❝ PROLOG ❞

849 121 36
                                    

The Second FAP : Promise
Chara : Akutami Gege
Story : @its_arathic

,, 🍮 Happy Reading (ㅅ' ˘ ')♡ ⌇·˚ ༘

Klan Haiiro, sebuah klan yang dikenal dengan aura energi kutukan yang khas juga sebuah teknik kutukannya yang khas.

Selain dikenal karena aura juga teknik kutukan, klan Haiiro juga dikenal karena mantra pengikatnya yang kuat sehingga dapat memikat dan menjadikan 'sesuatu' sebagai Shikigami mereka.

Dan saat ini keturunan yang paling ditunggu tunggu telah lahir.

Haiiro (name) namanya.

Bocah perempuan berusia empat tahun penerus klan Haiiro selanjutnya, lahir di keluarga utama klan dengan seorang adik laki laki berusia tujuh bulan dan seorang kakak perempuan berusia enam tahun.

•••

Memandangi langit siang, (name) kecil mulai mengusap peluh yang berjatuhan dari dahinya. Sejak tiga puluh menit lalu (name) menunggu temannya yang katanya akan bermain dengannya siang ini.

Mendengus pelan, (name) mengusap dada sabar akan kelakuan ngaret temannya, berjanji akan main pukul satu tepat dan sudah tiga puluh menit (name) menunggu namun tak kunjung nampak batang hidung temannya itu.

"Jika Yuta tidak datang dalam hitungan ketiga, aku pergi!" Serunya sembari meninju ninju udara kosong.

Srett

Mengkaget hingga hampir terjungkal kebelakang sebab rasa dingin yang merambat di lehernya, lantas (name) menolehkan kepala kebelakang.

Nampak Yuta dengan wajah menahan tawa dengan dua susu kaleng dingin ditangannya. Menyabet satu susu kaleng, (name) kemudian membuka dan meneguknya hingga tandas.

Menatap tajam bocah laki laki disampingnya, (name) lantas bertanya dengan sinis.

"Apa kau? Kenapa bisa telat? Tiga puluh menit pula!"

"Hahaha maaf maaf, aku membantu ibu tadi jadinya terlambat begini. Lagipula sudah ku belikan susu, jadi jangan marah dong (name)-chan," kekeh Yuta.

"Yayaya aku maafkan, lain kali jangan bawakan susu. Bawakan bakpao isi ayam dan coklat saja, jangan lupa taiyakinya satu kotak," lah kok melunjak?!

Yuta menggelengkan kepalanya pelan, sebenarnya dia menglelah dengan sifat serampangan bocil kematian disampingnya. Tapi mau bagaimana lagi? Orang temannya cuma si (name) saja.

Berdiri lalu menepuk celananya pelan, (name) kemudian mengulurkan tangannya kepada Yuta lalu dibalas oleh Yuta.

"Aku mau bicara denganmu" ucap (name) pelan.

Mendengar (name) yang mendadak kalem, Yuta jadi merinding sendiri.

"Kenapa kau jadi kalem begini (name)? Tolong jangan buat aku takut" balas Yuta.

Perempatan imajiner tercetak dipipi (name), dengan kecepatan seribu cahaya, (name) lantas menjitak kepala Yuuta. Kedua tangannya bersidekap dengan pandangan sinis menatap Yuuta sebal.

"Aku sedang serius bodoh!"

"Duh, habisnya (name)-chan tidak pernah serius, jadi ku kira kau sedang main main saja makanya ku sahuti begitu."

Menggulirkan matanya malas, (name) kemudian menghela nafas sabar. Matanya menatap serius Yuta membuat yang ditatap jadi merinding dibuatnya.

"Aku tidak akan lama lagi di jepang"

Terdiam, bocah laki laki itu menatap kosong ke sepatu yang dikenakannya. Otaknya berpikir hendak kemanakah bocil kematian dihadapannya ini.

"Memangnya kau mau kemana? Tolong jangan tinggalkan aku..." Lirih Yuta.

Menatap ke sekitar, (name) enggan menatap langsung wajah Yuta.

"Aku... Harus belajar ke berbagai negara. Aku juga akan mengumpulkan beberapa shikigami klan Haiiro yang sempat dilepaskan di negara asalnya. Yunani, Thailand, China, dan Indonesia"

"Apa... Kau akan lama?"

"Ya... Mengumpulkan shikigami mungkin tidak akan lama, tapi bagian belajar yang lama. Aku dituntut untuk menjadi jenius dan kuat karena aku calon ketua klan. Karena itu aku akan dikirim ke banyak negara untuk belajar"

Isak tangis mulai terdengar, (name) yang mendengarnya semakin tidak mau menatap Yuta. Karena bila ia melihat Yuta yang menangis, maka ia juga akan ikut menangis.

Dan (name) tak mau bila harus ikut menangis, akan jatuh reputasinya sebagai bocil kematian nanti.

Dengan wajah yang masih menatap kearah lain, tangan kecil (name) bergerak dan menepuk pelan kepala Yuta bermaksud untuk menenangkan.

"Jangan menangis begitu dong, katanya mau melindungiku dari orang jahat, kalau kau menangis begitu mana bisa melindungiku" ucap (name) pelan.

"T-tapi (name)-chan akan pergi lama... Bagaimana aku tidak menangis? L-lagipula (name)-chankan temanku satu satunya"

(Name) menghela nafas, kemudian menatap jari manisnya yang terdapat sebuah cincin perak bernama Solitaire Engagement ring.

Melepas cincin miliknya, (name) kemudian memakaikan cincin itu ke jari manis Yuuta.

"Sudah jangan menangis lagi. Aku berikan Solitaire ringku padamu, dijaga jangan di hilangkan! Jika sampai hilang ku tenggelamkan kau di padang pasir, itu harganya mahal dan itu dibelikan kakekku, akan ku ambil saat aku kembali. Jika lecet barang sekecil apapun mati kau!"

Yuta dengan air mata yang masih menetes menatap Solitaire ring yang kini terpasang di jarinya. Ia kemudian memeluk (name) erat, membuat yang dipeluk serasa tercekik sampai mau pingsan.

"Maaf aku tidak bisa memberikan apapun untuk (name)-chan... Aku berjanji akan menjaga cincin ini dengan baik dan akan mengembalikannya pada (name)-chan! (Name)-chan tolong jangan lupakan aku ya, juga telpon atau kirimlah surat untukku! Dan ayo berjanji untuk tetap bersama, dan saat kau kembali kau harus mau menikah denganku!"

"Memaksa sekali sih. Tapi tak apa, aku juga janji akan meneleponmu setiap hari sampai orang rumahmu muak dan membakar rumah tetangga"

(Name) tersenyum kepada Yuta kemudian berlari menuju kediaman klan Haiiro sembari melanbaikan tangannya kepada Yuta.












Bersambung(◕ᴗ◕✿)

𖥻 𝗣𝗥𝗢𝗠𝗜𝗦𝗘 ✦ おっこつゆたTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang