-2-

2K 272 21
                                    

Tidak butuh waktu yang lama,mobil yang dikendarai oleh Jennie akhirnya tiba di sebuah cafe yang berdekatan dengan kampus"Kamu mau makan disini?"tanya Jennie

Rose menggeleng"Aku kerja disini"sahut Rose

"Hah?!"Jennie berseru kaget"Umur kamu 5 tahun dan kamu udah bekerja?! Kamu tidak sekolah?"

"Aku tidak sekolah. Aku harus kerja. Kalo aku tidak kerja,aku tidak bisa makan"

Jennie menatap Rose dengan serius"Bisa tante tahu gimana kehidupan kamu?"

Rose mengangguk"Rose hanya tinggal sama Papa karna Mama Rose udah meninggal pas lahirin Rose. Tapi Papa salahin Rose atas kematian Mama. Papa juga tidak pernah memberi Rose uang belanja makanya Rose harus bekerja. Rose mau sekolah sama kayak teman teman yang lain makanya sekarang Rose lagi ngumpul duit. Rose tidak merasa sakit pas tante obatin Rose karna Rose udah terbiasa sama rasa sakit. Papa sering memukul Rose. Sekarang juga Papa sudah mau nikah lagi"jelas Rose dengan polos.

Hati Jennie menjadi sesak ketika mendengar penuturan bocah dihadapannya itu. Sejujurnya dia bangga sama Rose yang mampu bertahan hidup itu.

Rose membalikkan badannya dan menyibakkan baju belakangnya"Ini luka cambukan yang papa bikin"ujarnya. Tidak tahu kenapa,dia merasa nyaman bersama Jennie makanya dia menceritakan semuanya.

Mata Jennie berkaca kaca"Tante obatin ya"dia kembali mengambil kotak p3k dan mengobati luka cambukan dibadan Rose"Akhh,perih juga ternyata kekeke"Rose terkekeh kecil"Selama ini juga Rose harus tidur tengkurap"lanjutnya bercerita.

"Kamu harus bertahan hidup ya"ujar Jennie yang udah selesai mengobati Rose

Rose menggeleng"Aku tidak yakin aku bisa. Papa bilang aku ngerepotin dia karna aku punya penyakit jantung lemah. Aku tidak tahu apa maksudnya tapi aku tahu itu bisa membawa aku tinggal sama Mama"

Hati Jennie semakin sesak. Kenapa beban hidup bocah yang masih suci itu begitu berat? Dan sekarang Jennie sadar kalo bukan hanya dia yang menderita disini,Rose bahkan lebih menderita darinya.

"Ah,Rose udah banyak ngomong. Hehe,maafin Rose ya"ujar Rose cengesan"Rose harus kerja duluan. Makasih atas semuanya tante"Rose berganjak turun dari mobil Jennie dan berlalu memasuki cafe.

"Hai tante Irene!"seru Rose menyapa Bos nya

"Hai juga Rose. Kamu kok bisa telat?"

"Tadi Rose hampir ditabrak mobil"sahut Rose

Irene sontak menyamakan tingginya dengan Rose dan memeriksa badan Rose"Apa kamu terluka?"tanya nya panik

"Hanya siku Rose yang terluka kok. Tante tenang aja"sahut Rose membuatkan Irene bernafas lega. Irene begitu menyayangi Rose bahkan dia udah menganggap Rose seperti anaknya sendiri karna Mama Rose merupakan sahabatnya"Rose kerja duluan ya"pamit Rose

Akhirnya Rose memulakan kerjanya itu. Dia hanya akan mengambil pesanan pelanggan namun gajinya tetap dibayar sama seperti karyawan yang lain dan karyawan yang lain juga tidak mempermasalahkannya.

"Ouh tante Jennie"ujar Rose"Tante mau pesan apa?"tanya Rose dengan memegang pena serta buka catatannya.

"Iced Americano sama Red Velvet cake 1 porsi"ujar Jennie membuatkan Rose bergegas mencatatanya

"Baiklah,ditunggu ya"ujar Rose tersenyum ramah dan berganjak pergi dari sana

Jennie ikut tersenyum dengan menatap Rose yang sibuk bekerja itu. Ada sebuah perasaan aneh yang muncul dihatinya. Dia ingin menjaga dan merawat Rose seperti anak kandungnya sendiri.







Jam 1 petang,waktu kerja Rose sudah berakhir. Baru aja Rose berganjak keluar dari cafe,dia menemukan sosok Jennie yang kelihatan menunggu seseorang dengan bersandar dimobil"Tante tunggu siapa?"tanya Rose

"Tante tunggu kamu. Biar tante hantarin kamu pulang ya"sahut Jennie

"Tidak perlu tante. Aku tidak mau ngerepotin tante"tolak Rose

Jennie mencubit pipi gembul bocah itu"Kamu sama sekali tidak merepotkan tante kok. Yuk kita pulang sekarang"ujarnya berganjak membukakan pintu mobil buat Rose.

Dengan ragunya Rose berganjak memasuki mobil Jennie.

:
:

Tibalah mereka disebuah mansion yang cukup gede namun mansion ini masih belum bisa mengalahkan mansion Jennie.

"Ini rumah kamu?"tanya Jennie

Rose mengangguk"Iya. Apa tante mau mampir?"

"Tidak. Tante harus kerumah kakak tante"sahut Jennie

Rose mengangguk paham"Makasih untuk hari ini. Aku senang karna bisa ketemu sama tante. Tante bikin aku rasakan kehadiran sosok Mama"ujarnya tulus

Jennie tersenyum dengan mengelus kepala Rose"Selamat tinggal tante"pamit Rose berganjak keluar dari mobil Jennie.

Belum aja Rose memasuki mansionnya,pintu mansion dibuka dan keluar lah seorang pria bersama seorang cewek"Dari mana aja kamu?!"bentak sang pria

"A-aku kerja Pa"sahut Rose menunduk takut

Plakkkk

Rose tersungkur jatuh ketika tamparan sang Papa mendarat sempurna di pipinya"Lo mau maluin gue hah?! Gimana kalo ada yang tahu elo kerja hah?!"bentak Jihyuk,Papa Rose

"M-maaf Pa"lirih Rose menahan isakannya

"Maaf? Ck,bentar lagi juga lo pasti mengulangi kejadian yang sama"timpal calon Mama tiri Rose yang bernama Minjae itu

Srettt

Rose mendongak kesakitan ketika Jihyuk menjambak rambutnya. Kepalanya tiba tiba aja merasa sakit dan darah mengalir keluar dari hidungnya"Ck,ngerepotin!"decak Jihyuk melepaskan jambakannya.

"Apa yang kalian lakukan?!"teriak Jennie yang tiba tiba berada disana. Awalnya dia memang ingin pulang namun dia membatalkan hasratnya itu ketika melihat Rose yang ditampar.

Jennie berjongkok disamping Rose"Kamu tidak apa apa?"tanyanya khawatir

"Tante"lirih Rose sebelum dia tidak sadarkan diri

Jennie langsung menggendong Rose"Saya akan membawa dia kerumah sakit. Kalian tidak perlu khawatir"ujarnya bergegas berlari kemobilnya.

Jihyuk hanya berdecak dan berganjak memasuki mansionnya disusul oleh Minjae.







  Melihat judul dan covernya,firasat saya tidak enak:)

 
  Tekan
   👇

Don't Go,Rosie✅Where stories live. Discover now