tak lama pintu bilikku diketuk lagi . kali ini tak ada suara lembut sang ibu . aku kembali gugup dan bergetar . aku cuba untuk berfikiran yang baik - baik tapi tak boleh
" yoshi "
i - itu ayah ...
tubuhku bergetar hebat . suara ayah , seperti orang mabuk . pasti dia baru pulang dari club
kalau begitu , nahaslah aku . aku menutup kedua telingaku lalu bersembunyi dibelakang pintu . aku buntu , tak tahu mahu bersembunyi dimana lagi . aku tahu perbuatanku itu sia - sia
tak lama pintu bilikku terbuka
ah aku lupa ibu ada menyimpan kunci bilikku . baiklah yoshinori , riwayat hidupmu sampai sini saja
pintu dibuka perlahan , aku perlahan melihat ke arah pintu . tanganku masih menutup kedua telingaku , nafasku tak teratur
" yoshi.. "
suara lembut itu
itu ibu . aku tersenyum kecil lalu keluar dari belakang pintu tersebut . dapat kulihat wajah ibu yang sembab , itu menangis lagi
aku tersenyum lalu mengusap kedua pipi ibu
" tak usah sedih , aku tak apa apa . aku akan bertemu dengannya . jangan bimbang "
walaupun sebenarnya aku takut , tapi aku harus terlihat kuat dihadapan ibu . aku turun kebawah
dan disinilah dia , diruang tamu rumah . dapat kulihat wajahnya yang memerah dan nafasnya yang tak teratur , jangan lupa bau alkohol yang terlalu kuat hingga mampu membuatku terasa mual
dia memandang ke arahku dengan tatapan menakutkannya . aku cuba untuk tak memandang matanya
" jadi , kau belum makan ya .. apa kau lapar yoshinori ? "
dia tahu . dia selalu tahu bahwa aku sanggup tak makan seharian hanya demi menghindari makanan buatan ibu . siapa yang terlalu bodoh untuk makan benda seperti itu ?! aku masih mau hidup lagi
" aku .. mas-masih mau hidup lagi , ayah .. "
aku cuba untuk mengawal nafasku , aku ingin menangis sekarang tapi masih ku tahan
" cih apa ? hidup ? bahkan kalau kau hidup pun , tak ada yang mampu menjamin masa depanmu lagi yoshinori !! " katanya separa menjerit
aku terdiam . aku tahu , masa depanku tak terjamin sekarang . bahkan kejadian itu melibatkan polis
aku hanya diam , tak bersuara atau bergerak seinci pun
" kau tak berguna "
" kau bukan anakku "
" kau harusnya mati "
aku tahu , aku memang tak berguna , aku memang tak layak hidup lagi tapi ..
" walaupun begitu , aku masih anak ayah "
" siapa peduli ? "
air mataku jatuh . dadaku sesak . aku hanya menunduk
" kau memang lemah , kau terlahir menjadi laki - laki tapi kau hanya mampu menangis "
bilang padaku , siapa yang tidak menangis jika ibu dan ayah sendiri tidak mengaku dirimu adalah anaknya
dapat kulihat ayah yang sudah tak mampu menahan kesabarannya lagi . dia mencengkam bajuku lalu menumbuk mukaku dengan kuat sehingga aku terjatuh di atas lantai
aku menyentuh hidungku , berdarah . seperti biasa , jika ayah datang kerumah pasti hanya untuk memeriksa jika aku masih hidup atau tidak . awalnya aku gembira , tapi ternyata dia menunggu ajalku tiba
aku masih lagi berdiam diri . aku mampu apa saja ? ada benarnya juga kata ayah . aku ini tidak ada apa - apa . pintar ? tidak juga , tapi aku masih lulus dalam peperiksaan
ayah masih meninju ku sehingga dia puas . aku hanya berdiam diri , tak mampu melawan . lagipula dia ayahku , aku boleh buat apa saja ?
" kau memang tak berguna . mati sajalah "
ayah memecahkan pasu di atas meja kemudian mengambil serpihan kaca pasu tersebut lalu datang ke arahku , aku mengundurkan diri takut
sepertinya ayah mabuk teruk kali ini . setiap kali mabuk , dia pasti datang kesini . hanya untuk melepaskan kemarahannya padaku . kemudian pulang kerumahnya . rumahnya ? haha iya
ayah menikah lagi saat aku berusia 5 tahun , ayah menikah dengan selingkuhannya di club dan mempunyai seorang anak . aku tak pasti dia laki - laki atau perempuan , kerana aku tak pernah melihatnya sekalipun . aku mengetahuinya juga dari ibu , ibu menceritakan semuanya padaku
bahkan racun dalam makanan itu , semuanya atas arahan ayah . ibu tak mampu berbuat apa - apa juga . dia hanya mau yang terbaik untukku , tapi dengan mati ? apakah itu jalan yang terbaik ? kupikir tidak , buat masa sekarang ..
sebelum ini dia hanya memukulku menggunakan tali pinggang miliknya ataupun penyapu . tapi kali ini ..
ayah mendekat ke arahku , sepertinya dia benar - benar mahu aku mati hari ini juga
aku berusaha untuk menahan isakan ku , aku tetap mengundurkan diri sehingga diriku dihalang dinding . baiklah , nampaknya sampai sini saja hidupku
aku pasrah , jika itu kemahuan ayah .. akan ku tunaikan
ayah menikamku menggunakan serpihan kaca yang dipegangnya sedari tadi ..
" i - ibu.. "
- tbc
أنت تقرأ
suicide • k. yoshinori
أدب الهواةKehilangan adalah satu hal yang ditakuti manusia. siap atau tidak, semua pasti akan merasakan kehilangan. " terima kasih, dunia " - yoshinori, 2021 ©skieezvoir 🦉