9 × 4 : 6

2 0 0
                                    

Dua pemuda vampir membawa gerobak besar hingga ke tempat aman yaitu di hutan pohon maple hitam. Mereka sekarang istirahat dan seorang pemuda vampir berjalan ke gerobak , melepaskan karung goni dari kepala Hanjoo tapi tidak melepaskan kain penutup mata.

"Lu masih baik baik kan?" tanyanya

Hanjoo mengangguk.

"Bagus. Bertahanlah."

Pemuda vampir itu lalu menghampiri temannya lagi. "Bawa minum gak?"

"Udah habis , sori.."

"Ih gue haus! Yakali minum darah  perawan itu."

"Yaudah lu minum darah gue aja,"

"Anjir! Ogah ah darahnya amis banget gak wangi!"

"Aish... lu aja kali....ngaca!"

Dari kejauhan , terdengar suara gesekan dari arah semak belukar yang lebat alhasil mereka terkesiap. Pikir mereka sebentar lagi akan muncul anggota Allaretta kemudian menembak mati sekaligus merampas "harta" mereka. Tetapi ternyata pikiran mereka salah. Yang datang kesini yaitu kepala desa tetangga yang tak lain mencari mereka. Beliau tersenyum lega maupun sebaliknya.

"Syukurlah. Ayo kesini!"

Mereka mengikuti langkah beliau walaupun bersusah payah menarik gerobak besar. Mereka tak bawa apa - apa selain senjata dan "harta".

Tiba disana mereka langsung disambut penuh kelegaan dari masyarakat yang sedari tadi diliputi rasa kekhawatiran serta ketakutan. Tatapan mereka beralih ke gerobak seketika mencium aroma menyengat darisana.

"Kalian akan tinggal disini. Ngomong ngomong kalian bawa apa sampai baunya menyengat?" Tanya kepala desa

"Itu.. kelinci percobaan kami. Jika kami berhasil , kami akan menjual darahnya kalau bisa sih sama dagingnya," sahut salah satu pemuda berambut putih salju.

Semuanya terkejut disusul desas desus beberapa masyarakat. Sementara dua pemuda vampir tidak menghiraukan.

"Ayo ikuti saya,"

"Pak, emmm... kalau bisa kami rumahnya yang gak ada orang dan rumahnya--"

"Iya saya mengerti. Saya sudah sediakan."

Mereka pun melanjutkan perjalanan. Untuk menuju tujuan , mau gak mau harus melewati gang lumayan sempit lantas harus dimasuki satu satu. Pemuda yang mendorong gerobak menarik paksa gerobak sampai sampai beberapa senapan jatuh sedangkan dua orang lagi sudah ada di depan , sebentar lagi akan sampai.

Masih tengah jalan , sontak ia dikagetkan sekelompok preman desa datang menghalangi langkahnya. Dia segera mengambil senapan dan menodong ke depan mereka akan tetapi mereka diam saja lalu ketua preman maju.

Dengan angkuhnya berkata , "serahkan dia jika kamu ingin dilepas."

Pemuda vampir itu tentu saja menolak. Apapun yang terjadi dia harus langsung menyerahkan pada boss. Tanpa ragu , ia menembak mereka tapi pelurunya terhempas ke tanah. Darisini mulailah saling menyerang.

Mendengar ada suara tembakkan berkali kali , satu pemuda vampir beserta kepala desa bergegas menghampiri lokasi. Begitu datang , mereka berdua membantu pemuda vampir. Akhirnya mereka berhasil.

-

Yujin dan Yuna secara bersamaan duduk di meja kerja , mengaktifkan sekaligus menyiapkan sistem - sistem yang digunakan oleh para petugas mendeteksi keberadaan Hanjoo.

Dari layar monitor CCTV besar , tampak para petugas memasuki garasi pesawat tempur teleportasi , masuk satu persatu langsung mengaktifkan tombol tombol pesawat. Mereka sudah siap.

裏口 | BACK DOORWhere stories live. Discover now