S A N

575 120 14
                                    

The Second FAP : Promise
Chara : Akutami Gege
Story : @its_arathic

,, 🍮 Happy Reading (ㅅ' ˘ ')♡ ⌇·˚ ༘

Pagi pagi sekali (name) telah bangun bahkan sudah siap dengan seragam Jujutsu yang sebenarnya. Tidak seperti kemarin yang memakai kemeja dan rok mikey mouse.

Tangannya memasukkan sebuah kotak makan dan minuman ke dalam kantung plastik. Memeriksa tatanan rambut dan seragamnya, (name) kemudian tersenyum tipis.

Menggeser pintu lalu keluar dari kamar, (name) di suguhkan oleh Maki, Inumaki, serta Panda yang berada di depan pintu kamar asramanya. (Name) sejenak mengusap dada sabar.

"Kenapa?" Tanya (name).

Maki, Inumaki, juga Panda menggeleng singkat membuat (name) mengernyit heran. Batinnya bertanya tanya apa ada yang salah dengan teman teman sekelasnya ini.

Mengapa begitu aneh pagi ini? Apa anehnya tidak bisa di pending dulu?

"Kalian kenapa sih?" Tanya (name) lagi.

"Tidak, hanya penasaran dengan yang kau lakukan pagi pagi begini. Suaranya keras dan itu lumayan mengganggu" jawab Maki.

(Name) mengangguk paham.

"Aku memasak pagi ini, jika mau makan masakanku makan saja, pintu kamar tidak ku kunci. Sudah ya, sampai jumpa!"

(Name) lantas berlari kecil dan pergi menuju tempat dimana Yuta dipenjara.

°°°

Membuka pintu pelan, (name) kali ini disuguhkan Yuta yang duduk di atas kursi. Auranya masih sama sejak kemarin, begitu gelap dan pekat.

(Name) masuk dan duduk di lantai, tangannya mengeluarkan kotak makan juga minuman yang dibawanya. Membuka kotak makan, terciumlah aroma khas masakan rumahan.

Aroma yang mengingatkan Yuta akan rumah, Yuta menatap (name) yang menyiapkan alat makan.

"Kau... Kemari?" Tanya Yuta.

(Name) melirik Yuta sekilas dan mengangguk kecil.

"Kemarinkan aku sudah bilang akan menjengukmu lagi. Ini, makanlah aku yang membuatnya sendiri" ucap (name).

Yuta mengangguk dan memakan sarapannya. Hanya sebuah nasi goreng namun dengan aroma juga rasa rempah yang kuat, enak menurutnya.

Yuta memakan sarapannya dengan tergesa, bahkan sampai berantakan kemana mana. (Name) menggelengkan kepalanya pelan, tangannya membuka tutup botol lalu menyerahkannya kepada Yuta.

"Jangan makan terburu buru, santai saja makanannya tidak akan kabur" ujar (name) namun tak di indahkan oleh Yuta.

Tandas sudah nasi goreng yang dibawa (name), Yuta kemudian menguk susu hangat yang (name) berikan tadi. Mengelap sisa susu yang berada di sekitar bibirnya, Yuta kemudian menatap (name).

"Aku sudah memutuskannya" kata Yuta.

(Name) melirik Yuta dan mengangkat satu alisnya.

"Aku akan masuk ke SMA Jujutsu dan menjadi Shaman" lanjut Yuta.

(Name) tersenyum tipis kemudian membereskan alat makan yang telah dipakai. Berdiri dari duduknya, (name) kemudian mengulurkan tangannya.

"Kalau begitu ayo, mata enam pasti sudah menunggu" ucap (name).

Yuta mengangguk, ia tak membalas uluran tangan (name), Yuta langsung berdiri dan berjalan mendahului (name).

(Name) hanya terdiam dan menatap tangannya yang terasa hampa juga dingin. Tersenyum tipis, (name) kemudian turut berjalan di belakang Yuta sembari menatap punggung lelaki itu. Pasti ia menanggung beban berat semenjak Rika tiada.

'aku tak paham denganmu, kau yang mengikarinya dan kau yang marah pula' batin (name).

°°°

Gojo masuk ke kelas dengan dramatis membuat (name) memandang aneh gurunya ini. Dengan semangat yang menggebu gebu, Gojo berdiri tegap dan berkata, "Saatnya memperkenalkan murid baru! Semuanya semangatlah!" Katanya semangat.

"Sepertinya dia orang yang labil bukan? Maaf saja, tapi aku tidak akan semangat untuk orang sepertinya" sahut Maki.

"Salmon," yang ini Inumaki.

(Name) dan panda hanya diam saja sedari tadi, menglelah dengan sifat bocil kematian Gojo.

Melihat reaksi muridnya yang tak sesuai ekspektasi, Gojo langas menghela nafas malas.
"Suka suka kalian lah," ucapnya pasrah.

Lelaki dengan perban yang menutup kedua manik indahnya itu kemudian menyerukan nama Yuta. Sosok lelaki yang dipanggil lantas berjalan memasuki kelas dengan gugup.

Aura penuh intimidasi milik sosok bersurai hijau membuatnya tertekan. Pandangan penuh selidik nan tajam diberikan tiga dari empat murid Gojo Satoru disana, menghantarkan perasaan tak nyaman pada Yuta.

"Okkotsu Yuta, salam kenal semuanya..." Katanya takut-takut.

Hal yang tak diduga-duga kemudian terjadi pada Yuta, sosok Zennin Maki si surai hijau mengambil senjata terkutuknya dan dengan gerakan cepat ia menyerang Yuta. Beruntung serangan Maki hanya mengenai papan tulis bukan Yuta.

"Kau! Kau telah terkutuk! Tempat ini untuk belajar tentang kutukan, bukan kutukan sepertimu!" Seru Maki. Dari tata cara menatap dan tingkah, jelas sudah bila Maki tak menyukai aura kutukan yang dibawa oleh Yuta.

"MAKI!" Seru (name).

Aura yang lebih pekat juga gelap mengelilingi ruang kelas, residual energi negatif pun mulai memancar dari arah Yuta. Berdiri dari duduk, (name) kemudian mengambil besi berbalutkan kertas mantra miliknya.

Berlari dan mendorong Maki juga Inumaki, sosok Rika lantas muncul dan mulai menyerang (name). Besi berbalut kertas mantra ditancapkan (name) pada bahu kutukan gamon ini lalu menarik kertas mantranya.

Kartu safir dikeluarkan dari saku, (name) kemudian mengucap sebuah mantra dan kartu itu pun bersinar. Sebuah perisai berlambangkan bintang juga simbol berbagai horoskop.

"Rikka-chan... Kumohon... Berhentilah..." Ujar Yuta panik.

"Jangan bully Yuta! Jangan bully Yuta! Yang membully Yuta harus mati!" Seru Rikka.

"Ck diamlah! Kau bukan ratu kutukan! Kau bukan siapapun, kau bukan pelindung Yuta! Pergilah!" Seru (name) balik.

Dengan amarah yang makin menggebu, Rikka kemudian menghancurkan perisai safir milik (name) dan menyerang (name). (Name) yang tak dapat menahan serangan Rikkapun harus mendapat cakaran memanjang dari dahi hingga perut.

"LEO!" Sebuah nama (name) serukan hingga datanglah sesosok singa dengan aura merah yang pekat mengelilingi.

Leo mengaum keras dan menghisap energi milik Rikka yang mengalir keluar melewati besi yang sebelumnya ditancapkan oleh (name).

Dengan seringaian puas yang menghiasi bibirnya, (name) kemudian terkekeh pelan lalu menutup matanya.

"Hahaha~ kau kalah..." Lirih (name) pelan.

Tak dapat menahan rasa sakit yang kian menjadi, (name) lantas menutup matanya. Kemudian pergi ke alam mimpi untuk beristirahat sejenak dan memulihkan diri disana.

Kangen sama aku ga?-yara

𖥻 𝗣𝗥𝗢𝗠𝗜𝗦𝗘 ✦ おっこつゆたTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang