54. Good Bye Handsome Boy

1.5K 347 10
                                    

"Gue gak mau tau, lo harus cari tau semua tentang Dinasaurus!"

"Gue udah lama sahabatan, jadi lo cukup tau tentang Dina dari gue,"

"Bukan Dina, tapi Dinasaurus."

"Berapa kali sih harus gue kasih tau, Dinasaurus adalah nama julukannya!"

"Hahaha.."

Suara tawa itu menggelegar. Ponselnya dalam mode speaker. Ia sedikit menjauhkan ponsel dari telinga.

"Itulah yang gak lo tau tentang apa dan siapa Dinasaurus sebenarnya,"

Gisel mengerutkan keningnya. "Maksud lo?"

Telepon mati sepihak. Gisel memberikan umpatan kasar untuknya. Tak lama kemudian, ada sebuah pesan masuk.

Cari Majo, lo akan tau siapa Dinasaurus!

Gisel menatap tajam wajah gadis polos itu. Dia menunduk ketakutan. Gisel menarik dagunya ke atas. "Puas lo?"

"K-kak?"

"Berapa kali harus gue bilang? Jangan pernah deket sama Zahra!" Gisel mendorong dagunya keras.

"T-tapi kak,"

"Dia yang udah buat keluarga kita hancur, Gazela!"

"Zahra itu licik, dia yang udah maksa gue jadi pengkhianat, dan itu semua gue lakuin demi lo!"

"Kalau aja lo bisa lawan bully-an Zahra, kita akan mendapat perlindungan Dinasaurus, tapi sayang, Dina udah tau kalau gue dalang di balik kejadian Daniar dan Firman."

Gazela menatap Gisel penuh ketakutan. Dia tak tau harus bersikap seperti apa. Ia bingung. Gazela juga tak ingin kakaknya menderita karna-nya, tapi di sisi lain, dia sudah masuk terlalu dalam ke dalam kelicikan Zahra.

"Kakak tau siapa Dinasaurus?"

"Jelas gue tau, gue sahabat Dina. Gue emang sengaja gak mau beberin fakta tentang-nya sama nenek lampir,"

"Aku akan keluar dari organisasi merah,"

Gisel menampar Gazela dengan keras. "Gila lo?"

"Kalau lo keluar, kita akan dapat masalah,"

"Lalu aku harus bagaimana, Kak?"

"Kita bertahan sebentar, gue akan menemui Majo."

Gisel menatap langit-langit rumah megah. Rumah yang sangat besar dan indah itu hanya ditinggali dua orang saja. Hidup berdua hanya bersama adik, membuat Gisel terpaksa melakukan pengkhianatan. Masuk ke dalam organisasi merah yang didirikan oleh Zahra.

Matanya berkaca-kaca. Mengingat betapa buruk kenangan di rumah ini. Rumah yang memberikan sebuah kisah yang paling menyakitkan. Di mana dia dan Gazela harus melihat secara langsung, kejadian saat mereka kehilangan kedua orang tuanya.

Pa, Ma, andaikan pertengkaran itu tidak ada. Kalian pasti akan hidup bahagia walaupun Gisel dan Gazela harus menerima perceraian kalian.

Kenapa kalian harus jatuh dari lantai berdua saja tanpa mengajak kita?

Gisel bahagia Papa Mama akan selalu bersama selamanya.

"Kak, maafin Gazela, kalau saja Gazela lebih berani melawan rundungan Zahra, Kakak tidak akan-"

"Gue akan lakuin apapun untuk melindungi lo," ucapnya menitikkan air mata.

***

Gisel menunggu pencarian nama pasien di meja resepsionis. Dia mengetahui fakta bahwa Majo sedang dirawat di rumah sakit. Setelah mendengar kabar tersebut, cewek itu langsung bergegas pergi, lalu bertanya kamar inap Majo pada petugas resepsionis.

Secret MafiaWhere stories live. Discover now