02.

4.8K 514 74
                                    

~👑~

PAGI sekali Doyoung bergegas berangkat ke cafe, ia khawatir karena semalam Jeongwoo tak kunjung mengabarinya setelah sepeninggalannya bersama Junghwan.

Biasanya Jeongwoo akan mengirim pesan kalau sudah sampai di apartemen, tapi semalam tidak ada pesan apapun, Jeongwoo bahkan juga tidak bisa dihubungi.

Doyoung meraih ponselnya hendak menelepon Jeongwoo, namun ia urung ketika melihat pintu cafe yang ternyata tidak dikunci. Doyoung lantas bergegas masuk dan melihat kondisi cafe masih sama dengan dua gelas miliknya dan Jeongwoo diatas meja.

Mata Doyoung terarah pada lap yang ada dilantai kemudian beralih ke lampu dapur tidak dimatikan, tidak biasanya Jeongwoo seceroboh ini.

Doyoung berjalan menuju dapur dan mematikan lampunya. Ia melihat loker milik Jeongwoo yang sedikit terbuka, disana masih ada pakaian serta barang Jeongwoo yang lain.

Doyoung kemudian mencoba menelefon Jeongwoo, namun bunyi ponsel yang berada diatas meja kasir menuntun langkahnya mendekat. Sial, ponsel Jeongwoo ada disini, lalu Jeongwoo ada dimana?

"Apa dia tidak pulang semalam? Atau mungkin ponselnya memang tertinggal disini?" Doyoung tidak ingin memikirkan kemungkinan buruk apapun, tapi entah mengapa perasaannya merasa tidak tenang.

"Kuharap dia baik-baik saja." Setelahnya Doyoung mulai membereskan cafe sembari menunggu kedatangan Jeongwoo.

Disisi lain..

Jeongwoo terbangun dengan erangan kesakitan saat kembali merasakan panas dilehernya. "Panas.." keluhnya lirih. Air matanya bahkan keluar seiring rasa sakit yang mendera.

Bunyi pintu yang dibuka membuat Jeongwoo menoleh, ada orang asing yang masuk kedalam ka-- Jeongwoo menatap sekeliling dan baru sadar kalau ini bukan kamarnya.

Jeongwoo meringkuk dan menutupi dirinya menggunakan selimut, berharap bahwa Alpha didepannya tidak menyentuhnya. Dia terlampau takut dan karena kondisinya tidak memungkinkan untuk melawan membuat Jeongwoo harap-harap cemas.

Melihat omega didepannya meringkuk ketakutan membuat Alpha itu mengeluarkan feromonnya untuk menenangkan sang omega, dan perlahan itu berhasil membuat Jeongwoo kembali tenang.

Alpha itu mendekat lalu duduk disisi ranjang dengan tangan terulur pada Jeongwoo, "Kemarilah." Titahnya. Jeongwoo menatap Alpha didepannya dengan takut, ragu untuk menuruti perkataannya.

"Aku Alphamu." Pemuda itu menarik sedikit kerah pakian yang dikenakannya dan menampakkan tatto berbentuk kupu-kupu dengan mahkota kecil diatasnya tergambar apik dileher jenjangnya.

Jeongwoo terang saja membuka sedikit pakaiannya untuk melihat dada atasnya, yang mana membuat Alpha itu mengalihkan pandangannya ketika pundak serta tulang selangka Jeongwoo terlihat.

Dan benar saja, ada tanda yang sama seperti yang dimiliki oleh Alpha itu. Pantas saja sejak semalam ia merasakan panas disana, ternyata tattonya terbentuk karena Alphanya muncul.

"Kemarilah." Ujarnya lagi, membuat Jeongwoo mendongak menatapnya. Perlahan Jeongwoo membuka selimut dan mendekat menerima uluran tangan yang kini mendekapnya.

Entahlah, Jeongwoo masih sedikit takut sekarang, tapi pelukan Alpha ini begitu hangat dan nyaman membuat Jeongwoo tenang. Usapan lembut dipunggung serta usakan kecil dikepalanya membuatnya terbuai. Sungguh, ini pertama kalinya Jeongwoo merasakan kenyamanan seperti ini. Kehangatan dari Alpha-nya.

KINGS《ABO》 | HAJEONGWOOWhere stories live. Discover now