49 : 7

3 0 0
                                    

Vote dan comment ya yaaaa!!

Happy Reading!

Ps : mengandung harshword

Mata Jungmo mendadak membelalak ketika mengetahui sesuatu. Saat ini ia dan lainnya sedang dalam perjalanan menuju alam Hwera. 

"Hanjoo diculik." gumam Jungmo pelan. Nara mendengar gumamannya namun ia bertanya lagi untuk memastikan tidak salah dengar. "Gimana?" 

Jungmo menoleh. "Sebentar lagi darahnya akan diambil." 

Alih - alih merasa kaget , Nara hanya diam. Firasatnya benar , sebentar lagi darahnya akan diambil. Dia lebih memikirkan jalan tikus menuju markas Allarta daripada memikirkan keadaan gadis itu (sebenarnya merasa kasihan tetapi jalan menuju kesana lebih penting supaya proses pengevakuasi berjalan cepat). Akhirnya 15 menit kemudian , Nara menemukan jalan pintas menuju markas Allarta dan menggambarnya di tablet. 

"Mogu hyung! Pasti lu tau keadaan JooJoo kan?" Beomgyu bertanya 

Jungmo mau mengatakan sebenarnya tetapi benaknya mengatakan tidak menjawab yang sebenarnya soalnya dia tidak mau Beomgyu khawatir pada Hanjoo. Semakin khawatir , semakin sakit ke Hanjoo nya. Karena Beomgyu orangnya gampang cemas lebih baik Jungmo memberikan jawaban tidak sebenarnya eh , tapi kalau Beomgyu sudah mengetahui keadaan sebenarnya dia bakal marah padanya. 

"Gak tau." jawab Jungmo singkat , padat , jelas. 

"Jangan boong ah! Gue takut kalau Hanjoo mati!" ujar Beomgyu agak kesal. 

Melihat perilakunya itu Taehyun langsung menegur baik - baik. "Udahlah , ntar lu juga tau." 

Sesampainya di alam Hwera yang sangat maju nan modern , mereka turun dari pesawat dalam kondisi berpakaian santai , membawa senjata lengkap dan membawa kartu identitas warga Hwera tapi palsu. Supaya tidak dicurigai sebagai pemburu , mereka mengecilkan semua persenjataan lalu dimasukkan ke dalam saku. Pengecilan bersifat sementara. 

Mereka menunggu kereta express di peron stasiun. Saat keretanya tiba berhenti di stasiun , mereka bersama penumpang lain segera naik. Selama perjalanan , mereka masih bersikap normal sampai pada akhirnya , ada seorang perempuan bertopi hitam masuk ke kereta , berdiri sambil memegang tiang namun tiba - tiba saja ia melepaskan peluru ke arah Soobin. Refleks Hueningkai memberitahu Soobin dan Soobin langsung menghindar alhasil peluru itu jatuh ke lantai. 

Tidak menyerah  perempuan bertopi itu terus menembak dengan mengharapkan mereka kena bahkan penumpang lainnya ikut tertembak. Semua penumpang berbondong bondong berlari ke gerbong lain sayangnya 7 orang penumpang yang terluka cukup parah. Sedangkan Soobin , Lee Know dan Hyunjin membalas tembak ke arah perempuan itu tapi dia sangat lincah bergerak--tak terduga kalau dia berada di belakang mereka. 

Perempuan itu menodongkan pistol di hadapan mereka , sudah menarik pelatuk. Tanpa diduga, Nara menggigit lengannya keras , darah pun melumuri kulit tangannya. Nara melepaskan gigitannya pasca perempuan itu mati. Suasana hening seketika. 

"Para penumpang kereta!" seru Hueningkai membelah keheningan. "Keadaan sudah tenang. Silahkan duduk kembali. Biar kami yang urus mayat itu bersama penumpang yang terluka." 

Dirasa aman , penumpang tadi yang berlari menyelamatkan diri mulai datang ke gerbong. Soobin , Lee Know , Hyunjin mulai mengangkat mayat perempuan itu akan tetapi ketika mau diangkat tiba - tiba saja , tubuhnya meledak sehingga darah sisa dalam tubuh muncrat kemana - mana. Semua terkejut tidak menyangka bahkan beberapa penumpang menjerit karena merasa jijik ada percikan darah di mukanya sampai ke badan - badan. Dari situ , Soobin , Lee Know , Hueningkai , Nara dibantu beberapa penumpang yang ikhlas membersihkan gerbong kereta pada detik detik kereta mau berhenti. Kalau Beomgyu , Taehyun , Minkyu dan Jungmo masih mengurusi korban penembakkan. 

裏口 | BACK DOORWhere stories live. Discover now