16

20 4 0
                                    

Sejak hari itu hubungan theo dengan mingi semakin baik, mereka jadi sering bertemu satu sama lain.

"Lo mau kemana gi?"-tanya san

"Ke kafe, biasaa"-jawab mingi ceria
"Mau nitip apa?"

"Ga, gw ikut aja boleh ga?"

"Boleh ayo"

Mingi merangkul san selama perjalanan menuju kafe

"Tumben ceria banget lo kenapa sih?"

"Gpp, cuma lagi good mood aja gw hehe"

"Bego"

Setelah sampai di kafe

"Oh"-san

"Haii, udah lama?"-sapa mingi

"Belum lama kak"-jawab theo tersenyum

"Tau gini ga usah ikut gw"

Tampak wajah san sangat kesal

"San lo mau pesen apa? sekalian gw yg pesenin"

"Aduh perut gw sakit gi, gw kyaknya pulang duluan aja deh"

"Loh? mau pulang sekarang? kita baru sampe"

"Perut gw sakit banget gi"-sambil pura-pura kesakitan

"Mau ke dokter?"

"Ga usah pulang aja, nanti diobatin kak hwa"

"Mau gw anterin ga?"-terlihat wajah mingi sudah panik

"Udah kak anterin aja, kasihan kak san kesakitan"

"Lo gpp?"-tanya mingi kepada theo

"Saya gpp kak, sana gih anterin dulu"

"Oke deh, ayo san kita pulang"
"Lo nih makanya jangan makan aneh-aneh"
"Apa lo belum sarapan ya?"
"Kan udah gw ingetin, jangan sampe skip sarapan, padahal kak hwa juga udah buatin kita sarapan"
"Dasar bandel"-oceh mingi sepanjang jalan

"Iya, maaf bawel"-rintih san

"Gw suka sama lo"
.

Disisi lain terlihat seseorang sedang memperhatikan mereka yang berjalan menjauh

"Kak mingi seperhatian itu ya orangnya?"

🌸🌸🌸


/Beberapa bulan kemudian/

.
.
"Tumben ngajak keluar malem kak?"

"Lo kan baru selesai siaran, jadi sekalian aja gw ajak jalan"

Mereka jalan ke sebuah taman

"Lo capek ya? apa mau pulang aja?"

"Gpp kak disini aja"-theo sambil menuju ke sebuah kursi

Ia segera duduk disana dan menatap ke arah langit, melihat bintang yang bersinar sangat terang

"Cantik"

"Sangat cantik"-sahut mingi

Namun mingi bukannya melihat ke arah langit tapi ia malah menatap theo

"Theo gw mau bilang sesuatu"
"Gw suka sama lo"
"Sejak pertama ketemu depan kafe waktu itu"-jelas mingi sekaligus, tentunya secara tiba-tiba bagi theo

Theo diam, masih berusaha memahami apa yang ia dengar

"Tapi.. kak, maaf"

"Iya gpp kok klo lo nolak, gw tau mungkin menurut lo ini terlalu cepet, gw cuma mau utarain perasaan gw aja"
"It's okay"-jawab mingi tersenyum

"Sejujurnya saya susah untuk sayang sama seseorang, apalagi untuk jatuh cinta"
"Setelah orang tua saya meninggal, saya cuma punya jiung dan juga keeho"

Mingi hanya mendengarkan

"Hidup tanpa teman dan cinta, menyedihkan bukan? tapi pasti akan lebih menyedihkan lagi jika saya memiliki seseorang yang saya sayangi namun pada akhirnya saya akan kehilangan orang itu"

Air mata mulai jatuh membasahi pipi theo

"Maaf theo, tapi tolong.. ijinin gw masuk ke kehidupan lo"-ucap mingi sambil mengusap air mata theo
"It's okay kalo lo belum siap, tapi tolong percaya sama gw, gw sayang sama lo, gw ga bakal ninggalin lo"
"Gw janji"-ucapnya serius

.

"Apakah keputusan yang gw ambil udah bener?"
"Percaya sama orang yang bahkan baru gw kenal"
"Tapi dia mampu buat gw nyaman"

"Semoga aja.. dia menepati janjinya"

💫

/Keesokan harinya/

.
.

"Hai ki"-sapa theo tersenyum

"Tumben pagi-pagi udah kesini"
"Ada apa nih?"-tanya keeho heran sambil mengambil minuman yang ada di kulkasnya

Theo duduk di kursi yang ada di depan keeho

"Ki, gw udah jadian sama mingi"

"WHAT?! SERIUS?!!!"

"Iya, dia nembak gw semalem"

"TERUS LO TERIMA?"

"I-iyaa.. emang kenapa?"

"Uhukk uhuk.. gpp gw cuma.. yah lo kan.. susah buat buka hati ke orang, makanya gw kaget"-keeho berusaha menjawab pertanyaan theo dengan tenang walau dia sangat terkejut hingga membuatnya tersedak

"Sorry bukan maksud ganggu, bang gw ijin keluar ya"-pamit intak pada keeho
"Kak ijin pergi sama jiung ya"-ijinnya ke theo

"Iya hati-hati ya"

"Siap kak"

Sebelum pergi intak menatap kasihan ke arah keeho, karena ia telah mendengar semua percakapannya dengan theo.

.

"Gw mau main disini seharian ya"

"Kenapa lo main pas udah punya pacar coba, mainlah sama pacar lo"- keeho

"Jadi ga boleh nih? gw ga boleh main disini sekarang?"

"Bukan gitu, takutnya pacar lo cemburu sama gw, terus salah paham. Gw kan ganteng jadi yah wajar dia cemburu kan"- angkuh keeho yang dibalas geplakan di kepala oleh theo

.

Theo tertidur pulas di kamar keeho, dia tidur setelah menonton film sendirian

Iya sendirian, bos muda kita lagi banyak kerjaan

Keeho melihat theo tertidur dan menghampirinya

"Andai lo tau, gw udah lama suka sama lo"-gumamnya
"Tapi gpp, selama lo seneng gw juga ikut seneng yang, udah lama gw ga liat senyum lo kya tadi"
"Semoga lo selalu bahagia, tapi kalo sampe mingi nyakitin lo gw ga bakal tinggal diam"-ucap keeho membulatkan tekadnya

.

"Kita ga bisa ki, ga mungkin"

Like I Want YouDonde viven las historias. Descúbrelo ahora