sudah seminggu sejak kejadian itu , yoshi tak ditahan atau didenda sama sekali . hanya saja , yoshi sudah tak seperti biasanya
senyuman yang tak pernah hilang dari wajahnya itu kini tak lagi kelihatan , dia juga sudah tak banyak berbicara atau boleh dikatakan tak bercakap sepatah pun seperti bisu
jika dia dibuli atau dipukul dengan kayu atau peralatan keras semacamnya pun yoshi tak membalas mahupun menangis . dia seperti robot , yang di setel untuk hidup tanpa apa - apa
rooftop , yang berada di tingkat empat sekolah menjadi tempat yang paling kerap yoshi kunjungi
kawan ?
sahabat ?
masa bodoh , yoshi sudah tak peduli tentang itu . dia sudah tak mahu mempunyai sahabat atau kawan . cukuplah dia dengan dirinya sendiri
haruto bagaimana ?
jawapannya tidak . yoshi sudah tak melihat haruto beberapa hari sejak kejadian dimana dia sendiri yang meminta haruto , si roh yang tak tenang yang menghantui dirinya untuk pergi dari hidupnya
flashback
sudah sehari sejak kejadian tuduhan terhadap yoshi . yoshi bersyukur kerana dia tak ditahan atau dipenjara setelah disoal siasat oleh pihak polis , hanya saja namanya telah di senarai hitamkan yang membuatnya tak mampu melanjutkan pelajaran dimana - mana
haruto yang melihat segalanya menghela nafas berat . dia duduk disebelah yoshi lalu mengelus rambut hitam lembut milik yoshi , yoshi hanya membiarkan haruto memperlakukannya begitu
" kau ... "
" biarkan . "
yoshi memotong ayat haruto seolah menyuruh haruto untuk tak mengajak dirinya berbicara sekarang . yoshi mendongak , menatap bulan separa yang ditutupi awan gelap . membiarkan surai hitamnya ditiup sang bayu
haruto menatap yoshi iba , dia tahu yoshi lelah . dia tahu yoshi ingin punya waktu untuk bersendirian . tapi dengan membiarkannya terus begini akan membuatnya sakit dan haruto tak mahu itu terjadi !
" setidaknya , kau harus makan walau sedikit . jangan membuatku khawatir "
haruto cuba memujuk yoshi walau dia tahu , itu tak akan berhasil kerana yoshi memang keras kepala sejak dalam perut ibunya
" aku tak menyuruhmu mengambil berat tentangku "
hah ..
lagi dan lagi , jawapan yang sama diberikan . haruto mengerutkan keningnya ingin mengomeli yoshi sekarang tapi terhenti pabila yoshi melanjutkan ayatnya
" aku mau bertanya padamu dan kuharap kau jujur padaku "
keringat dingin membasahi dahi luas milik haruto . kenapa perasaannya tak bagus tentang ini ?
" i - iya , lanjutkan "
" apa benar .... "
tanpa menggerakkan kepalanya sedikitpun untuk menatap haruto , yoshi dengan segera melanjutkan bicaranya dan haruto yang tak tenteram menunggu perkataan selanjutnya
" apa benar kau itu tak wujud ? "
deg
benar kan ? firasatnya tak pernah salah
haruto menunduk , memainkan jarinya menahan cecair yang akan turun dari kelopak matanya sebentar saja lagi
" aku .. "
" hah ... yoshi - kun .. "
tanpa berhenti memainkan jarinya sambil menunduk , haruto membalas pertanyaan yoshi terbata - bata . entah kerana gugup ataupun tak ingin membahas tentangnya sekarang
yoshi menoleh menatap haruto . dia terdiam kerana haruto memanggilnya ' yoshi - kun ' . matanya terus saja menatap haruto yang menunduk dan menunggu ayat selanjutnya
" aku tak berniat berbohong padamu .. memang benar aku tak wujud . kau boleh melihatku , berbicara denganku atau bahkan menyentuhku itu kerana kau memang tujuanku "
yoshi menangkat keningnya sebelah seolah menyuruh haruto segera menghabiskan ayatnya . haruto yang tak mendengar sebarang respon dari yoshi pun pasrah
" maksudku itu , kau . kerana kau , aku tak boleh pergi dengan aman . kau .. tak ingat aku ? " haruto menatap iris kecoklatan milik yoshi yang terlihat indah baginya
" apa maksudmu ? aku mengenalmu ? "
lagi lagi haruto kecewa , memang benar dia sudah dilupakan oleh yoshi . tapi tak apa , dia akan menjelaskan semuanya pada yoshi dan bagaimana dirinya yang masih berada di bumi setelah beberapa bulan sejak kematiannya pada malam itu
" aku , adalah orang yang kau selamatkan di lorong berdekatan cafe tempat kerjaku . malam itu , aku dipukul oleh geng yang selalu membuliku disekolah . dan kau , menyelamatkanku . membawa ku ke hospital walaupun terlambat . aku tak pernah melupakanmu , kerana kau .. aku merasa bebas dari beban yang kupikul di dunia ini "
yoshi menatap haruto dalam , mencari kebohongan disana yang sama sekali tak dijumpainya . sesekali dia tersenyum tipis , tipis yang bahkan haruto sendiri tak dapat melihatnya
" walaupun begitu , kau bukan manusia . kau tak wujud . dan aku .. "
haruto terdiam pabila yoshi menyambung ayatnya
" aku pasti berhalusinasi tentangmu "
haruto menggelengkan kepala membantah , seolah mengatakan apa yang yoshi bilang itu sama tak benarnya dengan teori bumi datar
" kau tak berhalusinasi tentangku , aku masih disini kerana aku adalah punca hidupmu begini . kau dituduh pembunuh kerana aku mati , bukan ? "
yoshi menggenggam tangannya menahan amarah
" SEKALIPUN BEGITU , APA KAU DAPAT MENGUBAHNYA ?! APA KAU DAPAT MENGULANGI SEGALANYA ?! TIDAK BUKAN ?! JADI PERGI DARI SINI . JIKA KAU TAHU BAHWA KAU ADALAH PUNCANYA , MENGAPA MASIH DISINI ?! SEHARUSNYA KAU PERGI "
haruto terkejut kerana yoshi tiba - tiba saja membentaknya
" baiklah kalau itu mau mu ... "
" tapi aku akan tetap melihatmu dari jauh "
- tbc
أنت تقرأ
suicide • k. yoshinori
أدب الهواةKehilangan adalah satu hal yang ditakuti manusia. siap atau tidak, semua pasti akan merasakan kehilangan. " terima kasih, dunia " - yoshinori, 2021 ©skieezvoir 🦉