melihat Hanjoo , ia pun tersadar jika ponsel Hanjoo sudah rusak layarnya.

Hanjoo dipasang alat bantu pernapasan lagi bahkan salah satu perawat wanita menekan pergelangan tangan memastikan denyut nadi masih ada sementara perawat lain merawat pasien lain di ruang inap. Perawat yang menangani Hanjoo--dari kemarin berjumlah 4 orang. 2 orang perawat wanita dan 2 orang perawat laki - laki. 

Selang berapa menit berikutnya , Prof. Ong bersama Gama datang ke ruangan , melihat kondisi Hanjoo. Hanjoo belum bisa sadar. 

"Yujin , kenapa dia?" Prof. Ong bertanya pada Yujin. Yang ditanya lalu menghampiri. 

"Saya tidak tau pasti alasan sebenarnya tapi saya yakin dia sedang mengalami tekanan mental. Anxiety nya keluar lagi semejak... kemarin," jawab Yujin 

"Mengapa ia bisa terkena itu? Padahal saya sudah mengurangi kegiatan dia. Apa dia dibully?," Prof. Ong menoleh ke Yujin. "Dia punya masalah gak sama kalian?" 

Yujin menggeleng. "Dia belum pernah memberitakan kejadian yang ia alami. Dia selalu menanggungnya sendiri biasanya." 

Tiba - tiba Minkyu menyeletuk membuat orang - orang tercengang. "Dia terkena guna - guna!" 

"Apa?! Guna - guna?!" Seketika pikiran Prof. Ong mengarah ke Bangsa Hwera. "Tidak bisa didiamkan saja ini mah!" 

"Kenapa profesor?" Yujin bertanya kebingungan. Setelah dicerna baik , Yujin mengerti. "Sebaiknya kita tanya dulu ke orangnya. Jangan dulu buat kesimpulan," 

裏口 | BACK DOOROnde histórias criam vida. Descubra agora