R O K U

414 70 18
                                    

The Second FAP : Promise
Chara : Akutami Gege
Story : @its_arathic

,, 🍮 Happy Reading (ㅅ' ˘ ')♡ ⌇·˚

Dalam satu hari (name) telah berhasil melewati masa kritisnya dan kini ia masih koma, di perkirakan ia koma hingga dua Minggu lamanya. Itupun baru perkiraan saja, masa komanya bisa diperpendek karena bantuan Mizukiri dan Leo yang senang hati menyembuhkan luka dalamnya.

Yuta masih di liputi rasa bersalah yang menggebu, semenjak (name) melewati masa kritis dan dalam keadaan koma, ia dipindahkan ke rumah sakit klan Haiiro dengan penanganan dari Jinguji Jakurai yang merupakan dokter pribadi keluarga.

Yuta tidak diizinkan untuk masuk menjenguk karena ditakutkan Rikka yang akan mengamuk dan mengacaukan semuanya.

Siang hari ini tidaklah terik, di rumah sakit klan Haiiro berdirilah Yuta yang nampak ragu-ragu membuka pintu dokter didepannya.

Itu adalah ruangan dokter Jinguji Jakurai, dokter penanggung jawab (name) sekaligus dokter pribadi keluarga utama Haiiro.

"Kau sedang apa disini?" Suara berat itu membuat Yuta merinding dan sontak membalikkan tubuhnya panik, di dapatinya seorang lelaki bersurai panjang yang menatapnya penuh tanya.

"Ada apa?" Tanyanya.

"A-ano Jinguji sensei, aku hendak meminta izin untuk menjenguk (name)-san."

"Okkotsu Yuta benar?"

"H-hai'."

"Tidak bisa."

"M-maaf?"

"Huh, maaf kau tidak bisa menemui (name)-san, pihak keluarga tidak mengizinkan karena suatu alasan."

"Aku berjanji Rikka-chan tidak akan mengamuk! A-aku mohon, izinkan aku Jinguji sensei!"

Alis Jinguji mengerut, ia bertanya-tanya mengapa pemuda didepannya nampak begitu gigih. Huh, jujur ia tidak tahu menahu tentang keluarga Haiiro ia hanya sebatas dokter pribadi yang bekerja untuk uang, tidak lebih.

Terlebih pemuda didepannya ini memohon dengan raut wajah bersalah dan putus asa. Lagi, apa maksudnya 'Rikka-chan tidak akan mengamuk'? Siapa lagi Rikka Rikka ini?

Jinguji kemudian menghela nafas dan membalik badannya, "ikut aku, aku akan mengizinkanmu tapi aku harus ada satu ruangan denganmu dan (name)-san."

Air muka Yuta sontak mencerah mendengarkan, Yuta kemudian berjalan dan mengikuti langkah Jinguji dan berhenti pada sebuah ruangan VVIP.

Ruangan besar yang didominasi warna putih dan emas, disisi kanan kamar terdapat lambang besar klan Haiiro dan rangkaian segel untuk menghindari kemungkinan yang terjadi. CCTV di ruangan ini pun tidak main banyaknya.

Yuta dan Jinguji memasuki ruangan dan nampaklah sebuah kasur dengan berbagai macam alat medis di samping kanan maupun kiri kasur. Dan di atas kasur terbaring (name) yang masih koma.

Jinguji berjalan dan duduk di sofa sudut ruangan sembari mengawasi Yuta yang berjalan menuju pasiennya.

"Konnichiwa (name)," sapa Yuta.

"Nee maafkan aku karena tidak menjenguk mu lebih awal, aku tidak diizinkan karena Rikka-chan."

"Nee maafkan aku karena saat itu tidak berusaha menghentikan Rikka-chan dan malah membiarkannya menyerangmu, bahkan aku membiarkanmu yang terluka tertimpa bangunan begitu saja."

'itu cukup menjadikan alasan mengapa tulang kaki (name)-san patah,' Jinguji membatin.

"Aku menyesal tapi tidak juga menyesal, ku rasa ini pantas kau dapatkan."

Tatapan mata Yuta yang semulanya hangat dan penuh rasa bersalah kini terganti dengan tatapan datar yang menusuk.

Yuta kesal.

Kesal karena Rikka kesayangannya terluka, kesal karena (name) tak menepati janjinya, kesal karena semuanya membela (name) dan tak ada satupun yang mau membelanya atau Rikka.

Yuta menghela nafas, ia memandang (name) yang terbaring lalu menyentuh tangannya, "walau aku kesal padamu, aku akan tetap menolongmu karena kau adalah sahabatku. Janji yang kita ucapkan dahulu nyatanya hanya bualan belaka, salah satu diantara kita bahkan tak dapat menepatinya."

Energi kutukan yang sekiranya positif Yuta alirkan pada (name), ia berharap nantinya energi itu dapat membantu penyembuhan (name) lebih cepat, Tanpa tahu apa akibat perbuatannya.

𖥻 𝗣𝗥𝗢𝗠𝗜𝗦𝗘 ✦ おっこつゆたWhere stories live. Discover now