-14-

1.3K 207 51
                                    

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 12 tengahari dan Jennie bersama beberapa donsen pembimbing yang lain lagi memantau siswa siswi yang lagi menikmati waktu liburan mereka itu. Jujur aja saat ini Jennie sama sekali tidak bisa fokus. Bayangan bayangan Rosie terus muncul dibenaknya bahkan dia merasa aneh sama pelukan yang diberikan oleh Rosie sebelum dia berangkat itu.

"Pikirin Rosie?"pertanyaan dari Joy itu membuyarkan lamunan Jennie

Helaan nafas kasar Jennie mula kedengaran"Firasat gue tidak enak. Pelukan dari Rosie sebelum kita berangkat ini rasanya seperti berbeda. Dia juga kelihatan sedikit berbeda. Gue harus gimana? Kita bakalan pulang besok pagi dan gue yakin selama itu juga gue tidak bisa tenang"ujar Jennie sendu

"Tunggu bentar"Joy menghampiri salah satu donsen yang lain. Tidak butuh waktu yang lama,dia kembali meghampiri Jennie"Yuk pergi"

"Kemana?"bingung Jennie

"Gue sudah bilang sama Bu Surti kalo elo harus pulang dan dia bolehin kok. Lagian tugas elo disini juga sudah selesai jadi gue bakalan menghantar elo ke stasiun kereta api"jelas Joy

Jennie tersenyum"Makasih karna mengerti gue"

"Kita sahabat bukan?"Joy merangkul Jennie dan dibalas anggukan dari sahabatnya itu

:
:
:

Disisi lain pula,terlihatlah Rosie yang hanya duduk disofa diruang tamu dengan wajah pucatnya. Dia sudah meminum obatnya namun dadanya tetap merasa nyeri.

"Rosie,yuk main"seru Lisa

"Kamu tidak capek Lis? Kita baru pulang dari sekolah loh"ujar Rosie. Dia berusaha terlihat baik baik aja agar Lisa tidak khawatir.

Lisa menggeleng"Lisa tidak capek kok. Lisa bosen"

"Yaudah deh"pasrah Rosie

"Rosie kejar Lisa ya"Lisa bergegas berlari menjauh dari Rosie

Nyeri didada Rosie sudah semakin menghilang makanya Rosie bisa mengejar Lisa saat ini.

Prakkkkk

Kedua bocah itu membeku ketika sebuah pasu kesayangan Yoona hancur gara gara tidak sengaja disenggol sama Lisa.

"Apa yang terjadi?!"Yoona menghampiri mereka. Dia melotot kaget ketika melihat pasunya itu"Siapa yang lakuin ini?!"

Lisa sama Rosie menunduk takut"M-maaf grandma. Lisa tidak sengaja menyenggolnya"lirih Lisa

"Ini pasti gara gara elo bukan?!"Yoona berseru marah dan menatap Rosie dengan tajam

Rosie hanya mampu menunduk. Apa pun alasannya,dia yakin Yoona akan tetap menyalahkan dirinya.

"Grandma,semuanya salah Lisa. Bukan salah Rosie"ujar Lisa

Yoona tersenyum kearah Lisa"Grandma tidak marah sama kamu kok"ujarnya dan raut wajahnya langsung berubah ketika menatap Rosie"Sini lo!"dengan kasarnya dia menarik Rosie kedalam kamar mandi yang ada dilantai bawah itu

"S-sakit grandma"ringis Rosie

"Asal lo tahu,kehadiran elo itu hanya benalu dihidup anak gue!"seru Yoona marah. Tanpa aba aba dia memasukkan kepala Rosie kedalam bathtub yang dipenuhi air itu

"Mphhh!"Rosie meronta ronta

"Hiks grandma,lepasin Rosie"isak Lisa

Yoona menjambak rambut Rosie dan menarik kepala Rosie keluar dari bathtub"Gue tidak suka sama kehadiran elo dihidup anak gue!"serunya marah

Dia kembali menenggelamkan muka Rosie kedalam bathtub itu. Dada Rosie kembali merasa sakit bahkan dia sudah kesulitan bernafas gara gara Yoona terus memasukkan kepalanya kedalam bathtub itu.

:
:

Sebuah mobil memasuki perkarangan mansion Siwon itu. Terlihatlah Haein yang datang bersama Jisoo dan Jennie. Kok Jennie bisa ada bersama mereka? Nah,itu karna Jennie meminta kakaknya untuk menjemputnya di stasiun kereta api.

"Firasat aku tidak enak"ujar Jennie

"Kita masuk aja"ujar Jisoo

Mereka bertiga berjalan memasuki mansion"Lah,pada kemana?"bingung Haein

"Hiks grandma,lepasin Rosie!"

Mereka saling tatap ketika mendengar tangisan Lisa itu. Dengan segera mereka berlari kearah sumber suara.

Deg

Degup jantung Jennie seakan terhenti ketika melihat apa yang terjadi dihadapannya saat ini"Rosie!"

Yoona yang mendengar suara Jennie itu sontak kaget dan dengan buru buru dia mengeluarkan kepala Rosie dari bathtub. Jisoo bahkan sudah menutup mulutnya menggunakan tangannya ketika melihat apa yang terjadi.

Jennie berlari menghampiri Rosie yang sudah terkulai lemes dilantai itu"R-Rosie,Mommy disini"dia mengelus pipi pucat anaknya itu"Kamu harus bertahan ya. Jangan pergi"

Rosie menatap Jennie dengan tatapan sendunya"M-Mommy"cukup sulit untuk Rosie ngomong soalnya pasokan udara seakan tidak ingin memasuki paru parunya.

"Iya Mommy disini sayang"sahut Jennie cepat. Dikecupnya dahi sang anak berkali kali

"R-Rosie p-pamit pergi ya"bersamaan dengan kalimat yang dilontarkan ini,Rosie mula menutup matanya didalam dakapan hangat Jennie

Deg

"R-Rosie"dielusnya pipi Rosie dengan tangan gementarnya"J-jangan bercanda sayang. Jangan pergi. Hiks Rosie"isaknya memeluk badan sang anak yang hampir membiru itu.

Haein bergegas menggendong Rosie dan membawa Rosie kemobil disusul oleh yang lain. Mereka akan membawa Rosie kerumah sakit. Berdoa aja semoga Rosie tidak akan tinggalin Jennie.






  Aku hampir nangis ngetik part ini 😣

  Tekan
   👇

Don't Go,Rosie✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang